Baca dan Posting Bareng BBI Buku Anak (Kategori 2)
Judul Buku: Dari Jendela SMP
Pengarang: Mira W.
Tebal: 387 halaman
Cetakan: kelima, November 1990
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Dari Jendela SMP
adalah salah satu novel yang saya baca pada masa praremaja, umur dua belas atau
tiga belas, saya lupa persisnya. Novel karya Mira W. ini meninggalkan kesan
yang sangat mendalam karena untuk pertama kalinya saya membaca sebuah kisah
cinta remaja yang mengharukan dan mendapatkan sex education. Dari novel inilah saya
mengetahui hal-hal mengenai genitalia, menstruasi, ovulasi, onani, terjadinya kehamilan, dan penyakit kelamin.
Joko adalah anak dari
seorang perempuan yang bekerja sebagai pembantu di sebuah SMP swasta. Ia tidak
mengenal ayahnya, yang menurut ibunya, sudah meninggal dunia. Untuk bisa
bersekolah di SMP dan tidak membayar uang sekolah, Joko harus membantu ibunya,
membersihkan kelas setiap pagi. Keberadaannya sebagai anak tanpa ayah dan punya
ibu pembantu membuatnya sering menjadi sasaran olok-olok teman-teman sekelasnya.
JAB adalah nama panggilannya, singkatan dari Joko Anak Babu. Setelah episode rendah diri karena statusnya, Joko bisa menerima dengan tabah panggilan itu.
Dan ia membuktikan bisa melampaui teman-teman sekolahnya dalam prestasi
belajar. Tidak seperti Indro, anak Pak Prapto, kepala sekolah sekaligus pemilik
SMP itu, yang bodoh. Sampai sebelum terjadi adu jotos dengan Gino
yang usil, hidup Joko hanya diisi oleh dirinya sendiri dan ibunya.
Wulan, teman sekelas Joko,
cantik, rajin, dan pintar. Sebagai ketua kelas, ia mencoba melerai perkelahian
Gino dan Joko. Tapi justru menjadi sasaran nyasar tinju Gino. Saat itulah Joko
mulai menyadari kehadiran Wulan, dan mulai merasa bahwa hidupnya tidak cukup
hanya diisi dirinya sendiri dan ibunya. Maka, tanpa disadarinya, ia mulai
melakukan pendekatan pada Wulan. Sebagai langkah awal adalah mengunjungi Wulan
yang tidak masuk sekolah karena bibirnya membengkak akibat kena tinju Gino.
Malu menjenguk Wulan dengan tangan hampa, Joko mencuri mangga arumanis milik
tetangga yang sedang ranum. Perbuatannya ketahuan, apalagi dalam pencurian,
Joko melibatkan si Pandir Indro. Tahu telah memakan mangga curian, ayah Wulan
pun melarang Joko untuk muncul lagi di rumahnya.
Meskipun dilarang
mengunjungi rumah Wulan, Joko tidak tinggal diam. Bagaimanapun, mereka harus
tetap mendapat kesempatan untuk berduaan. Selain bersurat-suratan, Joko pun
mengajak Wulan bertemu di halaman sekolah setelah sekolah bubar. Wulan menggunting
kuku Joko karena tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah bertemu dalam
keadaan tersipu-sipu. Kemudian Joko mengantar pulang Wulan naik becak, tiga kali melalui jalanan yang sama lantaran tidak ingin berpisah. Mereka
juga saling tukar cincin dimana Joko memberikan cincin pemberian ibunya kepada Wulan
yang cuma bisa muat di jari tengah karena kebesaran, sementara Wulan
memberikan cincinnya yang cuma bisa muat di jari kelingking Joko karena
kekecilan. Untuk merayakan acara tukar cincin, mereka memutuskan nonton film di
bioskop. Tapi karena Wulan tidak bisa keluar rumah, Joko harus menunggu
berjam-jam, basah kehujanan dan sampai sakit. Akibatnya Joko marah dan ingin putus.
Setelah lulus SMP nanti,
ibu Joko ingin anak satu-satunya melanjutkan ke SMA. Ia memang bermaksud
membuat anaknya berhasil, punya titel, pangkat, dan kaya. Pak Prapto sudah
memutuskan akan membantu kalau Joko lulus tes masuk SMA. Tapi dalam hati kecil Joko, ia
ingin bekerja untuk membantu ibunya. Apalagi, setelah masa-masa ujian, Joko telah bekerja membantu Bang Ucok di bengkelnya. Joko memang mengagumi Pak Prapto sejak
kecil, dan semakin bertambah ketika laki-laki itu membelanya saat terjadi
perkelahian dengan Gino. Tapi Joko tidak ingin hidupnya sepenuhnya tergantung
pada uluran tangan Pak Prapto.
Diolok-olok dan dihina
teman-temannya serta tidak punya uang untuk membeli hadiah bagi Wulan saat
gadis itu berulang tahun, masih bisa ditanggungkan oleh Joko. Tapi pada hari pengumuman kelulusan SMP, saat terjadi keributan di
sekolah, dan seolah takdir sudah menentukan saatnya, Joko mendapatkan pukulan berat: ia mengetahui jati diri ayahnya. Laki-laki itu ternyata belum meninggal, dan ia adalah anak haram sekaligus
anak gelap. Lama merindukan limpahan kasih sayang seorang ayah, ia menemukan
ternyata ayahnya cuma seorang laki-laki yang tega membiarkan dirinya dan ibunya menderita
demi mempertahankan reputasinya.
Joko tentu saja kecewa pada
ayah biologisnya, marah pada ibunya, dan kehilangan harapan akan hidupnya. Dan cuma
Wulan yang mencoba memberikan penghiburan di tengah-tengah kegalauan perasaannya. Di tengah kesunyian pondok tempat tinggal Joko dan ibunya, ketika
kegelapan malam mulai menyapa, saat mereka berpelukan, saling membelai dan membagi
duka, mereka melakukan hal terlarang. Tanpa mereka sadari, mereka telah
melompat keluar dari jendela SMP dan langsung menginjak alam dewasa yang
seharusnya belum boleh mereka masuki.
Semenjak saat itu, semua
yang manis, semua yang lucu dan menggemaskan dari dunia remaja mereka
direnggutkan. Prahara pun menghantam menciptakan duka cita, ketakutan, dan
rasa malu. Tapi di tengah-tengah gejolak yang terjadi, cinta itu masih ada, dan
Joko mesti berjuang keras dalam kedewasaan yang prematur, untuk
mempertahankan cinta masa remajanya.
Dari Jendela SMP,
seperti yang telah saya sebutkan, bukan hanya menawarkan kisah cinta
mengharukan sepasang remaja yang dipaksa menjadi dewasa oleh keadaan, tapi juga sex education. Mira W. mengambil
kesempatan dengan menghadirkan Bu Sunarti yang menjadi guru olahraga di kelas
Joko dan Wulan untuk memberikan sex
education. Usaha Bu Narti mendapatkan
tentangan yang keras dari guru-guru lain yang menganggap sex
education belum
saatnya diberikan pada anak-anak itu. Padahal anak-anak gadis umumnya sudah
mendapat haid dan belum memahami akibat yang bisa disebabkan oleh kondisi
baru mereka. Beberapa dari anak-anak itu mencari tahu tentang seks dengan membaca
stensilan ataupun menonton film porno secara sembunyi-sembunyi. Anak laki-laki yang tidak bisa mengendalikan diri terjerumus dalam kehidupan seks bebas, berhubungan dengan WTS, sampai terkena GO (gonorrhoea) dan sifilis. Wulan yang hamil setelah tanpa sadar melakukan hubungan seks
dengan Joko adalah contoh kegagalan pendidikan, dan penyebab utamanya adalah
kurangnya sex education. Pada gilirannya anak-anak itu diperhadapkan dengan konflik yang tak tertanggungkan saat melompat keluar dari jendela SMP sebelum matang secara psikologis.
Secara keseluruhan, novel
ini sangat mengasyikkan dibaca. Sebagai pengarang yang sebelumnya telah
menelurkan banyak novel, Mira W. berhasil menghadirkan Dari Jendela SMP dengan
karakterisasi yang matang, konflik yang menggugah, dan plot melodramatis yang
mengalir mulus minus digresi. Di sana-sini tentu saja bertaburan kelucuan khas remaja yang menggelitik. Bagian pamungkas memang tidak mengunci
problematika utama yang ada, tapi mengandung optimisme yang kemungkinan besar
didambakan semua pembaca.
Sebagaimana novel-novel
Mira W. lainnya, Dari Jendela SMP juga termasuk movieable, dan telah difilmkan oleh PT Gramedia Film dengan
sutradara Wim Umboh (almarhum) memakai judul Biarkan Kami Bercinta
(1984). Joko diperankan oleh Gusti Randa sedangkan Wulan oleh Dina
Mariana.
Saya kutipkan salah satu
adegan tak terlupakan dalam novel ini:
Lalu
Joko tidak tahu lagi dari mana datangnya keberanian semacam ini... tiba-tiba
saja nalurinya menggerakkan bibirnya untuk mendekati bibir Wulan dan
menyentuhnya ....
Hanya
sedetik bibir mereka bersentuhan. Karena di detik lain Wulan sudah tersentak
mundur dengan kagetnya. Dia jatuh terduduk. Dan Joko yang dikejutkan oleh
sentakan kaget Wulan tidak keburu memperbaiki keseimbangan tubuhnya. Karena
mundur terlalu tiba-tiba, dia pun ikut jatuh terduduk.
Sekejap
mereka saling pandang. Muka Wulan merah padam. Tatapannya berlumur malu dan
takut.
"Kok Joko gitu sih," gumamnya tersipu-sipu.
"Kok Joko gitu sih," gumamnya tersipu-sipu.
"Nggak
apa, kan?" Joko coba membela diri. Padahal dia sendiri sudah merasa panas
dingin. Kok cuma sebegitu saja ya rasanya ciuman pertama? "Hari ini kan
Wulan ulang tahun."
"Tapi
kata Lili kalau ciuman bisa..." Wulan menggigit bibirnya dengan jengah.
"Bisa
apa?"
"Hamil."
"Hah?"
(hlm. 218-219).
(hlm. 218-219).
Tentang Pengarang:Mira Widjaja (Wong) atau Mira W., kelahiran Jakarta 13 September 1951, adalah dokter yang lebih dikenal sebagai pengarang roman populer Indonesia. Karya perdana yang diakuinya adalah Benteng Kasih, cerpen yang dimuat di Majalah Femina pada 1975. Novel perdananya adalah Dokter Nona Friska yang dimuat secara bersambung di Majalah Dewi pada 1977 kemudian dibukukan dengan judul Kemilau Kemuning Senja (Gaya Favorit Press, 1985). Dokter lulusan Universitas Trisakti tahun 1979 ini telah menerbitkan puluhan novel (novel kedelapan puluh, Birunya Skandal, terbit pada April 2013), dan banyak diantaranya telah diadaptasi ke dalam film dan sinetron. Karyanya yang paling sukses adalah Di Sini Cinta Pertama Kali Bersemi yang diterbitkan pada 1980.
24 comments:
:-) :-) ngakak baca kutipannya
Kira-kira bakan cetak ulang ga ya sama Gramedia?
:))
Kayanya sudah pernah cetak ulang, tapi edisi revisi, disesuaikan dengan kondisi saat ini.
Tapi tetap aja, lebih suka edisi ini :)
hehehe iyaaaa kocak kutipannya :D itu gusti randa masih muda bangeeeet...hihihi...klasik ya buku2nya mira w.
Dulu baca sambil berdebar2 :-)
Mira W. memang hebat, sampe skrg tetap produktif.
Sayangnya udah gak pernah baca buku2nya lagi.
Ya ampun, lewat blog ini karena harus bikin wrap up posting bareng BBi. Maklum, bagian riset hahaha... #lirikDesty. Ternyata nemu review ini..... Waaaaaa... Jadullll bangeettt
Waahh... Selama baca review, keingetnya sinetron Pernikahan Dini. Tapi bayangin Jokonya kok bukan Sahrul Gunawan ya? Eh, ternyata Gusti Randa. Filmnya masih ada di Youtube gga ya? hahaha...
Kira2 Cetakan Pertama Sampai Keduabelas Sama Ga Ya?
Soalnya Yang Ketigabelas Sudah Ganti
saya sudah pernah baca bukunya, 28 tahun yang lalu saat SMP...saat cuma ga suka endingnya aja....ga seperti yg anak2 SMP inginkan...ga happy ending...
@Iezoed Rezpector:
Aku juga gak tahu. Sudah gak pernah baca Mira W. Katanya sih setting mengalami penyesuaian, tapi aku gak berminat baca buku yang direvisi.
@Zulkifli 124:
Kayanya ending-nya memang disengaja begitu. Kan aneh kalo anak yg baru lulus SMP dikawinkan. Tapi ending-nya kan menyimpan janji bagi masa depan Joko dan Wulan :)
Halo admin....
saya juga masih ingat ketika di perpustakaan sekolah saya tertarik dan membaca buku ini ketika masih umur belasan tahun saat saya masih SMP..Heheheh
Saya juga menyukai apalagi pengarangnya Mira W dan sangat ingin memiliki buku ini sendiri..
Aq suka bgt sm novel Mira W..aplgi jmn thun 80an blm jmn gadjet.anak sperti kita ya bacaan deh yg jd mainan..keren deh Dari jendela SMP..tp syang y skrang jarang anak2 suka baca novel..
Wah keren nih ceritanya, walaupun saya cuma membaca sinopsisnya saja awalnya tapi setelah membaca blog ini saya jadi mengerti. Emm saya nggak sabar mau nonton series nya Dari Jendela SMP di Sctv, bagus ini juga mengajarkan tentang Sex Education,apalagi di jaman sekarang, jaman yang sudah canggih tetapi masih banyak anak pelajar yang melakukan seks diluar nikah
Saya kesini karena ada sinetronnya tahun ini. Penasaran plot twistnya
Sama wkwkwk
Ok
mantap sipnosisnya keren!
Pengen baca tapi gk dapet
Pen tau siapa yg jual novelnya
Aku bukan anak SMP jd tenang aja
Udah beda ceritanya ini, yg pernah sy baca ceritanya gk gini. Yg ini beneran hamil
Gak
Gam
Ceritanya bagus banget, bikin nangis, bahagia, dan saya bisa mengetahui apa yang belum saya ketahui
Ceritanya bagus, karena mengajarkan kita untuk menghindari sex bebas.
@Unknown: sok tau lu
Post a Comment