Judul Buku: Perkara Mengirim Senja
Penyunting: Jia Effendie
Penyelaras: Ida Wajdi
Desain sampul dan ilustrasi isi:
Lala Bohang
Cetakan: 1, April 2012
Penerbit: Serambi
Sebagai tribute kepada Seno Gumira Ajidarma, salah satu penulis papan atas Indonesia, empat belas pengarang dari berbagai latar belakang menulis cerpen dan mengoleksinya dalam antologi berjudul Perkara Mengirim Senja. Karena senja dan cinta kerap dimunculkan Seno dalam cerita-ceritanya, dalam koleksi ini para pengarang juga memunculkan cinta dan senja. Menurut Anton Kurnia dalam pengantarnya –Tentang Senja dan Cinta yang Galau- terdapat 169 kata senja dan 105 kata cinta.
Valiant Budi Yogi
membuka koleksi cerpen ini dengan cerpen Gadis
Kembang. Meskipun tidak terinspirasi dari cerpen Seno, cerpen Vabyo
menyajikan cinta haram seperti yang kerap muncul dalam karya rekaan Seno. Melalui
dialog-dialog yang ada, pembaca bisa memahami jalinan kisah manipulatif yang dilakonkan sepasang manusia. Bagian
penutup tidak saja menggambarkan apa yang terjadi dalam cerita, tapi juga
mengolok-olok pembaca. “Ada yang teperdaya, sebagian terlena, sisanya hanya
bisa menerka.” (hlm. 10).
Perkara Mengirim Senja,
cerpen yang menjadi judul antologi ditulis oleh Jia Effendie. Cerpen ini terinspirasi dari cerpen Seno yang terkenal, Sepotong Senja Untuk Pacarku (Sepotong
Senja Untuk Pacarku, 2002). Seorang perempuan mengerat senja seperti yang
dilakukan Sukab dan bermaksud mengirimkannya dalam amplop kepada seorang pacar.
Padahal ia sedang tidak punya pacar. Jadilah senja itu ditawarkannya kepada seorang lelaki. Atas permintaan kekasihnya,
lelaki itu memutuskan untuk membeli. Cerpen
yang ditulis dengan manis dan berbunga-bunga ini dikisahkan secara
berganti-ganti menggunakan perspektif orang pertama oleh si perempuan pengerat senja (aku) dan
laki-laki pembeli senja (saya). Sebuah twist
ending menutup cerpen ini.
Selepas membaca Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta, Alina
menulis Dua Cerita Pendek Sambil Membayangkan Lelaki Bajingan yang Baru
Meninggalkannya adalah judul cerpen yang terdiri dari dua cerita karya M. Aan Mansyur. Judul
ini unik, bukan karena sangat panjang untuk sebuah judul buku, tapi merupakan pengumuman
pengarang bahwa dua cerita di dalamnya ditulis oleh Alina –nama karakter
perempuan yang sering digunakan Seno. Makanya tidak mengherankan jika kedua
cerpen yang ada, Celana Dalam Rahasia
Terbuat dari Besi dan Sehari Setelah
Istrinya Dimakamkan menampilkan dua perempuan yang diam-diam berhasil
mengecundangi suami mereka. Sangat
mengasyikkan mengikuti kedua cerita yang ditulis dengan tenang dan sangat
terkendali ini. Apalagi untuk cerpen pertama yang dipungkas dengan kalimat yang
tidak hanya mengejutkan, tapi juga menggelikan. Satu pertanyaan untuk cerpen yang
mengingatkan pada film parodi Robin Hood: Men in Tights ini: apakah ketika
menyaksikan perselingkuhan suaminya di mal, Rahasia sedang memakai celana dalam
besi?
Kurnia
Effendi pernah menulis cerpen Aku Mulai
Mencintaimu (Bercinta di Bawah Bulan, 2004) untuk merespons cerpen Menepis Harapan karya Djenar Maesa Ayu (Mereka
Bilang, Saya Monyet!, 2002). Teknik yang
persis sama dipakai Lala Bohang dalam cerpen Kuman yang merespons cerpen Seno, Lipstick (Atas Nama Malam.
1999). Jika dalam Lipstick si
bartender yang menjadi narator, dalam Kuman digantikan si penyanyi bar. Dalam cerpennya,
Lala melakukan eksplorasi cerita yang lebih dalam. Lala tidak saja menambahkan
gambaran yang tidak ada dalam Lipstick
bahwa si bartender seorang pria dengan wajah dihiasi luka dan berkaki pendek,
ia juga menciptakan cinta di antara bartender dan si penyanyi bar. Di sini, Lala
bahkan mengimbuhkan kisah cinta bercabang.
Cerpen
Seno berjudul Jawaban Alina (Sepotong
Senja Untuk Pacarku, 2002) adalah surat
yang ditulis Alina sebagai balasan surat Sukab dalam Sepotong Senja Untuk Pacarku. Alina menerima surat Sukab sepuluh
tahun setelah dikirimkan gara-gara kelancangan seorang tukang pos. Begitu surat dibuka
Alina, petaka terpicu dan mengundang air bah seperti zaman Nabi Nuh. Alina pun terdampar
di puncak Himalaya bersama sebuah sampan dan sepasang dayung serta sebungkus
supermie. Cerpen Ulang yang ditulis Putra Perdana berangkat dari cerpen Jawaban Alina yang merupakan sekuel dari cerpen Sepotong Senja Untuk Pacarku. Cerpen ini dikombinasikan dengan gagasan
yang dipulung dari cerpen Tukang
Pos dalam Amplop (Sepotong Senja Untuk Pacarku, 2002), Sarman (Penembak Misterius, 1993), dan Rembulan dalam Cappuccino (Linguae, 2007) menghasilkan cerpen yang berisi tiga penyimpangan terhadap cerita yang pernah dibuat Seno. Inilah satu-satunya
cerpen dalam koleksi ini yang memunculkan Sukab, karakter yang acap digunakan
Seno.
Sundea
mengawinkan cerpen Seno Pelajaran
Mengarang (Atas Nama Malam, 1999) dan Joko
Swiwi (Linguae, 2007) dalam cerpen Akulah
Pendukungmu. Judul cerpen ini merupakan bagian dari syair lagu Garuda Pancasila gubahan Sudharnoto. Pada
Hari Kesaktian Pancasila, foto presiden Soeharto bercakap-cakap dengan Garuda
Pancasila yang sama-sama bertengger di dinding
dalam kelas yang diasuh Ibu Tati (ibu Tati muncul dalam kedua cerpen yang menginspirasi
karya Sundea ini). “Mau kaugunakan bagaimana kesaktianmu kali ini?” tanya foto presiden. Awalnya Garuda
Pancasila tidak berencana melakukan apa-apa. Namun, setelah dialog yang
menyinggung Sandra, salah satu murid Ibu
Tati (Sandra adalah anak perempuan dari seorang pelacur dalam cerpen Pelajaran Mengarang), Garuda Pancasila
pun menetapkan sebuah rencana yang akan dijalankan saat upacara bendera dalam rangka
Hari Kesaktian Pancasila. Sundea adalah satu-satunya pengarang dalam koleksi
cerpen ini yang berhasil menjadikan
informasi yang ada dalam cerpen Seno sebagai ‘petunjuk’ untuk mengembangkan cerita yang benar-benar baru. Kreativitas
Sundea yang sungguh brilian ditunjukkannya pula dalam cerpen lain
yang dijadikan penutup koleksi cerpen ini. Satu Sepatu, Dua Kecoak… ditulis untuk merespons
cerpen Lelaki yang Terindah (Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta, 1996). Oom
Arnold dalam cerpen ini tidak lain adalah lelaki yang menjadi narator dalam
cerpen Seno yang menginspirasinya. Cerpen kedua Sundea dalam koleksi cerpen ini
menggaungkan apa yang dikatakan Reta, anak adopsi Oom Arnold. “Lengkap nggak
selalu harus sepasang,” (hlm. 185).
Empat Manusia karya Faizal Reza yang terinspirasi cerpen Empat Adegan Ranjang (Sebuah Pertanyaan
Untuk Cinta, 1996) sayangnya tidak menawarkan sesuatu yang baru. Cerpen ini
terlalu identik dengan cerpen yang menginspirasinya sehingga malah terkesan
plagiat.
Cerpen
Saputangan Merah menurut
pengarangnya, Utami Diah Kusumawati, terinspirasi
dari cerpen Lipstick. Bertolak dari
cerpen yang sama, cerpen Utami dan Lala sampai di tujuan dengan cara yang
sangat jauh berbeda. Lipstick hanya
menginspirasi Utami sebatas pada keberadaan seorang lelaki yang jatuh cinta
pada seorang perempuan yang dijumpainya, sedangkan Kuman sampai pada tahap
pengembangan karakter ciptaan Seno.
Sebagaimana
dalam cerpen Seno Hujan, Senja dan Cinta
(Sepotong Senja Untuk Pacarku, 2002), Mudin Em juga memanfaatkan kata ganti ia
untuk karakter lelaki dan dia untuk karakter perempuan dalam cerpennya Senja dalam Pertemuan Hujan. Membaca apa
yang dikatakan si lelaki dalam pembicaraan telepon dengan salah satu selingkuhannya,
langsung teringat pada cerpen Sebuah
Pertanyaan Untuk Cinta. Rupanya,
lelaki dalam Senja dalam Pertemuan Hujan
sedang berbicara dengan perempuan dalam Sebuah
Pertanyaan Untuk Cinta. Bagian
paling mengesankan dari cerpen Mudin ini adalah ketika terungkap identitas narator cerpen.
Seperti
Gadis Kembang, cerpen Kirana Ketinggalan Kereta tidak
terinspirasi dari cerpen Seno. Maradilla Syachridar agaknya hanya ingin menghadirkan
cerpen absurd seperti yang banyak
dihasilkan Seno.
Sama
dengan judulnya, narator orang pertama dalam cerpen Theoresia Rumthe adalah seorang
Gadis Tidak Bernama. Si gadis yang manipulatif
ini bekerja sebagai peneliti senja di Dinas Penelitian Senja. Mengenai
pekerjaannya, ia mengatakan, “Bayangkan yang kaulakukan adalah pergi ke sebuah
tempat di mana kau bisa melihat senja dengan luas. Lalu menghitung serat-serat
jingganya. Semburat warna yang dikeluarkannya. Mengukur diameter senja: apakah
lebih lebar atau bertambah sempit dibandingkan kemarin. Mengukur hangatnya. Dan
kemudian mencatatnya sekaligus membuatkannya menjadi sebuah laporan
lengkap.” (hlm. 124). Gadis tanpa nama memilih
bekerja sebagai peneliti senja tidak lain karena kisah perempuan bernama Alina
yang dihadiahi sepotong senja oleh seorang lelaki. Cerpen ini hadir seabsurd Sepotong
Senja Untuk Pacarku, cerpen yang menginspirasinya.
Arnellis
menghadirkan cerita menarik mengenai penjaga sekolah yang diminta menggantikan
seorang guru yang berhalangan hadir dalam cerpen Guru Omong Kosong. Karena bukan guru, tentu saja Dikin tidak mengajar. Ia hanya menuliskan
satu kalimat di papan tulis, sebuah
instruksi yang harus dikerjakan para murid. Sambil menunggu para murid
menyelesaikan tugas, Dikin membuka-buka buku Kitab Omong Kosong karya
Seno yang ditulis dengan mengidentifikasikan dirinya sebagai Togog. Melalui Dikin, Arnellis melontarkan
kritik pada guru yang mengajar dengan metode yang tidak mampu mencerdaskan
murid. Guru seperti itu adalah guru
omong kosong.
Kisah
seorang lelaki yang mengabaikan surat-surat yang dikirim seorang gadis hingga
mencapai 93 surat dimunculkan Seno dalam
cerpen Surat (Atas
Nama Malam, 1996). Feby Indirani merespons cerpen Seno itu dengan cerpen Surat ke-93 yang mengharukan. “Apa lawan dari cinta? Bukanlah benci,
melainkan ketidakpedulian,” kata si gadis (hlm. 157). Kalimat ini kemudian beranak-pinak, “… pengabaian adalah bentuk
hukuman paling kejam. Tak ada yang lebih menyakitkan daripada keberadaan yang
dinafikan sehingga tak ada bedanya kau itu dinding, pulpen kayu atau gembok
besi. Dan tak ada yang paling menusuk ketimbang diabaikan oleh lelaki yang
kaucintai.”
Bahasa Sunyi, cerpen yang ditulis Rita Achdris, menggunakan POV yang
sama dengan cerpen Mudin Em. Cerpen ini berkisah tentang sepasang kekasih yang membuat kontrak untuk tidak berkata-kata. Kontrak itu membuat mereka hanya bisa saling kirim emoticon menggunakan Blackberry untuk mengungkapkan perasaan. Komunikasi
aneh seperti ini berlangsung hingga sebuah emoticon yang mengisyaratkan
kemarahan dikirimkan dia kepada ia. Bahasa Sunyi
tidak cukup menggelitik sampai Rita menyodorkan pembicaraan soal BBM di bagian
akhir yang mengingatkan pada persidangan menghebohkan beberapa bulan silam.
Pujian
patut dialamatkan kepada Lala Bohang, pengarang yang juga mengerjakan sampul
dan ilustrasi isi. Sampul yang didominasi warna biru tampil elegan, sedangkan ilustrasi isi berpadu indah dengan cerpen-cerpen yang
ada.
Akhirnya, sebelum senja pudar dan cinta makin galau, saya akan mengakhiri tulisan sekadarnya ini.* Selamat
membaca dan selamat berperkara dengan
senja. Jangan biarkan kegalauan mencuri kesempatan Anda untuk membaca sampai
selesai koleksi cerpen ini.
* = meniru Anton Kurnia dalam
pengantarnya: Tentang Senja dan Cinta
yang Galau.
7 comments:
terima kasih atas ulasan yang menarik di atas. salam ~
Sama-sama.
bisa jadi referensi koleksi selanjutnya .. tapi buku seno atau sastra surealis itu aga sulit yah kang .. kunjungan perdanaku , terimakasih ulasannya :)
@Ukhti: terima kasih sudah berkunjung...Betul sekali, memang cerita surealis biasanya tdk mudah dibaca. Aku sendiri lebih suka baca cerita realis :)
aku lebih suka surealis susah dibaca iyah tapi bukankah memang sastra itu menyembunyikan makna di dalam makna dan itu menyenangkan membuat pembaca banyak berpikir, pembaca akan diuji sejauh mana bisa memahami apa yang dibaca dan bagaimana mereka bisa berpikir positive tentang makna bacaanya , maksudku sulit di temukan bukunya ...:D
Tapi aku tetap suka yg realis. Kl surealis dan maknanya bisa ditangkap boleh juga sih. Hanya saja sekarang banyak cerita2 surealis yg sengaja dirumit2kan. Padahal sastra yg baik kan harus memberi dampak pada pembaca,dampak yg berguna tentu saja :)
http://nalurerenewws.blogspot.com/2018/08/taipanqq-siapkah-anda-dengan-hubungan.html
Taipanbiru
TAIPANBIRU . COM | QQTAIPAN .NET | ASIATAIPAN . COM |
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID terbaik nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsasusun
• Domino99
• Poker
• BandarPoker
• Sakong
• Bandar66
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : E314EED5
Daftar taipanqq
Taipanqq
taipanqq.com
Agen BandarQ
Kartu Online
Taipan1945
Judi Online
AgenSakong
Post a Comment