Judul Buku: Smash Cut (Dramatis)
Penulis: Sandra Brown (2009)
Penerjemah: Dharmawati
Cetakan: 1, Maret 2012
Tebal: 568 hlm; 18 cm
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Biasanya, dalam sebuah novel yang bermuatan misteri pembunuhan, pembunuh ataupun yang menjadi otak dari pembunuhan itu, akan disimpan pengarang untuk diungkapkan dan menciptakan kejutan di bagian pamungkas. Berkebalikan dengan Smash Cut (Dramatis) karya Sandra Brown, pembaca tidak perlu tiba di bagian pamungkas untuk mengetahui siapa pembunuh dan otak dari pembunuhan yang dibeberkan di bagian Prolog.
Adalah Paul Wheeler, jutawan pemilik Wheeler Enterprises, ditembak mati di sebuah lift di lantai delapan sebuah hotel. Saat itu, ia baru selesai makan siang dengan Julie Rutledge, perempuan cantik yang disebut-sebut sebagai kekasih sang jutawan.
Julie tahu bukan Creighton Wheeler yang membunuh Paul. Tapi ia yakin keponakan Paul itu bertanggung jawab atas pembunuhan yang terjadi di depan matanya. Creighton yang adalah ahli waris dari kekayaan Paul memang selalu tidak sependapat dengan pamannya. Creighton lebih suka menghabiskan waktu dengan menonton film ketimbang bekerja keras untuk perusahaan. Ketika Paul dibunuh, Creighton mempunyai alibi, ia sedang berlatih tenis di kediaman orangtuanya. Meskipun begitu, keyakinan Julie tidak tergoyahkan.
Sebagai ahli waris dari kekayaan Paul, Creighton berpeluang besar menjadi sasaran penyelidikan polisi. Untuk menjaga Creighton dari intimidasi polisi, Doug berniat menyewa Derek Mitchell, pengacara pidana yang tersohor sebagai pembela orang-orang jahat dengan bayaran besar. Mengetahui hal ini, Julie segera bertindak, dan terjadilah persetubuhan menggairahkan di kamar kecil pesawat dari Paris menuju Atlanta. Julie berharap, hubungan seks yang terjadi karena rayuannya ini akan mencegah Derek menjadikan Creighton sebagai klien. Sementara Derek sendiri, saat berhubungan seks dengan Julie, tidak tahu jika perempuan itu adalah saksi dari kasus pembunuhan yang menghebohkan Atlanta.
Sebenarnya Julie tidak perlu menggoda Derek agar sang pengacara menampik Creighton. Karena setelah bertemu langsung dengan Creighton, Derek memutuskan tidak menyukainya dan tidak bersedia menjadi pengacara pria itu.
Creighton memang kaya dan luar biasa rupawan. Tapi ia licik, kejam dan manipulatif. Film-film yang ditontonnya, terutama film-film kriminal, memberikan pedoman baginya untuk menyeret orang lain ke dalam skenarionya, tanpa disadari mereka. "Hidup Creghton adalah skenario film, dan skenarionya masih dalam proses. Dia sering menulis ulang skenarionya. Kau berada dalam skenarionya baik kau menginginkannya atau tidak," kata Julie (hlm. 264).
Tidak terelakkan lagi, baik Derek maupun Julie menjadi bulan-bulanan dari kemarahan Creighton. Terutama Julie yang hendak didapuknya menjadi orang yang bertanggung jawab atas setiap perbuatan kotornya. Kemenangan seolah-olah akan berpihak pada Creighton ketika diketahui pada hari kematiannya, Paul telah membuat dan menandatangani surat wasiat baru. Julie adalah ahli waris baru dari semua kekayaan Paul. Pertanyaan yang mungkin berkumandang dalam benak pembaca adalah: siapa sebenarnya Julie? Seberapa besar pengaruhnya dalam kehidupan Paul sehingga Paul menjadikannya ahli waris?
Tapi, sekali lagi, Julie bukanlah pihak yang bersalah, melainkan Creighton. Penulis telah memberi tahu pembaca jauh sebelum novel ini berakhir. Memang benar, bukan Creighton yang menembak mati pamannya. Ada orang lain yang menghabisi Paul ketika Creighton sedang berlatih tenis. Siapakah orang ini, dan mengapa ia mau melakukan apa yang diinginkan Creighton? Bukan hanya para detektif yang harus bersitangkas menangani kasus ini, Julie juga dengan didampingi Derek. Mereka mesti mengungkapkan peran yang dimainkan Creighton dalam skenario imitasi yang dirangkainya berdasarkan film-film kriminal yang ditontonnya. Dan seiring dengan usaha penyelidikan yang dilakukan, hubungan di antara Julie dan Derek berkembang, dari sekadar seks instan, menjadi saling pengertian, kemudian cinta.
Smash Cut adalah teknik yang digunakan dalam film -bisa ditemukan dalam skenario atau diputuskan ditambahkan sendiri oleh sutradara- di mana sebuah adegan secara tiba-tiba memotong sebuah adegan tanpa transisi dengan maksud untuk mengejutkan penonton. Jika dilihat dari keseluruhan novel, semua kejahatan yang dilakukan Creighton adalah semacam teknik smash cut, pembaca dikejutkan dan mau tidak mau mengikuti usaha para detektif dan pasangan Julie-Derek untuk memergoki kejahatan Creighton Wheeler.
Sandra Brown dikenal sebagai pengarang yang menambahkan bumbu seksualitas ke dalam kisah-kisah thriller yang ditulisnya. Jadi tidak mengherankan kalau Smash Cut juga bermuatan unsur seks, terutama seks instan. Seks instan semacam ini biasa ditemukan dalam buku-buku Sandra Brown. Yang saya ingat adalah seks instan dalam Exclusive (1996) dan The Alibi (1999), novel-novel thriller Sandra Brown yang pertama saya baca. Cukup mengagetkan, tapi mungkin saja, dua orang yang baru saja bertemu, terlibat perbincangan, langsung memutuskan untuk bersetubuh (bukan bercinta). Kesannya liar, tapi menggairahkan bagi seorang Sandra Brown.
Seks hanya bumbu penyedap -bagi para penggemar Sandra Brown, jadi bukanlah unsur yang penting dan menarik dalam novel ini. Kasus pembunuhanlah yang membuat novel ini mampu mengikat perhatian pembaca. Pembaca tahu siapa otak di balik pembunuhan itu, pembaca tahu aksi yang dilakukan Creighton Wheeler untuk memanaskan situasi, pembaca ingin ia dibekuk dan mempertanggungjawabkan perbuatan kotornya. Tapi Creighton seolah-olah melenggang santai sambil menebarkan tulah. Sangat menggemaskan. Semakin menggemaskan karena Creighton selalu berhasil membuat dirinya tetap bersih. Creighton, dalam perannya sebagai karakter antagonis, harus diakui, tampil bersinar dan berhasil memukul mundur semua karakter yang ada, termasuk sejoli antagonis yang diobok-oboknya.
Jangan kuatir. Sandra Brown tidak pernah memenangkan karakter antagonis untuk selamanya. Sebuah smash cut -bagi Creighton- akan mengakhiri kiprahnya sebagai kriminal yang mengagumi dirinya sendiri.
Sebagaimana novel-novel thriller karya Sandra Brown, Smash Cut juga ditulis tanpa basa-basi. Plotnya berpilin dan bergerak cepat, menghempas di berbagai bagian. Setiap bab diakhiri dengan cara yang mengundang pembaca untuk melanjutkan pembacaan. Pembaca akan terpacu segera mengelupas semua siung misteri agar bisa menarik napas lega manakala kisah dituntaskan. Bagian pamungkas akan menyingkapkan rahasia yang digenggam erat Julie Rutledge. Rahasia yang berpotensi menyeretnya sebagai tersangka pembunuh Paul Wheeler tapi juga menjadi alasan satu-satunya untuk menghentikan Creighton Wheeler.
Sandra Lynn Brown, kelahiran 1948, memulai kariernya pada tahun 1981 sebagai penulis novel romantis menggunakan pseudonim Rachel Ryan. Pada awal kariernya, ia juga menggunakan pseudonim lain yaitu Laura Jordan dan Erin St. Claire. Ia telah menerbitkan puluhan novel yang masuk dalam daftar buku laris New York Times, termasuk Smash Cut yang diterbitkan pertama kali pada 2009. Dodge Hanley, investigator yang membantu Derek Mitchell dalam novel ini menjadi karakter utama Tough Customer (2010), yang diterbitkan menyusul novel historical fiction berjudul Rainwater (2009).
Sandra Brown
0 comments:
Post a Comment