Judul Buku: Skenario
Remang-Remang
Pengarang: Jessica Huwae
Editor: Mirna Yulistianti
Proofreader: Dwi Ayu
Ningrum
Tebal: 180 halaman
Cetakan: 1, Juni 2013
Penerbit: Gramedia Pustaka
Utama
Skenario
Remang-Remang adalah kumpulan cerita pendek karya Jessica
Huwae, pengarang yang pernah menerbitkan novel metropop bertajuk soulmate.com (2006). Ada empat belas cerpen di
dalam kumpulan ini yang mengusung beragam tema seperti cinta, keluarga, dan
perjuangan hidup. Sebagian besar cerita diramu dalam plot yang melahirkan
kejutan di bagian pamungkas.
Resep Rahasia Tante Meilan dijadikan pembuka kumpulan cerpen ini. Cerpen ini berkisah tentang Tante Meilan
atau Mei yang tersohor dengan mi ayam racikannya yang lezat. Meskipun tidak
dijual di tempat yang megah dan mewah, hanya di lantai dasar sebuah ruko tua
bertingkat dua di dalam gang sempit, mi ayam Tante Mei laris manis. Kesuksesan Tante
Mei memunculkan banyak kompetitor yang semuanya tidak mampu menandinginya. Termasuk
Burhan, yang bersikeras mengetahui rahasia kelezatan mi ayam Tante Mei.
Responsnya
pada keingintahuan Burhan: "Tidak ada rahasia,
Burhan. Penderitaan adalah rahasianya. Aku ingat suamiku dan anakku saat aku
menguleni adonan. Aku berjerih lelah untuk siapa? Kalaupun akhirnya usahaku
untung, itu semata-mata hanya untuk bertahan hidup. Tidak ada lagi yang bisa
menopangku kecuali dua tanganku sendiri. Aku bekerja dengan darah dan air mata.
Itu saja rahasianya, Burhan." (hlm. 8-9).
Tante
Mei menjual mi ayam setelah mencoba berbagai usaha, menyusul kerusuhan Mei 1998 yang melanda Jakarta. Lumbung penyimpanan bahan pangan yang menjadi usaha keluarga
terbakar, suaminya ikut terbakar saat berusaha memadamkan api, dan anak
perempuannya hilang tak diketahui nasibnya. Yang tersisa bagi Tante Mei
hanyalah dua tangan yang cekatan dan semangatnya yang pantang menyerah. Setelah
sejak awal dibangun sebagai kisah perjuangan hidup yang sangat mengharukan, di
bagian pamungkas, Resep Rahasia Tante
Meilan, berubah menjadi kisah horor yang absurd.
Di
ruang tunggu bandara yang ramai dalam cerpen Gate 4, dua orang laki-laki bertemu dan terlibat perbincangan
sementara menunggu penerbangan ke Bali. Sang narator orang pertama mengaku
bernama Montgomery atau biasa dipanggil Tom, sedangkan laki-laki yang lain
mengaku bernama Dimas. Keduanya bertukar kisah tentang perselingkuhan dan
pernikahan yang gagal. Menuju bagian pamungkas, kita akan mengetahui
kalau salah satu dari kedua laki-laki itu, telah menyampaikan kisah palsu.
Dimas? Atau sang narator? Kejutannya tidak terlalu mendebarkan lantaran
pekerjaan salah satu dari kedua laki-laki itu (yang sejak awal telah
diungkapkan) memang memberikannya kemampuan untuk menciptakan kisah penuh
kebohongan.
Suatu Hari dalam Hidup Aidan mengisahkan
peristiwa yang terjadi dalam hidup anak laki-laki bernama Aidan saat berumur
sepuluh tahun. Hari itu, ia memutuskan meninggalkan sekolah dan pulang ke rumah
dengan berjalan kaki. Sarono, sopir pribadi keluarga yang bertugas
menjemputnya, datang terlambat lagi, lebih lama dari biasanya. Aidan
mengabaikan peringatan Atik, pembantu keluarganya, untuk tidak melewati Gang
Sawo Belakang. Jessica tidak mengungkapkan dengan gamblang apa yang terjadi
pada Aidan saat ia berada di gang tersebut. Tapi kita bisa mengira-ngira, dan
teryakinkan, tatkala ia mengungkap apa yang terjadi pada Aidan sepuluh tahun
kemudian, di bagian pamungkas. Pelajaran yang bisa dipetik dari cerpen ini adalah sebuah keputusan impulsif yang kita
lakukan terkadang bisa mendestruksi seluruh hidup kita selamanya
Saat
meminang Elisa untuk menjadi istrinya, laki-laki dalam Mencintai Elisa telah bersumpah akan menjaga Elisa seumur hidupnya. Tapi ternyata, setelah hidup dalam
pernikahan, laki-laki itu tidak bisa memegang sumpahnya. Keguguran kandungan
Elisa membuatnya berubah, dari laki-laki penuh cinta menjadi seorang pemarah
yang tidak segan melakukan kekerasan domestik. Suatu hari, setelah lempengan
besi menghantam tubuhnya, Elisa menghampirinya dalam kesedihan dan ketakutan.
Jessica
menulis: "Ia ingin meraih Elisa dan memeluknya begitu saja. Menyadari luka
perempuan yang dulu begitu ia kasihi dan mati-matian ia perjuangkan. Sekaligus
meminta maaf atas kegagalannya untuk terus mengasihi Elisa, terutama di waktu-waktu
buruk dalam hidup mereka."(hlm. 57). Tapi mampukah laki-laki itu
melakukannya lagi? Mencintai Elisa yang
membuat mata berkaca-kaca adalah kisah tentang cinta mula-mula yang kandas dengan kemarahan yang tidak perlu. Bukan cuma suaminya, Elisa juga
kehilangan karena keguguran yang dialaminya. Saat penyesalan datang, tidak ada
lagi yang bisa diperbaiki.
Bagi
laki-laki dalam Mengeja Perempuan dalam
Kesunyian, perempuan sekantor yang menyimpan sejumlah tawa berbeda itu hanyalah
'distraksi dari semua agenda hidup yang
telah disusunnya dengan begitu hati-hati dan teliti." (hlm. 59).
Kehadiran perempuan itu dan cinta yang ditawarkannya tidak sanggup menggoyahkan
perasaan laki-laki yang telah tumpul karena cinta bertepuk sebelah tangan yang
dialaminya. Hingga perempuan itu pindah ke kota lain untuk bekerja barulah
perasaan rindu menyergap laki-laki itu. Ah, cinta, mestikah serumit itu? Sayang sekali, tidak
ada yang cukup menarik dari cerpen ini.
Cerpen
yang judulnya dijadikan judul kumpulan cerpen ini, Skenario
Remang-Remang, merupakan dialog antara sepasang kekasih mengenai hal yang
remeh. Percakapan mereka mungkin akan memberikan impresi mesum, tapi sebenarnya
bukan itu yang dimaksudkan. Hal ini dipertegas oleh isi percakapan terakhir
mereka dan kata-kata si perempuan yang menutup cerita. "Bibirku masih perawan." (hlm. 71).
Cerpen ini sangat-sangat biasa dan sama sekali tidak mengesankan. Anehnya, dipilih mewakili semua cerpen yang ada untuk disematkan menjadi judul
kumpulan cerpen ini.
Menggunakan
narator orang pertama, dalam Menjemput
Bapak, Jessica menguraikan perjalanan pulang yang dilakukan Ayu, seorang
perempuan Bali, ke tanah kelahirannya. Bertahun-tahun meninggalkan Bali, Ayu
tidak punya keinginan lagi untuk menjejakkan kakinya di sana. Bali telah
mengalami perubahan yang tidak disukainya, dan yang paling utama, ia tidak
ingin bertemu Bapak. "Bapak adalah
pria setengah dewa yang bisa melakukan apa saja -menjadi apa saja. Apa saja,
kecuali menjadi pasangan jiwa yang setia bagi ibuku." (hlm. 86). Tapi
saat Bapak sakit, ia memutuskan untuk pulang dan diperhadapkan dengan
tantangan: sanggupkah ia memaafkan Bapak? Kecuali latar belakang keluarga Bali
yang disfungsional, kisah semacam ini sudah generik karena banyak diangkat
dalam karya fiksi. Lalu, mengapa judulnya Menjemput
Bapak? Jawabannya bisa ditemukan di bagian pamungkas.
Nostalgia Rasa mendedahkan
pertemuan sepasang sahabat, setelah lama berpisah. Pertemuan ini memunculkan
kembali kenangan yang pernah terjadi di antara mereka, khususnya pada si
perempuan. Dengan gaya tutur orang kedua, kita diperlakukan sebagai laki-laki
yang dulu pernah menghabiskan waktu dengan si perempuan, berbincang tentang
rasa, tentang cinta. Tapi sebelum sempat menuai rasa itu, meninggalkan si
perempuan tanpa penjelasan dan kata-kata perpisahan. Apakah pertemuan kembali
ini akhirnya memberi kesempatan untuk menuai rasa cinta yang pernah ditanam? Cerpen ini sama klisenya dengan Mengeja Perempuan dalam Kesunyian.
Setelah
Mengeja Perempuan dalam Kesunyian
dan Nostalgia Rasa, kisah cinta terpendam yang klise muncul lagi dalam cerpen Elegi Sabtu Sepi. Dikisahkan persis
seperti Nostalgia Rasa, cerpen ini
mendedahkan kerinduan yang muncul dalam hati seorang perempuan pada suatu Sabtu
pagi. Kerinduan yang ditujukan pada seorang laki-laki yang diam-diam
dicintainya. Setiap Sabtu pagi, mereka mengadakan pertemuan di sebuah kafe di
salah satu sudut mal untuk membicarakan konflik dalam kisah-kisah yang mereka
tulis. Mengapa kali ini yang tertinggal hanyalah kerinduan?
Mirna
Kastali, narator orang pertama dalam Jalan
Kembali adalah mantan penyanyi hebat dan artis film pada masa kejayaannya.
Bertahun-tahun setelah gemerlap sorot lampu meninggalkannya, muncul kesempatan
untuk kembali ke dunia yang ditinggalkannya dan telah melupakannya. Sebuah
acara televisi akan mengembalikannya ke hadapan para penggemar. Sanggupkah aku kembali? Itulah
pertanyaan yang bergaung dalam benaknya (hlm. 110). Sementara semakin dekat saatnya
gemerlap sorot lampu kembali menerpanya, ia memanggil pulang masa lalu yang
membuatnya terpuruk dalam kesedihan dan kemelaratan. Jalan Kembali adalah sebuah kisah dramatis yang kerap melanda para
pelaku dunia glamor, tragis dan menimbulkan simpati. Salah satu cerpen terbaik
dalam kumpulan cerpen ini.
Gadis
kecil Saparua dalam cerpen yang menggunakan namanya sebagai judul, Galila, ditinggalkan ayahnya, yang
dinyatakan hilang saat pergi melaut. Itulah sebabnya, ia hanya memiliki memori
yang pendek mengenai Kris. Setahun setelah kepergian Kris, Greta -ibu Galila,
memutuskan untuk menghilangkan nama belakang Galila yang merupakan warisan ayahnya.
Mengapa Greta memutuskan bahwa semua yang berhubungan dengan Kris merupakan aib yang
perlu ditepis? Galila adalah kisah
mengenaskan tentang kesalahan orangtua yang menyebabkan seorang anak kehilangan masa kanak-kanaknya yang indah.
Setelah
Resep Rahasia Tante Meilan, Jessica
kembali menampilkan kisah berlatar belakang kerusuhan Mei 1998 dalam Semangkuk Salad dan Setumpuk Kenangan Saat
Jam Makan Siang. Setelah lima belas tahun momentum reformasi, Arla,
perempuan keturunan Tionghoa, bertemu kembali dengan Rasyid, kekasihnya. Sangat
mengejutkan, karena Rasyid adalah salah satu mahasiswa yang dinyatakan hilang
dalam kerusuhan. Rasyid yang pernah bercita-cita menjadi musisi telah berkecimpung
dalam dunia politik dan mengincar kursi presiden. Arla, tentu saja, telah
berubah juga. Ia telah meninggalkan kuliahnya dan menikahi laki-laki pilihan
orangtuanya. Tapi menghadapi perubahan Rasyid, ternyata menimbulkan kekecewaan
dalam diri Arla. Semangkuk Salad dan Setumpuk Kenangan Saat Jam Makan Siang -juga merupakan cerpen terbaik dalam kumpulan cerpen ini- adalah
kisah tentang masa lalu yang telah hilang dan masa depan yang tidak diharapkan.
Ironis dan menggugat. Dalam kalimat yang tak terucapkan Arla menyatakan, "Kesetiaan dan cita-cita kita ternyata hanya
sedalam saku celana. Adakah yang lebih menyedihkan dari hal itu?" (hlm.
143)
Pelajaran Patah Hati
adalah serial patah hati yang menimpa Edna Marpaung, seorang perempuan berdarah
Batak yang meragukan eksistensi Tuhan dalam hidupnya. Ada empat pelajaran patah
hati yang didapatkan Edna selama hidupnya. Tiga dari empat pelajaran itu
disebabkan oleh laki-laki dan satu dari ketiga pelajaran itu menyebabkan akhir
hidup Edna yang tragis.
Dari mana manusia belajar mengenai
patah hati? Ibuku pernah berteori bahwa jauh dari Tuhanlah yang membuat manusia
patah hati oleh berbagai kesulitan-kesulitan hidup. Sudah sejak lama memang
ibuku berusaha membuat aku percaya pada Tuhan. Tidak beragama itu lebih hina
daripada orang yang tidak memiliki pekerjaan, katanya. Karena dari
ketidakpercayaanlah segala kesusahan bermulai (hlm. 145). Saya
kira, inilah penyebab serial patah hati dalam hidup Edna Marpaung.
Segitiga,
cerpen penutup kumpulan cerpen ini, berkisah tentang berakhirnya sebuah
pernikahan dengan acara membagi-bagi segala sesuatu yang pernah dikumpulkan
selama pernikahan. Secara bergantian, Banyu dan Pene, mengisahkan apa yang
terjadi dalam kehidupan cinta dan pernikahan mereka serta keputusan untuk
mengakhirinya dengan damai. Satu-satunya yang tidak bisa mereka boyong ke dalam
kehidupan pasca perceraian adalah Otis. Siapa Otis? Tidak ada penjelasan langsung
dari Jessica, tapi saya menduga Otis adalah seekor anjing. Apa yang akan
terjadi pada Otis setelah Banyu dan Pene meninggalkannya di rumah mungil
mereka? Tema yang generik menciptakan keharuan ketika Jessica memberikan
kesempatan kepada Otis untuk menyampaikan perasaannya. "Aku pun memahami
cinta. Cinta itu membebaskan dan aku baru saja melakukannya," kata Otis
(hlm. 176).
Meskipun
bisa dikhatamkan karena penulisannya yang cukup sederhana, tidak semua cerpen
dalam kumpulan cerita Skenario Remang-Remang meninggalkan
impresi yang dalam. Beberapa di antaranya, yang berkisah tentang cinta terpendam, agak
membosankan dibaca. Sebenarnya, tema seperti ini bisa disiasati agar lebih enak dibaca dengan menggunakan untaian diksi yang cantik, tapi Jessica Huwae masih belum
cukup mumpuni dalam pemilihan diksi.
Selain
itu, masih terdapat cukup banyak kesalahan cetak yang mengganggu pembacaan.
Padahal buku ini kumpulan cerpen dan bukan novel -yang kesalahan cetaknya
lebih bisa ditolerir. Buku ini juga sudah melewati tahap penyuntingan dan proofreading.
0 comments:
Post a Comment