Penerjemah: Monica Dwi Chresnayani
Tebal: 864 hlm; 13,5 x 20 cm
Cetakan: 1, Januari 2009
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Konon, jauh sebelum Carlisle Cullen, kepala keluarga Cullen lahir, terjadi wabah di dunia vampir. Wabah tersebut berhubungan dengan munculnya anak-anak imortal. Dengan alasan yang tidak bisa dipahami, para vampir kuno menciptakan vampir atau anak imortal dari bayi manusia. Makhluk abadi jenis ini akan membeku di tahap perkembangan yang mereka capai sebelum digigit. Mereka akan menjadi anak-anak yang menggemaskan dan menimbulkan rasa sayang pada siapa yang melihat. Padahal mereka berbahaya, tidak bisa dididik, dan tidak mempan dihalangi tatkala mereka menginginkan sesuatu; amukan mereka bisa menghancurkan setengah isi sebuah desa dan pada gilirannya tidak akan sanggup menyembunyikan rahasia vampir. Rahasia yang terus ditegakkan sepanjang sejarah. Karenanya, menciptakan dan melindungi anak-anak imortal dinyatakan sebagai tindakan ilegal ; pencipta dan ciptaannya mesti ditumpas. Ibu Tanya, vampir dari Keluarga Denali, adalah salah satu pencipta anak imortal yang telah merasakan penghakiman Keluarga Volturi.
Ikhwal anak imortal inilah yang digagas Stephenie Meyer sebagai pemicu konflik dari buku keempat dan terakhir Twilight Saga, Breaking Dawn (Awal yang Baru).
Kisahnya dimulai dari momen pernikahan Bella Swan dan Edward Cullen.
Di penghujung hari pernikahan, mereka meninggalkan Forks untuk berbulan
madu di Pulau Esme, pulau yang dihadiahkan Carlisle kepada istrinya,
Esme. Mereka bercinta layaknya pengantin baru dan tidak lama kemudian,
secara mencengangkan, Bella hamil. Janin dalam rahimnya yang tumbuh
pesat memberi ide aborsi di benak Edward. Ia khawatir akan keselamatan
Bella. Bella menolak janinnya diaborsi bahkan ketika Carlisle turun
tangan. Untuk itu ia minta dukungan Rosalie, yang diketahuinya selalu
menginginkan anak. Bella tak peduli ia menderita walaupun janin yang
ganas itu berulang mematahkan tulang rusuknya (juga tulang pinggulnya).
Jacob
Black terkejut mengetahui kehamilan Bella yang tidak biasa. Atas
permintaan Edward, ia mencoba menasihati Bella agar mau melakukan
aborsi. Bella tetap bergeming. Di tengah-tengah pembicaraan tentang si
janin dengan Carlisle, secara tak sengaja Jacob mencetuskan ide untuk
meringankan kehamilan Bella. Ternyata, si janin merongrong ketenangan
Bella karena ia lapar. Cuma darah, dan bukan susu, yang diinginkan si
janin.
Kehamilan parah Bella membuat kawanan werewolf
pimpinan Sam memutuskan membinasakan si janin. Jalan satu-satunya
adalah membunuh Bella. Tentu saja, Jacob menampik rencana itu. Dengan
tegas ia memisahkan diri dari kawanannya dan tanpa perencanaan
membentuk kawanan sendiri bersama Seth dan Leah Clearwater, yang
bergabung dengan alasan berbeda.
Sekitar
sebulan setelah hamil, Bella melahirkan seorang anak perempuan,
Renesmee –kombinasi nama Renée dan Esme. Proses persalinannya penuh
horor, tulang-tulang Bella patah dan ia kehilangan banyak darah.
Melihat penderitaan Bella, Edward memutuskan menancapkan giginya di
leher Bella. Pada saat yang nyaris simultan, Jacob yang hendak
menghindar melihat Renesmee, dan seketika terjadilah sesuatu yang
membuatnya kelak nyaris dibunuh Bella. Jacob meng-imprint Renesmee.
Akhirnya,
Bella menemukan dirinya telah menjadi vampir. Namun tidak seperti
vampir baru lainnya, Bella menjadi vampir dengan kemampuan istimewa. Ia
bisa menahan diri atas godaan aroma darah manusia. Bahkan, menjadi
lebih kuat dari Edward. Sayangnya, belum lagi leluasa menikmati hidup
barunya, petaka telah menghadang. Irina, salah satu vampir dari Keluarga Denali, yang datang ke Forks, melihat
Renesmee. Ia mengidentifikasi anak itu sebagai anak imortal –bayi yang
diubah menjadi vampir. Irina tahu betul peraturan bahwa penciptaan dan
perlindungan anak imortal adalah sesuatu yang ilegal, tidak sah di
bawah peraturan yang telah ditegakkan Keluarga Volturi. Kesempatan
membalas dendam akan kematian Laurent telah datang, dan tanpa bisa
dicegah, ia melaporkan penemuannya ke Volterra.
Keluarga
Volturi (Aro, Caius, Marcus) yang sudah lama ingin menghancurkan
Keluarga Olympic mendapatkan jalan. Melalui penglihatan Alice,
diketahui akan ada rombongan besar yang mendatangi Forks. Renesmee akan
dibunuh, demikian juga orang-orang yang melindunginya. Maka, Renesmee
mesti diselamatkan. Keluarga Cullen perlu mendapatkan dukungan
vampir-vampir lain di seluruh dunia. Mereka akan menjadi saksi untuk
membuktikan jika Renesmee bukanlah anak imortal. Jika Keluarga Volturi
tidak mau mendengarkan mereka, mau tidak mau, perang melawan Volturi
akan dikobarkan. Jacob yang telah memulihkan hubungan dengan kawanan
Sam tak akan membiarkan mereka bertempur sendiri. Dan Keluarga Volturi
tidak tahu, Bella bukan lagi pion lemah yang dengan mudah bisa
dicaplok.
Breaking Dawn adalah novel paling tebal dari tetralogi Twilight.
Edisi Inggrisnya setebal 756 halaman, sedangkan edisi Indonesia 862
halaman. Namun, sepanjang itu pun, para penggemarnya pasti tidak akan
mengesampingkan novel yang pertama kali dirilis pada Agustus 2008 ini.
Terbukti, edisi Inggrisnya laris terjual 1,3 juta kopi dalam waktu 24
jam perilisannya. Saya bukan penggemar gila-gilaannya, tetapi tetap
tidak puas hanya berhenti di Eclipse. Banyak dugaan dan harapan yang disemai episode-episode sebelumnya.
Novel dengan judul yang menggambarkan awal kehidupan Bella sebagai vampir (Breaking Dawn)
ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama mengalir dari
perspektif Bella ; bagian kedua bergulir dari sudut pandang Jacob,
sedangkan bagian ketiga kembali dikisahkan Bella. Sebagaimana tiga
novel sebelumnya (Twilight, New Moon, dan Eclipse), Breaking Dawn
juga ditulis dengan gemulai. Bagi yang sudah akrab, mungkin tidak akan
terganggu dengan irama Stephenie Meyer. Dengan lambat konfliknya
terasah dan ketegangan meruncingkan jalinan plot. Harapan saya kandas.
Karena sebelumnya saya sudah membayangkan pertempuran hidup dan mati,
penghancuran Keluarga Volturi yang sombong dan asli pengecut, dan
kematian beberapa anggota Keluarga Cullen. Pamungkas yang dihadiahkan
Stephenie Meyer ternyata sekadar mencetuskan euforia ala Holywood, dan
meredupkan sengatan yang signifikan. Seperti akhir kisah fantasi Harry
Potter, Stephenie Meyer mempersembahkan kepada pembaca sebuah akhir
yang penuh tanya, tetapi membahagiakan. Happily Ever After. Ah, kalau sudah begini, apalagi yang tersisa dengan niat sang penulis untuk merangkai kembali kisah Twilight melalui POV Edward Cullen?
Kabarnya, hak filmisasi Breaking Dawn
telah didapatkan Summit Entertainment sebagaimana judul-judul
sebelumnya. Sehabis membaca novel ini, saya langsung membayangkan
bagaimana jika film yang dihasilkan setia pada novelnya. Pasti penonton
(remaja) akan melihat sejumlah adegan nudis, ciuman membara, persalinan
yang mengerikan, dan mendengarkan sejumlah dialog yang berhubungan
dengan seks. Ah, apakah perlu hal-hal seperti itu menjadi 'fitur' sebuah 'produk' yang ditujukan kepada konsumen remaja?
0 comments:
Post a Comment