07 August 2012

The Reader

Judul Buku: The Reader (Sang Juru Baca)
Judul Asli: Der Vorleser
Penulis: Bernhard Schlink (1995)
Penerjemah: Fransiska Tobing
Tebal:227 halaman
Cetakan: 1, 2012
Penerbit: Elex Media Komputindo


 

Ada berbagai gambaran mengenai Hanna Schmitz yang tersimpan dalam benak Michael Berg. Hanna sedang mengenakan stoking di dapur tempat tinggalnya. Hanna sedang berdiri di depan bak mandi dan merentangkan handuk dengan tangannya. Hanna yang bersepeda dengan rok yang berkibar-kibar tertiup angin. Hanna di ruang kerja ayahnya, mengenakan gaun bergaris-garis biru dan putih, terlihat muda, jari tangan Hanna menyusuri punggung buku dan kemudian berhenti untuk menatap kegelapan dari jendela. Kemudian, Hanna yang menari-nari dalam gaun tidur sutra yang dihadiahkannya.
 
Berbagai gambaran mengenai Hanna itu mengikuti perjalanan kehidupan Michael dan membuatnya sukar mencintai orang lain dengan bebas. Bahkan setelah dewasa dan menikah, Michael tidak mampu melupakan berbagai gambaran itu, dan karena itulah pernikahannya tidak bertahan walaupun sudah punya satu anak perempuan.
 
Michael mengenal Hanna Schmitz pada periode pertama kehidupannya sebagai laki-laki (bukan anak-anak lagi). Saat itu ia adalah murid sekolah menengah berumur lima belas tahun dan Hanna yang bekerja sebagai kondektur trem berumur tiga puluh enam tahun. Ia jatuh cinta pada Hanna dan dari perempuan inilah ia mengenal kenikmatan seksual dalam hubungan laki-laki dan perempuan.
 
Mereka bertemu secara rutin dan menghabiskan waktu di tempat tinggal Hanna dengan mandi, bercinta, dan berbaring bersama. Hanna akan meminta Michael membacakan buku-buku yang dipelajari Michael di sekolah seperti Odysssey, Emilia Galotti, Kabale und Leibe (Intrik dan Cinta), Taugenichts (Orang yang Tak berguna) dan Krieg und Frieden (Perang dan Damai). Kedekatan yang berkembang di antara mereka dituangkan Michael dalam sebuah puisi:

Jika kita membuka diri
dirimu padaku, dan diriku padamu
manakala kita tenggelam
kau ke dalam diriku dan aku ke dalam dirimu,
manakala kita menghilang
kau di dalam diriku dan aku di dalam dirimu

Lalu
aku adalah aku
dan engkau adalah engkau (hlm. 60)

Hubungan cinta mereka berakhir ketika Hanna meninggalkan kota yang telah dihuninya selama delapan tahun. Ia berhenti dari pekerjaan sebagai kondektur trem setelah akan dipromosi menjadi sopir trem. Meninggalkan pekerjaan ketika hendak dipromosikan sudah dilakukan Hanna dua kali. Sebelumnya, Hanna pernah bekerja di pabrik Siemens di Berlin, tetapi ketika hendak dipromosikan sebagai mandor, Hanna meninggalkan Siemens. Setelah perang berakhir, ia mengerjakan pekerjaan apa saja hingga menjadi kondektur trem.
 
Setelah tujuh tahun berlalu, Michael melihat Hanna lagi dalam periode keduanya sebagai laki-laki. Saat itu Michael adalah seorang mahasiswa hukum yang mengikuti perkembangan kasus terkait perempuan-perempuan penjaga kamp konsentrasi Nazi. Hanna yang bergabung dengan SS pada 1943 setelah meninggalkan Siemens adalah salah satu terdakwa dari kasus kematian ratusan perempuan Yahudi. Mereka terbakar di sebuah gereja, dalam perjalanan dari kamp konsentrasi Krakow ke Auschwitz. 
 
Selama mengikuti persidangan, Michael tidak merasakan apa-apa. Ditinggalkan Hanna telah membuatnya mati rasa. Tanpa diketahui Hanna, gara-gara dirinya Michael sulit membina hubungan dengan perempuan lain. Hanna selalu menjadi patokan perempuan dalam hidupnya.
 
Hanna dihukum penjara seumur hidup lantaran dianggap bertanggung jawab atas kematian ratusan perempuan Yahudi itu. Ia tidak membela diri ketika dihadapkan dengan sebuah laporan yang ditemukan dalam dokumen SS terkait kasus itu. 
 
Bagian ketiga dari kehidupan Michael dilaluinya dalam keadaan tetap masih rasa. Ia menikah dan punya keluarga kecil, tapi kemudian bercerai. Ia lulus sekolah hukum tapi alih-alih bekerja sebagai pengacara ia malah menekuni sejarah hukum dan menjadi dosen. Ia tahu di mana Hanna, tapi tidak pernah mengunjungi perempuan yang pernah dicintainya itu. Satu yang ia lakukan bertahun-tahun selama Hanna di penjara adalah merekam suaranya yang sedang membaca berbagai buku dalam kaset kemudian mengirimkannya kepada Hanna. Hingga ia menerima secarik kertas bertuliskan pesan dari Hanna empat tahun kemudian. "Jungchen, cerita terakhir bagus sekali. Terima kasih. Hanna." (hlm. 195).
 
The Reader (judul bahasa Jerman: Der Vorleser) yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Sang Juru Baca adalah novel yang ditulis Bernhard Schlink, penulis Jerman yang juga berprofesi sebagai profesor hukum dan hakim. Schlink, kelahiran Bielefeld 6 Juli 1944, memulai kariernya sebagai penulis dengan menerbitkan beberapa novel detektif yang karakter utamanya bernama Selb. The Reader diterbitkan pertama kali dalam bahasa Jerman pada tahun 1995 dan menjadi bestseller di Jerman. Selanjutnya, setelah dipublikasikan di Amerika, novel ini menjadi buku Jerman pertama yang bertengger di posisi nomor satu di daftar buku-buku bestseller New York Times. Pada tahun 1997, novel yang telah diterjemahkan ke dalam 39 bahasa ini memenangkan Hans Fallada Prize, sebuah penghargaan sastra Jerman dan Prix Laure Bataillon untuk edisi bahasa Prancisnya. Kesuksesan The Reader berlanjut hingga diadaptasi ke dalam film layar lebar berjudul sama pada tahun 2008 oleh sutradara Stephen Daldry. Kate Winslet berperan sebagai Hanna, Ralph Fiennes sebagai Michael dewasa, dan aktor muda Jerman David Kross sebagai Michael remaja. 
 
Michael Berg bertindak sebagai narator orang pertama dalam novel yang dibagi dalam tiga bagian yang tampaknya menjadi periode-periode penting kehidupannya sebagai laki-laki (baca: setelah mengenal seks dengan perempuan). Apa yang kita baca adalah usaha Michael untuk membebaskan dirinya dari keterikatan hidup dan emosinya dengan Hanna. Sebuah usaha yang sungguh tidak mudah.
 
The Reader jelas membincang kisah cinta ala Lolita, tepatnya Lolita versi laki-laki. Hanya saja, kita kurang mendapatkan kedalaman ataupun obsesi cinta yang diperlihatkan seorang (perempuan) dewasa pada anak lelaki  bau kencur. Justru kita akan mendapatkan kesan bahwa Hanna hanyalah memanfaatkan tubuh mengkal dan suara indah Michael yang masih remaja. Tidak ada perasaan cinta yang setimpal. Jujur saja, dalam hal ini, karakter Hanna tidak mengundang simpati. Sekalipun kemudian ia difitnah rekan-rekan sesama anggota SS lantaran kelemahan sekaligus keangkuhan dan kebodohannya. Kenapa rela masuk penjara seumur hidup hanya lantaran tidak ingin kelemahannya diketahui orang lain?
 
Yang paling menyebalkan dari Hanna adalah ia telah menghancurkan hidup Michael sebagai laki-laki, dan sialnya, Michael sulit membebaskan diri dari bayangannya. Lalu, apa yang kemudian bisa menyelamatkan hidup Michael? Hanya satu: kematian Hanna.
 
Terlepas dari itu, usaha Hanna untuk membebaskan dirinya dari kegelapan dunia aksara meskipun boleh dibilang terlambat, tak urung akan menyentuh hati kita. Apalagi usaha yang dilakukannya lahir dari dorongan untuk menjalin komunikasi dalam bentuk tulisan dengan Michael yang tidak pernah mengunjunginya di penjara.
 
"Lalu kuamati tulisan Hanna dan melihat betapa banyak energi dan perjuangan untuk membuat tulisan itu. Aku bangga padanya. Pada saat yang sama aku merasa sedih mengingatnya, sedih karena keterlambatannya dan kehidupannya yang gagal, sedih karena keterlambatan dan kegagalan dalam hidup secara keseluruhan. Aku berpikir, kalau saja waktu yang tepat telah terlewat, jika seseorang terlalu lama menolak sesuatu atau ditolak sesuatu terlalu lama, semuanya sudah terlambat, sekalipun jika itu pada akhirnya bisa dilakukan dengan sekuat tenaga dan disambut dengan sukacita. Atau sebenarnya tidak ada kata "terlalu terlambat", dan kata "terlambat" jelas selalu lebih baik daripada "tidak sama sekali"? Entahlah." (hlm. 198-197).

The Reader atau Sang Juru Baca adalah sebuah novel yang indah dan menyentuh hati, terutama kalau kita melihat dari sisi karakter utama laki-lakinya, sang narator. Di penghujung novel, kita akan diharubirukan oleh keputusan terpenting yang dibuatnya: mengakhiri kenangannya terkait perempuan yang telah mengenalkan lalu mengambil, cinta dalam hidupnya.


5 comments:

Unknown said... Reply Comment

aku punya novel ini yang berbahasa jerman, pinjam dari Goethe Institut
aku mau angkat novel ini untuk skripsi - penelitian karya sastra
boleh tau dimana aku bisa beli novel ini yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia?
terimakasih :)

Jody said... Reply Comment

Achi, novel bisa dibeli di toko2 buku Gramedia. Bisa juga di toko2 buku online seperti bukabuku.com.

Terima kasih.

Unknown said... Reply Comment
This comment has been removed by the author.
Unknown said... Reply Comment

mau pinjam novelnya boleh gak mas??? aku pengen baca buangets pake bingits nehh...hehehehehe...kalo boleh contact aku ke oni_agus@yahoo.com...tkb yaaaa

Unknown said... Reply Comment

mau pinjam novelnya boleh gak mas??? aku pengen baca buangets pake bingits nehh...kalo boleh contact aku ke oni_agus@yahoo.com...tkb yaaaa

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan