06 January 2013

The Hunter


Judul Buku: The Hunter
Judul Asli: Kogoeru Kiba  ( 凍える牙)
Pengarang: Asa Nonami (1996)
Penerjemah: Julanda Tantani
Tebal: 536 hlm; 13,5 x 20 cm
Cetakan: 1, Desember 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama


 



Seorang laki-laki tewas terbakar di sebuah restoran di lantai dasar sebuah gedung bertingkat enam. Anehnya, tidak ada orang atau kondisi di dalam restoran yang membuatnya terbakar. Ia terbakar dengan sendirinya dan tidak bisa menyelamatkan diri atau diselamatkan oleh orang lain. Setelah tubuhnya terbakar, lidah-lidah api merayap hingga ke lantai tiga gedung. 

Tentu saja laki-laki itu tidak membakar dirinya sendiri, karena ketika api menggulung tubuhnya ia berteriak-teriak minta tolong. Di TKP polisi menemukan potongan sabuk yang dipakai laki-laki itu. Di dalamnya terdapat penyulut api berpengatur waktu yang berisikan senyawa penyebab kebakaran, benzoil peroksida. Disimpulkan bahwa laki-laki yang dikenal sebagai Takuma Sugawara itu sengaja dibunuh. Tapi siapa yang merancang pembunuhan dengan metode yang belum pernah ada dalam dokumen kejahatan di Jepang?

Sebelum pihak kepolisian Metropolitan Tokyo berhasil memecahkan kasus pembunuhan Takuma Sugawara, terjadi dua kasus pembunuhan. Kazuki Horikawa, seorang laki-laki, dan Chieko Yoshii, seorang perempuan, tewas dengan cara yang sama: dicabik-cabik  anjing serigala. Kedua kasus pembunuhan ini membuat investigasi kepolisian terpecah dua: benzoil peroksida dan anjing serigala.

Tamotsu Takizawa, seorang detektif setengah baya yang tidak setuju dengan keberadaan detektif perempuan dipasangkan dengan Detektif Takako Otomichi, seorang perempuan. Walaupun perempuan, Takako Otomichi pernah menjadi kadal atau polisi bersepeda motor dari Unit Investigasi Bergerak. Mereka mendapatkan tugas untuk menyelidiki anjing serigala dan keberadaan binatang itu di Tokyo. Hasil investigasi keduanya akan dipadukan dengan hasil penyelidikan mengenai benzoil peroksida yang dilakukan detektif lain untuk memastikan keterkaitan kedua kasus itu.

Satu demi satu fakta berhasil digali dan menghasilkan kesimpulan bahwa kedua kasus itu memang berhubungan. Tapi di mana titik singgung kedua kasus itu? Apakah pembunuhan Takuma, Kazuki, dan Chieko dilakukan oleh orang yang sama? Dan apa sebenarnya motif yang melatari kedua kasus itu? Lalu, karena kedua kasus itu berhubungan, pertanyaan akan semakin berkembang: bagaimana mungkin seekor binatang bisa menjadi pembunuh yang begitu akurat? Di sinilah kisah dalam The Hunter karya Asa Nonami bertambah rumit sekaligus menarik. Kita tidak akan bisa menunda pembacaan terlalu lama sebelum mencapai bagian pamungkas dan semua misteri terpecahkan secara tuntas. Sebuah kejutan akan menggiring kita menuju bagian epilog yang mengharu-biru. 

Kendati menyodorkan kasus-kasus pembunuhan, The Hunter tidak kehilangan elemen dramanya. Yang pertama terkait dengan kehidupan kedua karakter utama, Takizawa dan Takako. Keduanya sama-sama telah bercerai dengan pasangan hidup mereka dan tidak pernah terbebaskan dari permasalahan keluarga. Takizawa mempunyai dua orang anak yang tidak mudah diatur, sedangkan Takako memiliki keluarga yang tidak pernah berhenti mencampuri hidupnya. Yang kedua dan paling menyentuh terkait dengan karakter bernama Topan yang begitu mencintai keluarganya dan kehilangan semangat hidup saat harus berpisah dengan mereka. 

The Hunter (Kogoeru Kiba) pertama kali diterbitkan pada 1996 dan memenangkan Naoki Prize -penghargaan yang setara dengan The National Book Award. Setelah dua kali dijadikan film televisi di Jepang, The Hunter diadaptasi ke dalam film layar lebar berjudul Howling (2012) produksi Korea Selatan. 

 
Asa Nonami adalah pengarang perempuan asal Jepang kedua dalam genre misteri yang telah saya baca. Sebelumnya saya pernah membaca karya Natsuo Kirino, pengarang yang juga pernah memenangkan Naoki Prize (1999). Kesamaan yang saya temukan dalam karya mereka adalah intensitas dalam menyajikan detail yang dibutuhkan sebuah novel. Asa Nonami yang dikenal di Jepang sebagai pengarang prolifik menerbitkan karya fiksi pertamanya, Happy Breakfast, pada tahun 1988 dan memenangkan Japanese Mystery and Suspense Award. Selanjutnya, ia juga telah menerbitkan karyanya yang lain seperti The June 19th Bride, Paradise Thirty, Dramatic Children, Murderer of the Blooming Season, dan Body

2 comments:

Oky said... Reply Comment

Huwaaa.. masukin wishlist dulu ah

Jody said... Reply Comment

Kalo gitu, masih lama ya bacanya? hehe

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan