12 February 2012

The Floods: Home and Away



Judul Buku: Keluarga Flood Asal-usul Keluarga Flood
Judul Asli: The Floods: Home & Away
Penulis: Colin Thompson (2006)
Penerjemah: Ferry Halim
Tebal: 250 hlm; 13 x 20 cm
Cetakan: 1, Agustus 2007
Penerbit: Penerbit Atria



Kisah Cinta Putri Raja dan Manusia Kotor




Seperti disebutkan dalam Sekolah Sihir (Floods 2: Playschool), Nerlin –Mr. Flood, dan Mordonna –Mrs. Flood, berasal dari sebuah negara nan gelap dan misterius bernama Transyvlania Waters. Nerlin adalah salah satu manusia kotor penghuni saluran pembuangan di bawah kota. Di buku pertama, Neighbours (Tetangga Menyebalkan), disebutkan, Nerlin adalah cucu buyut Merlin, penyihir paling terkenal yang pernah hidup. Sebenarnya ia bisa dipanggil Merlin, tapi pendeta yang melantiknya terserang flu sehingga mengucapkan keduanya saling cinta. Dalam Sekolah Sihir disebutkan mereka kawin lari dan keliling dunia untuk menghindari kejaran agen-agen Raja Quatorze.

Kisah cinta Nerlin dan Mordonna sekedar disinggung sedikit dalam buku kedua. Colin Edward Thompson, sang pencipta Keluarga Flood, ingin masa lalu mereka diketahui publik. Ia pun memutuskan menceritakan asal-usul mereka dalam buku ketiga, Home & Away. Edisi Indonesianya telah diterbitkan oleh Penerbit Atria, imprint dari Penerbit Serambi. Penerjemahnya bukan lagi Shinta Harini seperti dua buku terdahulu tetapi Ferry Halim..

Sayangnya, Thompson, saking gila-gilaan, agak terpeleset ketika menceritakan kelahiran anak-anak Keluarga Flood. Mengapa? Dalam buku pertama, Neighbour, Thompson bilang, kecuali Betty, enam anak lain diciptakan berdasarkan 'sebuah buku resep kuno di dalam sebuah laboratorium, menggunakan tongkat sihir berkekuatan turbo dan seperangkat panci mengilap produksi juru masak terkenal dari Inggris, Jamie Oliver'. Namun, setelah membaca buku ketiga ini, sekuat apapun usaha saya mengais-ngais, saya tak menemukan buku resep kuno, juga tongkat sihir berkekuatan turbo dan seperangkat panci mengilap itu. Sepertinya, Thompson lupa deh, apa yang pernah ia bilang di buku pertama.

Okay, awalnya Keluarga Flood hanya tinggal di Acacia Avenue nomor 13. Mereka punya tetangga menyebalkan, Keluarga Dent. Keluarga beranggotakan 4 orang ini dikerjai habis-habisan, antara lain disihir menjadi kulkas, televisi, dan robot penyedot debu nirkabel. Rumah keluarga menyebalkan itu akhirnya menjadi milik Keluarga Flood.  (Ah, kau harusnya tahu, kalau nggak, kau pasti pecundang).

Tetapi lebih awalnya lagi, mereka tinggal jauh di Transylvania Waters (TW). Saat itu, ketujuh anak Keluarga Flood belum ada di dunia.  Valla, si sulung, dan adiknya, Satanella, lahir dalam perjalanan mereka menujui Acacia Avenue. Sedangkan Winchflat, Merlinmary, si kembar Morbid-Silent, dan Betty diciptakan di Acacia Avenue, dengan proses yang berbeda-beda.

Kata sahibulhikayat, suatu ketika, Mordonna, gadis termolek di seluruh TW, putri sulung Raja Quatorze, yang akan dikawinkan dengan Pangeran Nochyn dari Battenberg, terperosok ke saluran pembuangan. Di dalam lubang itu, Nerlin, seorang pembersih kakus, dari golongan Manusia-manusia Kotor, tengah bekerja. Mereka bersitatap, dan sinar mata masing-masing memercikkan api cinta (ehemm...). Dalam tempo singkat, setelah saling mencium ketiak, Nerlin menyematkan cincin dari jalinan benang emas ke jemari Mordonna.

Jika Raja Quatorze murka sampai ia meledak berkeping-keping, seperti kebiasaannya, istrinya, Ratu Scratchrot, mendukung percintaan Nerlin & Mordonna. Ia menyuruh mereka meninggalkan TW, dan ia akan ikut mereka. M. T. Vessel, ajudan ratu yang sudah lama mencintai dan dicintai ratu, juga akan menyertai mereka.

Pelarian pun terjadi setelah Nerlin dan Mordonna menikah. Namun, sebelum pergi lebih jauh, mereka minta petunjuk Sheman –dukun wanita, tentang masa depan. Menurut Sheman, akan ada 7 anak dan kehidupan yang bahagia. Mengikuti usul Sheman yang serba tahu, mereka melewati Jalur Suaka dan melarikan diri ke arah Pegunungan Himalaya, dari sana mereka akan lanjut ke Cina.

Raja geram ketika Baines LeClaude, penasihatnya yang sudah 40 tahun bekerja untuknya, tidak berhasil menemukan Mordonna. Masalahnya, Mordonna sudah digadaikan kepada Pangeran Nochyn dari Battenberg. Setelah mengemas Baines dalam kotak karton Burger Ekspor dan mengirimnya ke Eropa Barat, raja mengganti penasihatnya. Penasihat ini gagal juga dan menyarankan raja untuk memakai jasa mata-mata. Trio mata-mata, Cliché, Stain, dan Ooze, pun digerakkan untuk memulangkan sang putri jelita –yang lain, termasuk istri Raja boleh dibunuh. Tapi mereka gagal, malah tersesat dalam hutan yang sudah digeserkan Sheman.

Raja memutuskan untuk memanggil Pembisik Maut, agen rahasia yang telah mengabdi pada keluarga raja sejak generasi pertama –yang berhasil menggulingkan kekuasaan Merlin dan keturunannya sebagai penyihir kondang. Pembisik Maut ini terkenal karena kejahatan dan kemampuan mencibirnya. Dengan kemampuannya yang lain, yaitu mengubah diri (menjadi keong tak bercangkang atau seekor merpati,) Pembisik Maut diharapkan bisa menemukan Mordonna.

Di tengah perjalanan, Mordonna hamil dua kali dalam tempo yang begitu cepat (dia tidak hamil 9 bulan 10 hari seperti biasanya). Ia melahirkan Valla –si peminum darah, di Pegunungan Himalaya dan Satanella, yang malih menjadi seekor anjing, di Pulau  Tristan da Cunha.

Akhirnya, setelah perjalanan yang panjang dan tidak mengenakkan, mereka pun tiba di sebuah pantai yang sepi. Kemudian, dari sana, mereka terus bertualang dari kota ke kota hingga tiba di sebuah jalan di sebuah kota. Yang mengejutkan nama jalan itu memuat nama tumbuhan yang tidak disukai penyihir, akasia (acacia). Di sanalah, lima anak Keluarga Flood 'tercipta' menuntaskan ramalan Sheman. Setelah Satanella, lahir Merlinmary, yang tak bisa diketahui gendernya. Winchflat menyusul kakak-kakaknya, dibuat menggunakan bahan dasar bonghir (kecebong penyihir). Lalu, dengan bantuan sebuah mesin karya Wonchflat dan kedua orangtuanya, terciptalah si kembar Morbid dan Silent di dalam bak cuci.
 
"Satu lagi," kata Mordonna. "Satu bayi lagi. Seorang anak perempuan kecil yang manis. Aku tidak ingin ia dibuat di dalam botol selai atau di ruang bawah tanah."

Kau tahu pasti siapa anak perempuan kecil yang manis itu kan? Seperti kakak-kakaknya, ia telah diperkenalkan dalam buku pertama, Neighbours. Seorang anak perempuan berambut pirang mirip boneka porselen. Ia tidak bersekolah di sekolah yang sama dengan kakak-kakaknya, Quicklime College. Seperti penampilannya yang normal, ia bersekolah di sekolah yang normal, SD Sunnyview. Ya, kau benar, namanya Betty. Meski terlihat normal, Betty juga punya kekuatan sihir.

Kau mungkin bertanya-tanya: Apa yang terjadi pada ketiga mata-mata dan Pembisik Maut mengingat akhirnya Keluarga Flood berhasil menetap di Acacia Avenue (ini bukan spoiler, sudah dikisahkan dalam buku-buku sebelumnya)? Sempatkah mereka berhadap-hadapan? Lantas, bagaimana nasib Vessel, kekasih tercinta Ratu Scratchrot? Apakah kau (yang sudah baca) pernah membaca tentang dia di Neighbours atau Playschool? Tidak kan? Jadi, apa yang membuatnya tidak tinggal bersama sang ratu di Acacia Avenue? Satu lagi, mengapa ratu yang sebenarnya belum mati ingin dirinya di kubur di kebun belakang? Oh, kau pasti penasaran. Tapi, aku nggak akan kasih tahu. Kau harus membacanya. Selain akan mengetahui jawabannya, kau akan berhenti menjadi pecundang –efek bagi yang nggak baca kisah Keluarga Flood.

Namun, kau jangan khawatir. Aku mau kasih bocoran sedikit: kalau kau mau baca buku ini, kau akan tahu tentang Danau Tarnish yang menyeramkan, adik Mordonna yang buruk rupa, gagak yang bicara dalam bahasa Inggris dengan logat merpati, kumbang vampir untuk membersihkan gigi, dan seekor keledai bernama neurotik bernama George-Si-Keledai-Yang-Sebelumnya-Dikenal-Sebagai-Pangeran-Kevin-Dari-Asisi, yang punya kalimat favorit: "Aku tidak menyukai hal ini".

Setelah baca buku satu ini, kau pasti akan setuju denganku: Colin Edward Thompson, memang 'gendeng'. Coba saja baca halaman persembahan pada buku ini: "Buku ini kupersembahkan untuk cucuku Walter yang lahir pada 7 Januari 2006, tapi ia sebenarnya berusia 287 tahun". Tapi kau pasti tak akan membenci Thompson. Sepertiku, kau malah mungkin akan menyukainya. Sebab, kau tidak akan murung (Morbid) jika membaca buku ini. Atau juga diam (Silent). Aku berani bertaruh, kau akan geleng-geleng atau bahkan terbahak-bahak. Jadi, kau boleh menjadikan buku ini pilihan, jika buku-buku lain terasa membuat kepalamu nyut-nyutan saking seriusnya.

Omong-omong, Thompson, mana acara pelantikan yang membuat Nerlin tidak bisa dipanggil Merlin karena pendeta yang melantik terserang flu? Mana juga dunia tenung dan sihir yang melegendariskan Mordonna? Kapan Mordonna tampil di halaman tengah Magic Monthly?

Kau mungkin bertanya kenapa aku menanyakan semua itu. Jawabannya: karena Thompson bilang seperti itu dalam Neighbours.

0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan