Laman

24 July 2014

People Like Us


Judul Buku: People Like Us
Pengarang: Yosephine Monica
Tebal: 330 halaman: 19 cm
Cetakan: 1, Juni 2014
Penerbit: Penerbit Haru





"Kanker dan cinta punya kesamaan, tidakkah kau sadar?"
"Apa itu?"
"Jika mereka terlalu kuat, kau tak bisa menghancurkan mereka, tapi mereka bisa menghancurkanmu." (hlm. 257).





Amelia Collins atau Amy, gadis remaja 15 tahun, dikenal orang-orang karena dua hal. Pertama, ia senang menulis fiksi remaja yang tidak satu pun ditamatkan, tidak pernah dipublikasikan kecuali dimuat di blog. Kedua, ia menyukai anak lelaki sebaya bernama Benjamin Miller atau Ben. Ben, sang cinta pertama, dikenalnya saat berumur 12 tahun, sewaktu mengikuti kursus musik. Setelah Ben dan keluarganya meninggalkan Newton dan pindah ke Boston, Amy tidak pernah lagi melihatnya sampai saat Ben memasuki high school yang sama dengannya di Boston. Sayangnya, ketika bertemu, Ben tidak mengenali Amy.

Pada tahun kedua di high school, Amy didiagnosis mengidap kanker limfa. Ia pun meninggalkan sekolah, dan kelak hanya sempat datang saat menyaksikan pertandingan bisbol dan menghadiri pesta dansa sekolah. Teman-teman Amy yang mengetahui perasaan Amy pada Ben, memaksa Ben untuk menjenguknya di rumah sakit. Mereka ingin Ben menjalin pertemanan dengan Amy, meskipun terasa aneh bagi Ben untuk berteman dengan gadis yang pernah menjadi penguntitnya. Tapi, justru di sinilah tempat disemaikannya benih hubungan mereka.

Pada umur enam tahun (catat: enam tahun!), Ben telah bermimpi menjadi penulis. Ia telah mencoba menulis tapi terbentur pada sulitnya merangkai kalimat. Akhirnya, lantaran tidak mendapat dukungan keluarga, ia berhenti menulis dan mengaktifkan diri dalam klub sepak bola sekolah. Setelah membaca cerita-cerita yang dikarang Amy dan menjalin percakapan dengan gadis itu, keinginan Ben menjadi penulis terbit lagi. Berlawanan dengan keluarganya, Amy menyemangati impian Ben. Bahkan, dengan antuasias ia membantu Ben menulis. Ben yang susah payah menghadapi dunia, merasa tidak ada orang yang pernah mengerti dirinya, terlebih keluarganya, merasa menemukan orang yang dibutuhkannya.

People Like Us ditulis oleh pengarang belia, Yosephine Monica (kelahiran 1997), dan merupakan pemenang kompetisi menulis bertajuk 100 Days of Romance (tahun 2013) yang diadakan Penerbit Haru. Sebagaimana termaktub dalam tajuk kompetisi ini, People Like Us adalah sebuah novel roman yang dalam hal ini melibatkan dua tokoh utama yang masih sangat belia. Tapi, kendati kedua tokoh utama masih berusia 15 tahun, kisah di dalam novel ini tidak terpuruk menjadi kisah remaja yang dangkal. Romansa di antara Amy dan Ben yang tidak segampang membalikkan telapak tangan dijalin bersama impian mereka dan khususnya Ben, hubungan personalnya dengan anggota keluarganya.

Sesungguhnya, meskipun berbakat menulis yang ia sebut sebagai terapi baginya, Amy adalah penulis minder. Ia tidak berani mencoba mempublikasikan karyanya, dan dengan alasan klise, tidak pernah menamatkan cerita-ceritanya. Sedangkan Ben, kendati bermimpi menjadi penulis, belum cukup punya kemampuan menulis dan tidak memiliki kesempatan untuk mengasahnya. Pertemuan mereka menjadi indah karena Ben bisa belajar menulis pada Amy dan sebaliknya, Amy mendapatkan pasangan yang akan menyempurnakan ceritanya. Cinta hanya menjadi bonus, yang bahkan tidak bisa dinikmati Amy sepenuhnya.

Berteman dengan Amy tidak hanya membuat Ben mendapatkan kesempatan mengasah kemampuan menulisnya. Tapi juga memberi energi positif yang membuat Ben bisa menghadapi tantangan untuk bisa dimengerti sekaligus mengerti keluarganya. Dan yang lebih penting dari itu adalah memberi kesempatan bagi Ben untuk meraih masa depannya.

Pada akhirnya kisah remaja yang klise berkembang menjadi kisah yang berbobot dan enak dibaca. Hal ini semakin menarik karena didukung oleh kemampuan Yosephine merangkai kalimat yang kerap membuat kagum saat membacanya. Caranya membuka kisah dalam setiap bab yang seolah-olah menampilkan narator di luar cerita mengesankan kalau sebenarnya kita sedang mendengar cerita yang disampaikan narator tersebut dan bukan membacanya. Setelah awalnya terasa mengganggu, lambat laun kita akan menjadi terbiasa dan menikmatinya.

Sejatinya, kisah di dalam novel ini bisa terjadi di lokasi lain mana pun, bukan hanya di Boston atau Newton saja. Tidak ada elemen di dalam novel ini yang tidak bisa dilepaskan dari seting Amerika yang dipinjam Yosephine. Dan di sinilah anehnya novel ini. Mengapa harus menggunakan Amerika sebagai seting? Apakah Indonesia tidak memadai? Apa pun dalih pengarang, keputusan memakai Amerika sebagai seting tidak lebih dari kelatahan mengikuti apa yang sudah dilakukan pengarang-pengarang novel roman lainnya di Indonesia belakangan ini. Menggunakan seting luar negeri, sekalipun mereka belum pernah menginjak tempat itu. Dan apa pun dalih para pengarang (dan bukan pengarang) yang percaya bahwa seting lokasi bisa diciptakan dengan cara riset (misalnya menggunakan internet), saya belum pernah merasa puas dengan novel-novel dengan seting luar negeri semacam ini. 


24 Juli 2014: Remaja/Keluarga



6 comments:

  1. Pengakuan tulus dari pak wawang dari bali
    kemarin saya hampir pinsang
    atas angka yang diberikan AKI DARMO
    kemarin saya menang 200.juta
    atas kemenangan TOGEL putaran
    TOTO 4D ini semua bantuan
    AKI DARMO baru kali ini
    saya merasakan yang namanya
    kemenangan hutang2
    saya semua pada lunas dan
    saya ada rencana membuka
    usaha
    sekali lagi terima kasih
    banyak AKI DARMO bagi saudarah2
    ingin merubah nasib seperti saya
    terutama yang punya hutang
    sudah lama belum terlunasi
    ini solusi yang sangat tepat
    jangn buan kesempatan karna
    kesempatan tidak akan datang kedua kali
    lansung hubungi AKI DARMO
    di nomor hp: (-082-310-142-255)
    ini kisah nyata dari saya
    tampah rekayasa atau silahkan
    anda buktikan sendiri..

    BUTUH ANGKA GHOIB HASIL RITUAL
    AKI DARMO DI JAMIN 100% TEMBUS

    angka:GHOIB: singapura
    angka:GHOIB: hongkong
    angka:GHOIB; malaysia
    angka:GHOIB; toto magnum
    angka:GHOIB; laos?
    angka:GHOIB; macau
    angka:GHOIB; sidney
    angka:GHOIB: vietnam
    angka:GHOIB: korea
    angka:GHOIB: brunei
    angka:GHOIB: china
    angka:GHOIB: thailand
    DAN LAIN-LAINNYA ATAU KETIK http//suhuacay.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Wah, sepertinya keren. tapi judulnya 'people like us' sebenernya mengandung konotasi tertentu lho,

    ReplyDelete