03 June 2012

Dream Catcher


Judul Buku: Dream Catcher
Pengarang: Alanda Kariza
Editor: Resita Wahyu Febitatri

Desain sampul dan ilustrasi: Asyera Bella
Layout: Asyera Bella
Tebal:xii + 220 hlm; 14 x 20 cm
Cetakan: 1, 2012
Penerbit: GagasMedia


 



“Sebagian orang berpendapat bahwa mimpi hanyalah suatu hal sepele, atau bahkan hanya boleh dimiliki oleh anak-anak kecil. Ada juga orang-orang yang memandang impian-impian kita secara skeptis, atau bahkan pesimis. Sebaliknya, bagi pribadi-pribadi brilian yang saya temui, mimpi merupakan sebuah poros hidup bagi hidup mereka. Mimpi memiliki peranan besar bagi mereka dalam menjalani hidup. Ternyata, tak perlu ada mimpi-mimpi yang dibuang. Sebaliknya, kita membuat mimpi menjadi nyata—merealisasikannya.” (hlm. 3). 

Tulisan di atas bisa dibaca dalam buku Dream Catcher karya Alanda Kariza, seorang penulis muda. Seperti yang terbaca dari judulnya, buku motivasional ini memang mengusung tema mimpi: bagaimana menciptakan dan merealisasikannya. Dan tentu saja, bagaimana hidup di dalam kesuksesan pencapaiannya.

Alanda mengindikasikan bahwa mimpi sesungguhnya adalah kebutuhan manusia. Sebab mimpi membuat kita memiliki tujuan hidup dan memampukan kita melakukan berbagai hal untuk mewujudkannya. Seperti kata Anais Nin: dreams are necessary to life


Berdasarkan pengalamannya, Alanda menyatakan bahwa mimpi hanya muncul jika diciptakan karena kita tidak terlahir bersama mimpi-mimpi kita. Mimpi bisa diciptakan karena berbagai hal. Misalnya, kecintaan yang mendalam atau passion akan sesuatu, kekecewaan terhadap suatu pihak, kekurangan-kekurangan yang kita miliki, dan keterbatasan yang ada dalam menjalani hidup. Yang paling mudah adalah menciptakan mimpi dari kecintaan yang mendalam akan sesuatu. Karena hal ini akan membuat proses merealisasikan mimpi tidak menjadi beban. Kita akan merasa senang menjalaninya, melakukan dengan sungguh-sungguh, dan tidak mengenal lelah. 

Sudah semestinya memiliki mimpi sekaligus juga dengan keinginan untuk mewujudkannya. Itulah sebabnya kita perlu mengetahui apa sesungguhnya passion kita. “Passion makes you happy. Therefore, pursuing your passion will also make you happy. Mungkin mimpimu menunggu untuk diciptakan di sana.” (hlm. 14). 
Banyak hal yang berhasil Alanda identifikasi sebagai hambatan yang mencegah kita merealisasikan mimpi. Masalah finansial, keterbatasan usia, gender, kegagalan, pengaruh orang lain adalah beberapa hambatan yang dimaksud. Tapi, menurut Alanda: “ … satu-satunya hal yang mencegah kita untuk merealisasikan mimpi adalah diri kita sendiri, termasuk mindset yang kita miliki.” (hlm. 26). Bagi Alanda, hambatan seharusnya memicu kita untuk lebih berani bermimpi dan lebih bertekad mencapainya.

Napoleon Hill, penulis buku Think and Grow Rich mengatakan: a goal is a dream with a deadline. Alanda melengkapi kalimat itu menjadi a goal is a dream with a deadline and a feasible plan. Tidak hanya tenggat waktu, mimpi juga membutuhkan rencana yang layak. “Saya percaya bahwa jika kita bisa membuat sebuah “rencana mimpi”, apa yang kelihatannya tidak mungkin akan menjadi lebih mudah untuk diwujudkan.” (hlm. 53).

Lalu, apa yang kita butuhkan untuk membuat sebuah "rencana mimpi"? List down everything we need, kata Alanda. Dengan mendaftakan apa yang dibutuhkan, kita bisa menghasilkan sebuah rencana yang mampu mengurangi kemungkinan munculnya masalah. Terkait dengan penyusunan "rencana mimpi", Alanda mengangsurkan prinsip tidak pernah menyiapkan rencana cadangan atau Rencana B. Menurutnya: “Terkadang, memiliki Rencana B membuat kita tidak berusaha sekuat yang seharusnya untuk merealisasikan Rencana A yang kita miliki. Mungkin ada baiknya untuk tidak memiliki Rencana B sama sekali.” (hlm. 63).

Merealisasikan mimpi memang bukan hal gampang. Ada dua hal yang dibutuhkan agar bisa melakukan yang terbaik untuk tetap mewujudkan mimpi kita: persistence (kegigihan) dan perseverance (ketekunan). Kegigihan dan ketekunan akan membuat kita tidak menyerah ketika dihadang masalah. Kegigihan dan ketekunan akan membuat kita fokus dengan apa yang telah direncanakan.

Sebelum kita berhasil merealisasikan mimpi, kondisi bisa berubah. Kegigihan dan ketekunan perlu disertai dengan sikap konsisten. “Konsisten berarti “standing firm”—tidak mudah berubah hanya karena kondisi yang berubah, apalagi jika hanya karena pendapat orang lain.” (hlm. 124). Ketidakkonsistenan akan merugikan diri kita sendiri, malah mungkin, orang lain. “Hanya karena satu-satunya hal yang konstan di dunia ini adalah “perubahan”, bukan berarti kita harus selalu berubah. Finish what we have started, so we can move on to other things.” (hlm. 125).

Lalu, setelah mimpi kita bisa direalisasikan, apa yang akan kita lakukan? Pertama-tama, tentu saja, pencapaian mimpi jangan sampai membuat kita terlena dalam comfort zone atau no progress zone. Kita tidak boleh terbuai dengan kesuksesan yang telah kira raih. Setelah mimpi mencapai 'tanggal kedaluwarsa', sambil tetap hidup di dalam pencapaiannya, kita juga bisa menciptakan mimpi-mimpi baru. “Bayangkan bahwa kita akan hidup selama-lamanya dan memiliki banyak waktu untuk merealisasikan semua mimpi yang kita miliki,” kata Alanda (hlm. 214). ”Dream until the dream come true, and then, dream some more!” (hlm. 215). 

Dream Catcher adalah buku yang layak dibaca khususnya oleh siapa pun yang belum punya mimpi dan ingin mempunyai mimpi dalam hidupnya. Buku ini jelas bukanlah pepesan kosong belaka. Karena pemikiran yang dituangkan Alanda tidak berangkat dari sejumlah teori melainkan pengalaman hidupnya sendiri yang dipersepsi secara cerdas. Dengan menghadirkan buku ini Alanda ingin berbagi pengalaman sambil tidak lupa bermimpi buku ini memberikan dampak dalam hidup pembaca. Membuat pembaca lebih berani menciptakan mimpi dan bertekad merealisasikannya.

Dalam buku ini pengalaman bermimpi dan meraihnya tidak hanya disajikan berdasarkan pengalaman Alanda semata-mata. Sejumlah kawula muda yang telah berhasil dan tetap berhasrat mewujudkan mimpi-mimpi dalam hidup mereka dimunculkan dalam bentuk wawancara. Bersama Alanda, para penangkap mimpi ini akan kian  memotivasi pembaca untuk bermimpi melampaui kehidupan yang dimiliki saat ini.

Penyampaian yang cerdas dan tidak berbelit-belit dengan bahasa yang bergizi membuat buku ini tidak sukar dibaca. Apalagi ada banyak ilustrasi keren dan lucu yang disertakan. Ilustrasi yang dikerjakan oleh Asyera Bella ini akan membuat pembaca semakin paham apa yang disampaikan Alanda. Dijamin, dalam waktu singkat, buku dengan halaman sejumlah 200-an ini akan bisa dikhatamkan. 

Dream Catcher
bertambah menarik karena dilengkapi lembar aktivitas yang harus diisi oleh pembaca. Lembar aktivitas tersebut merupakan sarana praktik dari materi yang disampaikan sebelumnya. Dalam lembar aktivitas pembaca bisa mencatat mimpi-mimpi dan berbagai hal terkait mimpi-mimpi itu serta pencapaiannya.

Kesimpulan dari pembacaan buku ini adalah: Dream Catcher sungguh sebuah karya yang berguna. Tidak ada ruginya membaca buku ini. 
 

Pengunjung

0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan