04 November 2012

Daughter of Smoke & Bone


Judul Buku: Daughter of Smoke & Bone 
Pengarang: Laini Taylor (2011)
Penerjemah: Primadonna Angela
Tebal: 488 hlm; 13,5 x 20 cm
Cetakan: 1, September 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

 


Pada zaman dahulu,
seorang malaikat dan iblis jatuh cinta.
Kisah cinta mereka tidak berakhir indah
(hlm. 7)

 





Laini Taylor dalam novelnya yang bertajuk Daughter of Smoke & Bone (Dari Asap dan Tulang) ini menciptakan dua dunia lain selain bumi yang dihuni manusia. Dunia pertama berpusat di Loramendi, didiami ras chimaera sedangkan dunia kedua adalah Eretz (sebenarnya dalam bahasa Yahudi berarti bumi) berpusat di Astrae, ditinggali ras seraph atau malaikat. Kedua penduduk dunia tersebut berseteru sejak satu milenium silam. Saat itu Astrea, pusat kekaisaran seraph, diserang oleh chimaera. Kota yang indah itu diratakan dan dibakar, dan dengan buas, chimaera membunuh para magi (ahli sihir seraph). Para malaikat yang tidak bisa meloloskan diri dikorbankan di atas altar, darah mereka mengalir bagaikan hujan bandang. Selama berabad-abad Astrae dikuasai chimaera, hingga Joram, salah satu seraph, mengadakan perlawanan dan berhasil merampas kembali Astrae kemudian membangun kembali kekaisaran seraph. Hanya saja, tidak ada kemajuan dalam hal sihir, kendati seraph selalu mengandalkan sihir. Perpustakaan tempat para magi yang dibantai menyimpan arsip sihir dibakar oleh chimaera.

Di tengah-tengah pertikaian dan peperangan yang kerap terjadi, salah satu seraph jatuh cinta pada perempuan chimaera. Sang seraph bahkan belajar bahasa chimaera dan menyempurnakan ilusi untuk menyembunyikan sayapnya sampai ia bisa mengunjungi Loramendi untuk bertemu sang chimaera. Kisah cinta mereka berakhir tragis. Di hadapan sang seraph, kekasihnya dihukum mati dan harus melewati proses peluruhan. Proses ini akan menghilangkan kesempatan sang chimaera untuk dibangkitkan kembali. Tapi sang chimaera tidak sempat kehilangan harapan. Dan harapan, menciptakan sihirnya sendiri.

Tujuh belas tahun kemudian, peperangan antara chimaera dan seraph belum padam. Pihak seraph bertekad untuk mengakhiri peperangan, dengan cara mereka sendiri. Mereka tahu, di seluruh dunia, terdapat portal yang menghubungkan dunia manusia dengan dunia chimaera, sebagaimana terdapat portal yang menghubungi dunia manusia dengan Eretz. Maka tiga seraph bersaudara: Akiva, Hazael, dan seraph perempuan bernama Liraz mendatangi bumi. Sayap berapi mereka diilusikan agar tidak kelihatan dan berbaur dengan manusia. Mereka membakar setiap portal yang mereka temukan dengan meninggalkan jejak tangan hitam, melesak pada kayu atau logam birai pintu.

Di Praha, ada seorang gadis remaja berusia 17 tahun, siswa The Art Lyceum of Bohemia bernama Karou. Ia cantik, berpenampilan seperti balerina, dan memiliki rambut biru cerah sewarna batu lapis lazuli, hasil sihir permanen. Selain tampak beda dengan rambut birunya yang mencolok, ia juga memiliki banyak tato, termasuk tato mata di kedua telapak tangannya. 


 Karou


Karou menguasai banyak bahasa dunia dan memiliki bakat menggambar. Ia sering membawa buku sketsa yang berisi gambar-gambar yang dibuatnya. Ada Issa, sosok perempuan cantik berwujud ular dari pinggang ke bawah dengan tudung dan taring kobra; Twiga, laki-laki dengan leher jerapah; Yasri, perempuan berparuh burung kakaktua dan bermata manusia dengan serangkaian jambul oranye keluar dari kepalanya, dan Brimstone, si Pengabul Permohonan, berkepala mirip domba jantan dengan tanduk raksasa di kedua sisi wajahnya. Ada pula Kishmish, pembawa pesan Brimstone, bertubuh dan paruh gagak dengan sayap berselaput seperti kelelawar dan lidah bercabang. Sebenarnya mereka adalah keluarga yang dikenalnya semenjak kecil, merekalah yang membesarkan Karou di toko Brimstone. Karou menyayangi mereka walaupun mereka chimaera dan dikenal manusia sebagai monster, setan, atau iblis. Tapi setelah memasuki usia sekolah, Karou mesti meninggalkan mereka, untuk masuk ke dunia manusia. Karou hanya mendatangi toko Brimstone jika dipanggil untuk melaksanakan tugas: mengumpulkan gigi, gading, atau taring di seluruh penjuru dunia. Karou tidak membutuhkan pesawat terbang karena portal yang menghubungkan toko Brimstone dengan bumi akan membuka ke tempat tujuan Karou. Sebagai imbalan untuk pekerjaannya, Karou mendapatkan permohonan atau sihir dari Brimstone, kendati Brimstone tidak setuju jika Karou mengandalkan permohonan untuk setiap hal. Permohonan yang diberikan Brimstone memiliki tingkatan: scuppy, shing, lucknow, graviel, dan bruxis.

Akiva, seraph yang sedang bertugas di Marrakesh -Maroko- melihat Karou keluar dari portal. Bukannya mengakhiri tugasnya dan bergabung dengan kedua saudaranya, Akiva membuntuti Karou. Merasa terancam, Karou mencoba melawan dengan mengentakkan telapak tangannya yang bertato mata itu ke arah Akiva, dan sukses membuat malaikat itu meringkuk di tanah. Apa yang dilakukan Karou membuat Akiva mencurigai jati diri sesungguhnya gadis itu.

Setelah perjuangan melawan Akiva, Karou terjebak dalam suasana pelik di toko Brimstone. Entah kenapa, Brimstone mengusirnya meskipun ia sedang berada dalam kondisi buruk. Di Praha, dalam keadaan terbakar, Kishmish mendatanginya, membawa tulang berbentuk Y yang biasanya menggantung di leher Brimstone. Kematian Kishmish menyadarkan Karou: semua portal tidak bisa digunakan lagi, ia kehilangan keluarga, dan sendirian di dunia. Situasi tidak membaik karena ia harus berhadapan dengan Akiva yang datang ke Praha untuk mencarinya. Untunglah, Akiva tidak bermaksud menghabisinya.

"Aku datang kembali untuk menemukanmu," kata Akiva. "Aku tidak tahu kenapa. Karou. Karou. Aku tak tahu kenapa. Hanya untuk menemukanmu dan berada dalam dunia tempat kau berada...." (hlm. 252).

Akiva, seraph dengan mata berwarna amber, telah membunuh banyak Chimaera sebagai prajurit. Garis hitam berulang serupa tato di sekeliling bagian atas jemarinya menjadi bukti. Ia memang dibiakkan Joram, ayahnya, untuk menjadi pembunuh. Akiva juga telah membakar portal dan menjauhkan Karou dari keluarga yang dikenalnya. "Ia prajurit dengan hitungan pembunuhan yang sudah ia lakukan di kedua tangannya, dan ia musuh keluarga Karou. Meski demikian, ada yang mengikat mereka, lebih kuat dari apa pun, sesuatu dengan kekuatan untuk mengatur darah dan napasnya seperti simfoni, sehingga apa pun yang Karou lakukan untuk melawannya terasa seperti kekacauan, seperti ketidakharmonisan dengan diri sendiri." (hlm. 278).

Tapi mengapa Akiva ingin mematahkan tulang garpu yang dikirimkan Brismtone saat portal terbakar itu?

Akiva berharap, ketika mereka mematahkan tulang itu bersama-sama, tanpa perlu penjelasan darinya, Karou akan mengetahui siapa dirinya sebenarnya, Karou akan mengetahui siapa Akiva sesungguhnya.

Karou adalah danyang. Hamsa - senjata magis yang dibayar dengan rasa sakit kematian- yang tampak seperti tato di telapak tangannya adalah indikator danyang. Tulang garpu telah melahirkan harapan dalam hati sang perempuan chimaera, harapan yang sangat kuat. Dan seperti arti namanya, Karou adalah harapan, harapan yang mengejawantah melalui asap dan tulang. Tapi di ujung pemahaman jati dirinya, sebuah kenyataan menghantam dengan keras dan telak.

Daughter of Smoke & Bone adalah novel fantasi yang lengkap. Ada dua dunia dengan dua ras yang memanfaatkan sihir dalam eksistensinya, chimaera dan seraph, terlibat konflik. Chimaera berhasil mematahkan kemampuan seraph menggunakan sihir dengan membakar perpustakaan tempat arsip sihir para magi. Alhasil, tinggal chimaera satu-satunya ras yang menggunakan sihir, yang bisa diwujudkan dalam apa yang disebut "Permohonan" yang memiliki beberapa tingkatan. Untuk bangkit dari kehancuran, seraph menggunakan kekuatan fisik dengan menempa para keturunan kaisar seraph menjadi prajurit. Menariknya di sini, Brimstone yang adalah Pengabul Permohonan atau tukang sihir itu lebih memilih "harapan" ketimbang "sihir".

"Aku berharap, Nak, tapi aku tidak membuat permohonan. Ada bedanya. Karena harapan datang dari dalam dirimu, dan permohonan hanyalah sihir. Permohonan itu palsu. Harapan itu nyata. Harapan menciptakan sihirnya sendiri," katanya pada Karou yang senang bermain-main dengan permohonan untuk hal tidak berguna (hlm. 173).

"Sihir takkan menyelamatkan kita. Kekuatan yang dibutuhkan untuk menciptakannya dalam skala sebesar itu, upeti rasa sakit itu akan menghancurkan kita. Satu-satunya harapan.... adalah harapan," kata Brimstone tujuh belas tahun lalu (hlm. 472).

Dalam dunia yang penuh pertikaian ini, Taylor menghadirkan cinta tanpa harapan. Cinta antara chimaera dan seraph adalah pengkhianatan tingkat tinggi yang harus dibayar dengan kematian. Apalagi di pihak Chimaera. Pengkhianatan ini berarti tidak ada pembangkitan kembali, karena pelakunya akan dibunuh dan melewati proses peluruhan. Tapi  cinta tanpa harapan itu melahirkan harapan, melahirkan Karou, melalui tulang garpu dan asap danyang.

Secara lahiriah, Karou adalah seorang gadis cantik dan Akiva adalah seorang pemuda rupawan. Dan seperti kata Akiva, "cinta adalah elemen", cinta menjadi elemen yang mempertalikan Karou dan Akiva tapi sekaligus memisahkan mereka. Hubungan di antara mereka yang rapuh menciptakan daya tarik bagi para penggemar romansa.

Harapan dan kebenaran adalah sumbu novel ini. Harapan membangkitkan kekuatan untuk tetap menghadapi kerasnya kehidupan, tapi kebenaran akan menghancurkan harapan dan menumbuhkan jarak. Itulah yang terjadi di antara Karou dan Akiva di bagian pamungkas novel yang menyedihkan. Sebuah kesengajaan yang dilakukan Taylor untuk menyiapkan kisah yang baru tentang Karou dan Akiva. Setelah Daughter of Smoke & Bone (2011), Taylor telah menuntaskan buku kedua dari trilogi yang direncanakan, Days of Blood & Starlight (terbit 6 November 2012).

Malaikat mungkin sudah kerap dimunculkan dalam berbagai kisah fantasi yang terbit sebelumnya dengan berbagai versi. Tapi chimaera biasanya hanya sebagai pelengkap yang kurang dieksplorasi, seperti yang dimunculkan dalam serial I am Number Four (Pittacus Lore). Ide mengangkat chimaera dengan kemampuan sihir di sini terasa segar dan orisinal. Ditambah dengan ide mengenai Hamsa, danyang, tulang garpu dan asap danyang, kisah yang dilahirkan Taylor ini terasa sangat meyakinkan dan memikat. Rasanya tidak sabar untuk mengetahui kelanjutan novel yang hak pembuatan filmnya telah dibeli oleh Universal Pictures ini. 


Bagaimana Taylor memberi akhir bagi hubungan Karou dan Akiva? Apakah mereka akan saling mengisi kekosongan? Ataukah akan terus berjalan dalam kekosongan?

Pertanyaan paling menggoda adalah: apakah Karou akan berdiri sendiri berhadapan dengan para seraph?

Kita tunggu saja sampai trilogi Daughter of Smoke & Bone diselesaikan pengarang dengan rambut yang -mudah-mudahan- bukanlah hasil dari permohonan atau sihir ini. 










Sumber gambar: dari sini



0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan