09 November 2012

Kukila




Judul Buku: Kukila
Pengarang: M. Aan Mansyur
Editor: Siska Yuanita
Tebal:192 hlm; 20 cm
Cetakan: 1, September 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

 



Jika Anda membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, Anda akan menemukan arti kata Kukila yang dipakai dalam kesusastraan Melayu klasik. Kukila yang berarti burung rupanya begitu memikat bagi M. Aan Mansyur, sehingga menjadikan kata ini sebagai judul buku kumpulan ceritanya. Dan memang, ada empat perempuan bernama Kukila dalam buku ini. 

Cerita pertama berjudul Kukila (Rahasia Pohon Rahasia) mengisahkan tentang sebuah keluarga disfungsional yang dibangun perempuan bernama Kukila dengan Rusdi, teman mantan kekasih Kukila. Rusdi mandul sehingga tidak bisa memberikan anak pada Kukila. Maka, Rudi bersepakat dengan Kukila untuk meminta Pilang, mantan kekasih Kukila, menggauli Kukila. Bukan hanya menghasilkan satu anak perempuan, Aurora, hubungan di antara Kukila dan Pilang juga membuahkan dua anak lain, Nawa dan Janu. Kedua anak terakhir ini bukan lagi hasil kesepakatan tapi perselingkuhan yang tidak berakhir. Suatu hari, Rusdi memutuskan menceraikan Kukila dan meninggalkan keluarganya. Rusdi tidak bisa lagi menahan dirinya menyaksikan kemesraan Kukila dan Pilang. Karena dalam hatinya, ia menyimpan rahasia, yang tidak pernah diketahui Kukila dan Pilang. Bukan cuma Kukila, Pilang, dan Rusdi yang menyimpan rahasia, tapi Aurora, Nawa, dam Janu pula. Cerita paling panjang dalam kumpulan cerita ini menyertakan bagian yang pernah dimunculkan dalam kumpulan cerpen Dari Datuk ke Sakura Emas (April, 2011) dengan judul Di Tempatmu Berbaring Sekarang

Kukila yang kedua muncul dalam cerita jenaka Setengah Lusin Ciuman Pertama. Dalam cerita ini pengarang membongkar rahasia enam ciuman yang pernah dirasakannya. Ada empat cewek dan dua cowok yang pernah berciuman dengannya. Salah satu cewek itu, tentu saja, bernama Kukila.

Cerita Tiba-tiba Aku Florentino Ariza menampilkan Kukila sebagai perempuan cantik, berprofesi sebagai dokter, sudah menikah, tapi belum mempunyai anak karena suaminya mandul. Ketika Kukila sering menyaksikan seorang pemuda mandi telanjang di sumur belakang rumah pada musim kemarau, ia memutuskan mendapatkan anak darinya. Perasaan sang pemuda ketika Kukila berhasil merenggut keperjakannya adalah seperti Florentino Ariza, lelaki dalam novel Love in the Time of Cholera karya Gabriel Garcia Marquez, yang keperjakannya direnggut dengan mendadak dan cepat dalam kegelapan sebuah kapal oleh seorang perempuan yang tidak dikenalnya. Setelah keperjakaannya melayang, pemuda itu menemukan kenyataan pahit terkait apa yang telah terjadi. Sebuah kehilangan dan rasa malu sebagai kompensasi kenikmatan yang dirasakannya. 

Kukila keempat muncul dalam cerita Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim. Ia adalah salah satu dari tiga orang yang seharusnya menerima surat cinta dari sang narator  bertahun-tahun sebelumnya. Ketiga orang itu bersinggungan hidupnya dengan pernikahan. Pertama, adik laki-laki yang hendak menikah; kedua, kekasih yang menikahi laki-laki pilihan orangtuanya, dan ketiga, ibu, yang pernikahannya berakhir dengan minggatnya suaminya dan tidak pernah kembali. 

Ibu dalam cerita Tiga Surat Cinta yang Belum Terkirim agaknya ibu yang sama dalam cerita Setia adalah Pekerjaan yang Baik. Setelah setahun meninggalkan suaminya sebelum menikmati malam pertama pada hari pernikahannya, ibu dalam cerita ini kembali dan mendapatkan suaminya masih menunggu dengan setia. Setelah mereka punya tiga anak, suaminya yang meninggalkannya dan tidak pernah kembali. Akankah ibu itu tetap setia kepada suaminya sementara ada tiga pria yang ingin melamarnya? 

Beberapa cerita yang ada dalam kumpulan cerita ini pernah diterbitkan sebelumnya. Kebun Kelapa di Kepalaku yang pernah terbit dalam antologi Setapak Salirang (Insist Press, 2006) merupakan curahan hati seorang pemuda kepada kekasihnya mengenai permasalahan rambut yang dialaminya, ibunya yang selalu memaksanya memotong rambut, Tante Maryam yang selalu memotong rambutnya walaupun hasil pekerjaannya selalu jelek. Hampir di akhir curahan hatinya, ia mengungkap rahasia yang disimpan ibunya bertalian dengan potong-memotong rambut yang dialaminya. Perahu Kertas dengan Huruf-huruf Kanji yang pernah terbit di buku Kupu-kupu dalam Kotak Kaca (Ininnawa, 2005) berkisah tentang pembuktian cinta seorang pemuda kepada gadis yang dicintainya. Menjelang berakhirnya pembuktian cintanya, ia diperhadapkan dengan perasaan kecewa yang mendalam. Celana Dalam Rahasia Terbuat dari Besi dan Sehari Setelah Istrinya Dimakamkan telah dimunculkan dalam antologi Perkara Mengirim Senja (Serambi, 2012) sebagai bagian dari cerita bertajuk Selepas membaca Sebuah Pertanyaan Untuk Cinta, Alina menulis Dua Cerita Pendek Sambil Membayangkan Lelaki Bajingan yang Baru Meninggalkannya. Kedua cerita ini mengisahkan tentang perempuan yang mengecundangi suami mereka. Cerita penuh gairah berjudul Hujan. Deras Sekali. yang mengetengahkan perselingkuhan di antara tiga perempuan dan empat lelaki ini diterbitkan dalam antologi lain, Perempuan yang Melukis Wajah (Gramedia Pustaka Utama, 2012). 

Erwin dalam cerita Membunuh Mini menggauli Mini, hingga hamil. Tapi ia tidak berniat menikahi Mini lantaran perbedaan status, ia seorang direktur dan Mini hanya seorang pembantu. Akhirnya ia memutuskan untuk membunuh Mini. Sehabis bercinta dengan Mini untuk terakhir kalinya, ia pun menjalankan rencananya, tanpa mengetahui, ada pihak yang berniat merusak rencananya itu.

Aku Selalu Bangun Pagi dikisahkan dari perspektif seorang pemuda pemilik perpustakaan dan toko buku, kemungkinan pengarang sendiri. Setiap pagi, seorang gadis cantik berkunjung dan setiap kali bertemu, gadis itu akan menyapanya: Baru bangun, kan? Lama-kelamaan sapaan gadis itu menjengkelkan pemuda itu, karena memang ia selalu bangun lebih pagi, bahkan mungkin, lebih pagi dari gadis itu. Hingga suatu hari, kemarahannya meledak, dan terlambat menyadari, cinta sebenarnya sudah menghampiri kehidupannya.

Ide yang cukup menarik dihadirkan pengarang dalam cerita Lebaran Kali Ini Aku Pulang yang dipersembahkan kepada Umar Kayam, pengarang yang pernah menulis kisah-kisah tentang Lebaran (diterbitkan pada 2002 dengan judul Lebaran di Karet, di Karet...), salah satunya berjudul Lebaran Ini, Saya Harus Pulang. Dikisahkan dari perspektif orang pertama, naratornya mengisahkan kepulangannya ke kampung halaman setelah tidak pernah pulang selama 20 tahun. Ia datang untuk menziarahi makan kedua orangtuanya, tapi sebelumnya ia menyaksikan kampungnya ternyata telah banyak mengalami perubahan, termasuk degradasi moral. Dan yang terutama, ternyata di sana tidak dikenal lagi bulan Ramadhan dan Lebaran. Diam-diam ia telah menyiapkan sebuah rencana. Nah, apakah rencana sang narator bagi kampungnya? 

Lima Pertanyaan Perihal Bakso adalah tanya jawab seputar bakso pada sebuah reuni antara seorang pemuda dengan mantan kekasihnya. Kelima pertanyaan yang dilontarkan mantan kekasih itu akan mengungkapkan perjalanan cinta dan kehidupan keduanya hingga saat reuni tersebut.

Ketinggalan Pesawat dan Cinta (Kami) seperti Sepasang Anjing dan Kucing adalah dua cerita yang sangat sederhana. Cerita pertama hanya mengisahkan satu peristiwa yang terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Naratornya hendak pergi ke Jakarta untuk menjumpai seseorang dan ketinggalan pesawat. Cerita kedua, yang dijadikan penutup kumpulan cerita ini adalah kisah cinta antara sang narator, seorang pecinta kucing dan Nanti, kekasihnya yang mencintai anjing. "Kelak, jika ada yang bertanya kenapa kita berpisah, tapi semoga tidak berpisah, katakan saja kita seperti anjing dan kucing, " kata Nanti. Apakah mereka bisa mempertahankan hubungan dan melawan perumpamaan anjing dan kucing dalam hubungan mereka?

Membaca cerita-cerita realis dalam kumpulan cerita Kukila ini adalah pengalaman baca yang menyenangkan. Kisah-kisah yang diusungnya umumnya sederhana, terkadang terkesan sepele, dan tampaknya, sering dipulung dari kehidupan pribadinya. Tapi kesederhanaan yang ada selalu berpeluang menghadirkan kisah yang meninggalkan kesan mendalam. Cerita-ceritanya pun acap menghadirkan akhir yang mengejutkan. Sementara membaca, kita akan bertanya-tanya, dengan sedikit gelisah, apa yang akan dibeberkan pengarang pada bagian akhir atau pada kalimat pamungkas? 

Cara pengarang menyajikan kisah-kisah dalam kumpulan cerita yang paling banyak menggunakan perspektif orang pertama ini cukup kreatif. Pengarang tidak selalu menggunakan susunan yang biasa kita jumpai dalam karya fiksi. Beberapa cerita disajikan dengan cara membagi-baginya ke dalam tiap bagian yang diberi nomor seperti pada cerita Kukila (Rahasia Pohon Rahasia), Setengah Lusin Ciuman Pertama, Lima Pertanyaan Perihal Bakso, Lebaran Kali Ini Aku Pulang, dan Setia adalah Pekerjaan yang Baik. Cerita yang disebut terakhir - ditulis di Twitter - setiap bagiannya cukup singkat, paling panjang berisikan tiga kalimat.

Kukila (Rahasia Pohon Rahasia) merupakan cerita yang membutuhkan kejelian pembaca untuk mengurainya. Cerita yang ditulis dengan kalimat-kalimat bernada puitis ini merupakan gabungan dari isi surat, curahan hati, dan penceritaan dari perspektif orang ketiga. Rahasia setiap tokoh akan dikelupas dan menginformasikan kepada kita, betapa rumitnya kehidupan ini, dan itulah sebabnya, tidak selalu bisa berjalan sesuai dengan yang kita inginkan.

Sebenarnya, gagasan inilah yang menjadi warna dominan cerita-cerita dalam Kukila, kumpulan cerita karya M. Aan Mansyur.
 

Tentang Pengarang:

M. Aan Mansyur dilahirkan di Bone, Sulawesi Selatan, 14 Januari 1982. Sehari-hari, ia bekerja sebagai relawan di Kafe Baca Biblioholic -mungkin dijadikan seting cerita Aku Selalu Bangun Lebih Pagi- dan komunitas Ininnawa di Makassar. Bukunya yang sudah terbit adalah Hujan Rintih-Rintih (2005), Perempuan Rumah Kenangan (2007), Aku Hendak Pindah Rumah (2008), Cinta yang Marah (2009), dan Tokoh-tokoh yang Melawan Kita Dalam Satu Cerita (2012).


3 comments:

Kubikel Romance said... Reply Comment

salah satu wishlistku nih, baru beberapa kali baca tulisannya hurufkecil dan itu pun cerpen semua, selebihnya twit2 dia :)

Jody said... Reply Comment

aku malah belum pernah baca twit2nya, tapi aku suka cerpen2 dan puisinya.

Shirley Marsh said... Reply Comment

Very nicce blog you have here

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan