Judul Buku: Turis
Diterjemahkan dari: The Tourist
Pengarang: Olen Steinhauer (2009)
Format: 472 hlm; 23 cm
Cetakan: 1, April 2010
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Di dalam Central Intelligence Agency (CIA) terdapat Departemen Turisme yang terdiri atas tujuh seksi, di mana setiap seksi mempekerjakan satu penyelia dan sembilan Agen Perjalanan. Setelah peristiwa 11 September 2001, diketahui jika kantor Turisme yang berada di empat lantai di Avenue of the Americas dihuni oleh tujuh puluh satu staf. Namun, departemen di bawah kepemimpinan Thomas Grainger itu merahasiakan jumlah Turis yang tersebar di seluruh dunia. Para Turis bergerak di dunia spionase untuk kepentingan Amerika Serikat. Mereka melanglang buana ibarat turis sejati, memiliki paspor dengan ribuan stempel keluar-masuk negara-negara di dunia. Mereka bisa mempunyai banyak nama, diganti-ganti sesuai kebutuhan.
Milo
Weaver, penyelia di seksi yang berkonsentrasi pada terorisme dan
kejahatan terorganisir di Departemen Turisme, dulunya seorang Turis.
Setelah peristiwa 11 September 2010 yang nyaris merenggut nyawanya di
Venesia, Italia, ia berhenti menjadi Turis. Ia menikah dan hidup
bersama istri dan seorang anak perempuannya di Brooklyn. Kendati bukan
Turis lagi, Milo tetap dibayangi kegamangan bahwa sekalipun ia mengubah
nama, mengubah deskripsi pekerjaan bahkan menjadi pria berkeluarga, ia
tetaplah seorang Turis.
Salah
satu yang menjadi target pekerjaan Milo di lantai 22 Avenue of the
Americas adalah seorang pembunuh bayaran yang dikenal dengan nama
Harimau. Selama 2006, Harimau dipastikan telah melakukan tiga kali
pembunuhan: menlu Prancis, ketua kelompok Islam di Jerman, dan seorang
pengusaha di London. Pada Juli 2007, Harimau yang bepergian dengan nama
Samuel Roth tiba di Amerika Serikat dan secara mengejutkan, tertangkap
di Blackdale, Tennessee.
Setelah
bertemu langsung empat mata dengan si Harimau, jelaslah bagi Milo
bahwa pembunuh bayaran itu datang bukan untuk membunuh. Ia datang ke
Amerika Serikat untuk bertemu Milo, yang telah mengacaukan pekerjaannya
di Amsterdam, enam tahun sebelumnya. Ia ingin Milo menemukan orang
yang merencanakan kematiannya, membuat dirinya tertular AIDS. Nama yang
ada pada Harimau adalah Jan Klausner atau di Paris dikenal dengan nama
Herbert Williams, berkebangsaan Amerika. Tapi orang ini hanyalah
kontak yang menyodorkan sejumlah pekerjaan membunuh sejak enam tahun
silam. Ada dalang permainan yang menyembunyikan wajahnya.
Pekerjaan
terakhir yang diterima Harimau dari Klausner atau Williams ini adalah
membunuh Mullah Salih Ahmad, ulama pro al-Qaeda di Khartoum, Sudan. Ia
hanya mendapatkan bayaran dua pertiga dari yang disepakati karena tidak
menjalankan instruksi bahwa ia harus mengecap mayat Ahmad dengan
simbol Cina. Awalnya Samuel Roth mengira tawaran membunuh Ahmad datang
dari pihak Cina. Namun banyak pihak yakin jika otak di balik pembunuhan
sesungguhnya adalah presiden Sudan sendiri, Omar al-Bashir, yang
memang menginginkan kematian Ahmad. Pelacakan yang dilakukan Roth
memberinya keyakinan bahwa al-Bashir bukanlan majikan Klausner. Sang
presiden juga tidak pernah menyuruh Klausner menulari Roth dengan AIDS
di Milan lima bulan lalu. Majikan Klausner haruslah orang yang tahu
kalau Roth penganut Kristen Scientology yang menghalangi Roth mengobati
penyakitnya.
Milo
menyanggupi permintaan Samuel Roth, kendati untuk itu, ia harus
kembali menjadi turis. Ini berarti Milo harus meninggalkan zona
kenyamanan, apalagi setelah Samuel Roth bunuh diri di hadapannya. Bagi
Janet Simmons, agen khusus Departement of Homeland Security, Milo
adalah pembunuh Samuel Roth.
Secara
mendadak, Grainger, direktur Turisme menghendaki Milo berangkat ke
Paris. Angela Yates, teman keluarga Weaver, yang dulu pernah
bekerjasama dengan Milo di Eropa, dicurigai menjual rahasia negara
kepada Cina. Awalnya Milo mengira Grainger akan menugaskan penyelidikan
kasus ini kepada turis bernama Tripplehorn yang kebetulan berada di
Eropa. Hasil akhir dari tugas Milo adalah ditemukannya Angela Yates
mati karena keracunan barbiturat. Siapa lagi yang dituduh membunuh
selain Milo yang menjadi orang terakhir yang bertemu Angela dalam
keadaan hidup. Padahal, walaupun belum tahu si Harimau telah mati,
Angela telah mendapatkan petunjuk penting kemana arah yang harus ia
tuju dalam penyelidikannya yang berkaitan dengan sumber dana yang
dipakai membayar jasa si Harimau.
Bagi
Milo, kematian Samuel Roth dan Angela Yates telah membuat kasus tamat,
namun bagi Grainger belum. Milo dipaksa meninggalkan keluarganya kalau
tidak mau ditangkap Janet Simmons. Sesampainya di New York, Milo
menerima pesan yang menyuruhnya menemui James Einner, seorang Turis
lain, di Frankfurt. Entah apa maksud Grainger, karena setelah itu, ia
dipecat dari jabatannya dan digantikan Terence Fitzhugh, wakil direktur CIA.
Dari
Frankfurt, Milo pergi ke Paris, ia ingin menyelidiki kematian Angela
Yates. Dari apa yang ditinggalkan Angela Yates, Milo menemukan bahwa
sumber dana untuk membayar Samuel Roth bisa ditelusuri sampai di
Jenewa, ke rumah pengusaha berdarah Rusia, Roman Ugrimov. Enam tahun
silam, di Venesia, lelaki pedofil ini hampir membunuh Milo dan membuat
Milo mengambil keputusan untuk pensiun sebagai Turis. Di rumah Ugrimov
inilah Milo menemukan nama majikan dari Jan Klausner atau Herbert
Williams. Penemuan ini mencetuskan rangkaian peristiwa, yang tidak saja
merenggut nyawa orang yang ia hormati, tapi juga membenturkan Milo pada
satu kesimpulan, bahwa hanya keluarganyalah yang sanggup
menyelamatkannya.
The Tourist yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Turis
adalah novel spionase modern karya Olen Steinhauer, pengarang Amerika
yang sebelumnya telah menulis lima novel kriminal berlatar Eropa Timur
selama Perang Dingin. Novel ini adalah bagian pertama dari trilogi yang
direncanakan dengan Milo Weaver sebagai karakter sentral.
Ditulis menggunakan alur berpilin dengan pergerakan cerita yang tidak bisa ditebak, Steinhauer mengukuhkan tesis yang mengatakan bahwa spionase lebih banyak berurusan dengan penyampaian cerita. Setelah beberapa waktu, akan terkumpul terlalu banyak lapisan cerita dengan kebenaran yang meragukan. Inilah juga yang dirasakan selama membaca novel pengarang yang sudah dua kali dinominasikan untuk menerima Edgar Award ini.
Ditulis menggunakan alur berpilin dengan pergerakan cerita yang tidak bisa ditebak, Steinhauer mengukuhkan tesis yang mengatakan bahwa spionase lebih banyak berurusan dengan penyampaian cerita. Setelah beberapa waktu, akan terkumpul terlalu banyak lapisan cerita dengan kebenaran yang meragukan. Inilah juga yang dirasakan selama membaca novel pengarang yang sudah dua kali dinominasikan untuk menerima Edgar Award ini.
Setelah
menemukan majikan yang berdiri di belakang kiprah Jan Klausner yang
menjadi pemicu awal petualangan baru Milo Weaver, ternyata Milo
menemukan bahwa ia belum mendapatkan seluruhnya. Ia baru menemukan
lapisan permukaan dari susunan intrik berlapis-lapis yang tidak hanya
mengarahkan kebenaran pada salah satu kebijakan luar negeri Amerika
yang digadang-gadang sebagai polisi dunia. Namun juga pada kenyataan
mengejutkan lain yang selama ini tidak diyakini Milo: bahwa yang
menjadi salah satu lawan tersengit spionase CIA adalah organisasi
intelijen yang bernaung di bawah bayang-bayang Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang dikenal sering gagal melaksanakan tugas.
Steinhauer
masih menyisakan pertanyaan yang belum terjawab. Sebagai contoh, kita
belum diberi tahu siapa sesungguhnya dan apa yang terjadi pada Sal,
personil Turisme yang ditempatkan di Homeland Security. Juga belum
diceritakan apa peranan dan motif Nathan Irwin, Senator dari Partai
Republik yang muncul bagaikan hantu dalam cerita. Kita mungkin bisa
mendapatkan jawaban yang gamblang dalam dua novel yang akan menyusul.
Namun hal ini sama sekali tidak mengurangi pesona The Tourist. Sebagai bagian pertama dari sebuah trilogi, The Tourist telah menjadi pembuka yang luar biasa.
0 comments:
Post a Comment