30 July 2013

Dari Jendela SMP



 Baca dan Posting Bareng BBI Buku Anak (Kategori 2)

Judul Buku: Dari Jendela SMP
Pengarang: Mira W.
Tebal: 387 halaman
Cetakan: kelima, November 1990
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama







Dari Jendela SMP adalah salah satu novel yang saya baca pada masa praremaja, umur dua belas atau tiga belas, saya lupa persisnya. Novel karya Mira W. ini meninggalkan kesan yang sangat mendalam karena untuk pertama kalinya saya membaca sebuah kisah cinta remaja yang mengharukan dan mendapatkan sex education. Dari novel inilah saya mengetahui hal-hal mengenai genitalia, menstruasi, ovulasi, onani, terjadinya kehamilan, dan penyakit kelamin. 

Joko adalah anak dari seorang perempuan yang bekerja sebagai pembantu di sebuah SMP swasta. Ia tidak mengenal ayahnya, yang menurut ibunya, sudah meninggal dunia. Untuk bisa bersekolah di SMP dan tidak membayar uang sekolah, Joko harus membantu ibunya, membersihkan kelas setiap pagi. Keberadaannya sebagai anak tanpa ayah dan punya ibu pembantu membuatnya sering menjadi sasaran olok-olok teman-teman sekelasnya. JAB adalah nama panggilannya, singkatan dari Joko Anak Babu. Setelah episode rendah diri karena statusnya, Joko bisa menerima dengan tabah panggilan itu. Dan ia membuktikan bisa melampaui teman-teman sekolahnya dalam prestasi belajar. Tidak seperti Indro, anak Pak Prapto, kepala sekolah sekaligus pemilik SMP itu, yang bodoh. Sampai sebelum terjadi adu jotos dengan Gino yang usil, hidup Joko hanya diisi oleh dirinya sendiri dan ibunya. 

Wulan, teman sekelas Joko, cantik, rajin, dan pintar. Sebagai ketua kelas, ia mencoba melerai perkelahian Gino dan Joko. Tapi justru menjadi sasaran nyasar tinju Gino. Saat itulah Joko mulai menyadari kehadiran Wulan, dan mulai merasa bahwa hidupnya tidak cukup hanya diisi dirinya sendiri dan ibunya. Maka, tanpa disadarinya, ia mulai melakukan pendekatan pada Wulan. Sebagai langkah awal adalah mengunjungi Wulan yang tidak masuk sekolah karena bibirnya membengkak akibat kena tinju Gino. Malu menjenguk Wulan dengan tangan hampa, Joko mencuri mangga arumanis milik tetangga yang sedang ranum. Perbuatannya ketahuan, apalagi dalam pencurian, Joko melibatkan si Pandir Indro. Tahu telah memakan mangga curian, ayah Wulan pun melarang Joko untuk muncul lagi di rumahnya. 

Meskipun dilarang mengunjungi rumah Wulan, Joko tidak tinggal diam. Bagaimanapun, mereka harus tetap mendapat kesempatan untuk berduaan. Selain bersurat-suratan, Joko pun mengajak Wulan bertemu di halaman sekolah setelah sekolah bubar. Wulan menggunting kuku Joko karena tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah bertemu dalam keadaan tersipu-sipu. Kemudian Joko mengantar pulang Wulan naik becak, tiga kali melalui jalanan yang sama lantaran tidak ingin berpisah. Mereka juga saling tukar cincin dimana Joko memberikan cincin pemberian ibunya kepada Wulan yang cuma bisa muat di jari tengah karena kebesaran, sementara Wulan memberikan cincinnya yang cuma bisa muat di jari kelingking Joko karena kekecilan. Untuk merayakan acara tukar cincin, mereka memutuskan nonton film di bioskop. Tapi karena Wulan tidak bisa keluar rumah, Joko harus menunggu berjam-jam, basah kehujanan dan sampai sakit. Akibatnya Joko marah dan ingin putus.

Setelah lulus SMP nanti, ibu Joko ingin anak satu-satunya melanjutkan ke SMA. Ia memang bermaksud membuat anaknya berhasil, punya titel, pangkat, dan kaya. Pak Prapto sudah memutuskan akan membantu kalau Joko lulus tes masuk SMA. Tapi dalam hati kecil Joko, ia ingin bekerja untuk membantu ibunya. Apalagi, setelah masa-masa ujian, Joko telah bekerja membantu Bang Ucok di bengkelnya. Joko memang mengagumi Pak Prapto sejak kecil, dan semakin bertambah ketika laki-laki itu membelanya saat terjadi perkelahian dengan Gino. Tapi Joko tidak ingin hidupnya sepenuhnya tergantung pada uluran tangan Pak Prapto. 

Diolok-olok dan dihina teman-temannya serta tidak punya uang untuk membeli hadiah bagi Wulan saat gadis itu berulang tahun, masih bisa ditanggungkan oleh Joko. Tapi pada hari pengumuman kelulusan SMP, saat terjadi keributan di sekolah, dan seolah takdir sudah menentukan saatnya, Joko mendapatkan pukulan berat: ia mengetahui jati diri ayahnya. Laki-laki itu ternyata belum meninggal, dan ia adalah anak haram sekaligus anak gelap. Lama merindukan limpahan kasih sayang seorang ayah, ia menemukan ternyata ayahnya cuma seorang laki-laki yang tega membiarkan dirinya dan ibunya menderita demi mempertahankan reputasinya. 

Joko tentu saja kecewa pada ayah biologisnya, marah pada ibunya, dan kehilangan harapan akan hidupnya. Dan cuma Wulan yang mencoba memberikan penghiburan di tengah-tengah kegalauan perasaannya. Di tengah kesunyian pondok tempat tinggal Joko dan ibunya, ketika kegelapan malam mulai menyapa, saat mereka berpelukan, saling membelai dan membagi duka, mereka melakukan hal terlarang. Tanpa mereka sadari, mereka telah melompat keluar dari jendela SMP dan langsung menginjak alam dewasa yang seharusnya belum boleh mereka masuki.

Semenjak saat itu, semua yang manis, semua yang lucu dan menggemaskan dari dunia remaja mereka direnggutkan. Prahara pun menghantam menciptakan duka cita, ketakutan, dan rasa malu. Tapi di tengah-tengah gejolak yang terjadi, cinta itu masih ada, dan Joko mesti berjuang keras dalam kedewasaan yang prematur, untuk mempertahankan cinta masa remajanya. 

Dari Jendela SMP, seperti yang telah saya sebutkan, bukan hanya menawarkan kisah cinta mengharukan sepasang remaja yang dipaksa menjadi dewasa oleh keadaan, tapi juga sex education. Mira W. mengambil kesempatan dengan menghadirkan Bu Sunarti yang menjadi guru olahraga di kelas Joko dan Wulan untuk memberikan sex education. Usaha Bu Narti mendapatkan tentangan yang keras dari guru-guru lain yang menganggap sex education belum saatnya diberikan pada anak-anak itu. Padahal anak-anak gadis umumnya sudah mendapat haid dan belum memahami akibat yang bisa disebabkan oleh kondisi baru mereka. Beberapa dari anak-anak itu mencari tahu tentang seks dengan membaca stensilan ataupun menonton film porno secara sembunyi-sembunyi. Anak laki-laki yang tidak bisa mengendalikan diri terjerumus dalam kehidupan seks bebas, berhubungan dengan WTS, sampai terkena GO (gonorrhoea) dan sifilis. Wulan yang hamil setelah tanpa sadar melakukan hubungan seks dengan Joko adalah contoh kegagalan pendidikan, dan penyebab utamanya adalah kurangnya sex education. Pada gilirannya anak-anak itu diperhadapkan dengan konflik yang tak tertanggungkan saat melompat keluar dari jendela SMP sebelum matang secara psikologis.

Secara keseluruhan, novel ini sangat mengasyikkan dibaca. Sebagai pengarang yang sebelumnya telah menelurkan banyak novel, Mira W. berhasil menghadirkan Dari Jendela SMP dengan karakterisasi yang matang, konflik yang menggugah, dan plot melodramatis yang mengalir mulus minus digresi. Di sana-sini tentu saja bertaburan kelucuan khas remaja yang menggelitik. Bagian pamungkas memang tidak mengunci problematika utama yang ada, tapi mengandung optimisme yang kemungkinan besar didambakan semua pembaca.

Sebagaimana novel-novel Mira W. lainnya, Dari Jendela SMP juga termasuk movieable, dan telah difilmkan oleh PT Gramedia Film dengan sutradara Wim Umboh (almarhum) memakai judul Biarkan Kami Bercinta (1984). Joko diperankan oleh Gusti Randa sedangkan Wulan oleh Dina Mariana. 




Saya kutipkan salah satu adegan tak terlupakan dalam novel ini:

Lalu Joko tidak tahu lagi dari mana datangnya keberanian semacam ini... tiba-tiba saja nalurinya menggerakkan bibirnya untuk mendekati bibir Wulan dan menyentuhnya ....

Hanya sedetik bibir mereka bersentuhan. Karena di detik lain Wulan sudah tersentak mundur dengan kagetnya. Dia jatuh terduduk. Dan Joko yang dikejutkan oleh sentakan kaget Wulan tidak keburu memperbaiki keseimbangan tubuhnya. Karena mundur terlalu tiba-tiba, dia pun ikut jatuh terduduk.

Sekejap mereka saling pandang. Muka Wulan merah padam. Tatapannya berlumur malu dan takut.

"Kok Joko gitu sih," gumamnya tersipu-sipu.

"Nggak apa, kan?" Joko coba membela diri. Padahal dia sendiri sudah merasa panas dingin. Kok cuma sebegitu saja ya rasanya ciuman pertama? "Hari ini kan Wulan ulang tahun."

"Tapi kata Lili kalau ciuman bisa..." Wulan menggigit bibirnya dengan jengah.

"Bisa apa?"

"Hamil."

"Hah?" 

(hlm. 218-219).



Tentang Pengarang:

Mira Widjaja (Wong) atau Mira W., kelahiran Jakarta 13 September 1951, adalah dokter yang lebih dikenal sebagai pengarang roman populer Indonesia. Karya perdana yang diakuinya adalah Benteng Kasih, cerpen yang dimuat di Majalah Femina pada 1975. Novel perdananya adalah Dokter Nona Friska yang dimuat secara bersambung di Majalah Dewi pada 1977 kemudian dibukukan dengan judul Kemilau Kemuning Senja (Gaya Favorit Press, 1985). Dokter lulusan Universitas Trisakti tahun 1979 ini telah menerbitkan puluhan novel (novel kedelapan puluh, Birunya Skandal, terbit pada April 2013), dan banyak diantaranya telah diadaptasi ke dalam film dan sinetron. Karyanya yang paling sukses adalah Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi yang diterbitkan pada 1980. 

 

24 comments:

destinugrainy said... Reply Comment

:-) :-) ngakak baca kutipannya
Kira-kira bakan cetak ulang ga ya sama Gramedia?

Jody said... Reply Comment


:))
Kayanya sudah pernah cetak ulang, tapi edisi revisi, disesuaikan dengan kondisi saat ini.

Tapi tetap aja, lebih suka edisi ini :)

astrid said... Reply Comment

hehehe iyaaaa kocak kutipannya :D itu gusti randa masih muda bangeeeet...hihihi...klasik ya buku2nya mira w.

Jody said... Reply Comment

Dulu baca sambil berdebar2 :-)

Mira W. memang hebat, sampe skrg tetap produktif.

Sayangnya udah gak pernah baca buku2nya lagi.

Lila Podungge said... Reply Comment

Ya ampun, lewat blog ini karena harus bikin wrap up posting bareng BBi. Maklum, bagian riset hahaha... #lirikDesty. Ternyata nemu review ini..... Waaaaaa... Jadullll bangeettt

Waahh... Selama baca review, keingetnya sinetron Pernikahan Dini. Tapi bayangin Jokonya kok bukan Sahrul Gunawan ya? Eh, ternyata Gusti Randa. Filmnya masih ada di Youtube gga ya? hahaha...

Unknown said... Reply Comment

Kira2 Cetakan Pertama Sampai Keduabelas Sama Ga Ya?
Soalnya Yang Ketigabelas Sudah Ganti

Zulkifli 124 said... Reply Comment

saya sudah pernah baca bukunya, 28 tahun yang lalu saat SMP...saat cuma ga suka endingnya aja....ga seperti yg anak2 SMP inginkan...ga happy ending...

Jody said... Reply Comment

@Iezoed Rezpector:
Aku juga gak tahu. Sudah gak pernah baca Mira W. Katanya sih setting mengalami penyesuaian, tapi aku gak berminat baca buku yang direvisi.

Jody said... Reply Comment

@Zulkifli 124:
Kayanya ending-nya memang disengaja begitu. Kan aneh kalo anak yg baru lulus SMP dikawinkan. Tapi ending-nya kan menyimpan janji bagi masa depan Joko dan Wulan :)

Unknown said... Reply Comment

Halo admin....
saya juga masih ingat ketika di perpustakaan sekolah saya tertarik dan membaca buku ini ketika masih umur belasan tahun saat saya masih SMP..Heheheh
Saya juga menyukai apalagi pengarangnya Mira W dan sangat ingin memiliki buku ini sendiri..

Unknown said... Reply Comment

Aq suka bgt sm novel Mira W..aplgi jmn thun 80an blm jmn gadjet.anak sperti kita ya bacaan deh yg jd mainan..keren deh Dari jendela SMP..tp syang y skrang jarang anak2 suka baca novel..

Unknown said... Reply Comment

Wah keren nih ceritanya, walaupun saya cuma membaca sinopsisnya saja awalnya tapi setelah membaca blog ini saya jadi mengerti. Emm saya nggak sabar mau nonton series nya Dari Jendela SMP di Sctv, bagus ini juga mengajarkan tentang Sex Education,apalagi di jaman sekarang, jaman yang sudah canggih tetapi masih banyak anak pelajar yang melakukan seks diluar nikah

Unknown said... Reply Comment

Saya kesini karena ada sinetronnya tahun ini. Penasaran plot twistnya

Unknown said... Reply Comment

Sama wkwkwk

Unknown said... Reply Comment

Ok

KHAIRULLAH MUSTAFA said... Reply Comment

mantap sipnosisnya keren!

Unknown said... Reply Comment

Pengen baca tapi gk dapet

Unknown said... Reply Comment

Pen tau siapa yg jual novelnya

Aku bukan anak SMP jd tenang aja

Unknown said... Reply Comment

Udah beda ceritanya ini, yg pernah sy baca ceritanya gk gini. Yg ini beneran hamil

Unknown said... Reply Comment

Gak

Unknown said... Reply Comment

Gam

Unknown said... Reply Comment

Ceritanya bagus banget, bikin nangis, bahagia, dan saya bisa mengetahui apa yang belum saya ketahui

Austin Mudin said... Reply Comment

Ceritanya bagus, karena mengajarkan kita untuk menghindari sex bebas.

hfisldkvkldsfldjkgjz;ll;sjhgkdjrklhjdrkjsl;gsdg;lzgjsjgldfkjglkdjg;ldjsl;hjklesjlkgl;skl;gkdskhgl; said... Reply Comment

@Unknown: sok tau lu

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan