Judul Buku: Magical Seira #1
Pengarang: Sitta Karina
Tebal: 260 hlm; 13 x 19 cm
Cetakan: 1, Desember 2012
Penerbit: Buah Hati
Tebal: 260 hlm; 13 x 19 cm
Cetakan: 1, Desember 2012
Penerbit: Buah Hati
Fantasi dan teenlit adalah dua genre fiksi yang memiliki banyak pembaca. Sampai sekarang, kita masih bisa menemukan mereka berderet-deret di rak-rak toko buku. Maka tidak mengherankan kalau Sitta Karina menulis novel Magical Seira #1: Seira and The Legend of Madriva, dalam usaha untuk merangkul para peminat kedua genre itu. Teenlit sekaligus fantasi, cukup dalam satu buku.
Novel ini termasuk teenlit karena para karakternya masih remaja, sedang bersiap-siap meninggal sekolah menengah atas, dan sedang mempunyai problem dengan cinta terhadap lawan jenis. Tak pelak lagi, kita akan banyak menemukan pembicaraan mengenai dunia remaja dan romantisme yang mencapai stadium menjengkelkan lantaran terlalu banyak menyita banyak halaman. Sitta Karina masih mengikuti pakem yang sering digunakan pengarang teenlit, karakter utama perempuan adalah karakter Mary Sue.
Si Mary Sue adalah Seira Hasanah. Pemalu, cantik, dan baik hati. Saat bersama dengan teman-temannya -Maruti dan Anta- Seira lebih banyak diam dan mendengar. Aneh juga Seira bisa berteman dengan mereka. Kedua temannya itu bertipe agresif dan tidak lama menyandang status jomlo. Pacar mereka adalah cowok-cowok pemain sepakbola. Maruti dan Anta adalah anggota kelompok pemandu sorak, dan sudah menjadi tradisi kalau para pemain sepakbola cuma pacaran dengan cewek-cewek pemandu sorak.
Tidak mengherankan kalau Seira bimbang dengan perasaannya terhadap Abel Dharmacaya, salah satu cowok pemain sepakbola. Sudah tiga tahun ia memendam perasaan suka pada Abel, tapi sampai hendak meninggalkan SMU, ia masih berada dalam status quo. Masih jomlo. Padahal, sesuai kehendak ibunya, Seira akan melanjutkan sekolahnya di London. Jika Seira pergi ke London, maka ia akan meninggalkan Abel, karena cowok itu akan kuliah di Jakarta. Dan itu berarti, tidak ada harapan bagi Seira.
Apakah masih ada waktu baginya untuk mendapatkan hati Abel? Apakah Abel, si pemain sepakbola akan melanggar tradisi dengan menjadi pacarnya yang bukan anggota pemandu sorak?
Karena cantik dan beperawakan indah, Seira memang pernah ditawari masuk kelompok pemandu sorak, tapi ia menolak. Ia lebih suka berlatih kickboxing, bermain piano dan menciptakan lagu. Seira telah menciptakan lagu berjudul Serenity yang ingin diberikannya kepada Abel.
Seira berasal dari keluarga kaya. Ia hidup dalam kemewahan. Tapi Seira tidak bahagia. Menjelang kelulusannya dari SMU, orangtuanya memutuskan bercerai. Masing-masing memiliki makhluk idaman lain di luar rumah. Kondisi ini ditambah perasaannya yang tidak pernah tersalurkan kepada Abel membuat Seira putus asa. Maka muncullah keinginan dalam hatinya untuk menghilang.
Saat itu ia sedang berada di Taman Chitrakala, mengamati gerak-gerik Abel yang beristirahat seusai latihan sepakbola. Seira merasa saat untuk memberikan CD rekaman lagunya sudah tiba. Lalu sesuatu yang tidak terprediksi terjadi. Sebuah pusaran bola asap muncul dan melontarkan kilatan cahaya menghantam Seira. Ia terjatuh dan kehilangan kesadaran.
Saat terbangun, Seira telah berada di dimensi lain yang bernama Madriva. Ia melayang-layang kemudian mendarat dengan selamat di atas sebuah bunga raksasa yang juga dalam keadaan melayang. Madriva sedang bergolak. Terjadi perlawanan yang dilakukan secara bergerilya terhadap raja yang tengah menggiring Madriva kepada kehancuran. Rakyat Madriva yang menghendaki pemulihan negerinya menggantungkan harapan pada legenda, bahwa akan ada seseorang yang datang ke Madriva untuk menyelamatkan mereka. Mungkinkah Seira adalah legenda yang dimaksud?
Saat akhirnya berhadapan dengan raja Madriva, alangkah terkejutnya Seira dengan penampakannya. Seth, raja Madriva, memiliki wajah dan penampilan yang identik dengan Abel. Menurut Seth, dunia terdiri dari dua dimensi, Madriva dan Kaia -bumi. Penduduk Madriva percaya bahwa setiap manusia hidup di dunia dengan membagi dua jiwa yang sama. Satu berada di Madriva dan satu lagi di Kaia Satu memiliki hati yang baik, yang lain kebalikannya (jadi, seharusnya, Seira mempunyai jiwa kembarnya yang jahat di Madriva dong). Menurut Seth, Abel adalah jiwa kembarnya yang hidup di Kaia.
Seth membutuhkan Seira untuk merealisasikan obsesinya. Ia bermaksud menguasai kedua dimensi, Madriva dan Kaia. Seira mempunyai kemampuan untuk membuka gerbang dimensi dengan lagu ciptaannya, Serenity. Seth menawarkan masa depan kepada Seira, menjadi penguasa kedua dunia. Tapi Seira tahu, persepakatannya hanya berarti satu: kehancuran dunia. Karena bagaimanapun kedua dimensi tidak bisa dipimpin oleh seorang yang sama.
Seira and The Legend of Madriva adalah buku pertama dari seri Magical Seira karya Sitta Karina. Menyusul Seira and The Legend of Madriva (2005), Sitta telah meluncurkan Seira & Abel's Secret (2007), dan Seira & The Destined Farewell (2008). Semuanya pertama kali diterbitkan Terrant Books. Sekarang novel ini diterbitkan kembali oleh Penerbit Buah Hati, yang sebelumnya telah menerbitkan novel Sitta, Rumah Cokelat (2011).
Ide dalam novel ini cukup menarik kendati tidak tergolong anyar. Keberadaan dua dimensi paralel sudah acap muncul dalam novel-novel asing. Dan Sitta memang hanya memulung ide dari apa yang sudah pernah diciptakan pengarang sebelumnya. Ia hanya sedikit menambahkan bumbunya sendiri. Ia menciptakan dimensi Madriva dengan istananya yang terletak di antara awan-awan yang sedang melayang, dengan pelangi yang bisa meninggalkan bercak warna di tangannya, dengan bunga-bunga raksasa yang juga melayang-layang dan salah satunya memberi diri untuk menjadi tempat pendaratan Seira. Madriva disetnya sedang dilanda konflik yang berpotensi menghancurkan dimensi itu. Rakyat anti pemerintah bergerilya sembari membawa harapan terhadap legenda Madriva.
Apa yang dirancang Sitta terasa indah dan unik, sayangnya masih tanggung. Dunia Madriva belum digali secara intens, terasa masih pada bagian subkutannya. Pergolakan politiknya sebenarnya berpeluang membuat kisah dalam novel ini lebih menarik tapi belum berkembang. Saya pribadi menginginkan kisah lebih lengkap mengenai kehidupan dan perjuangan Mina, putri dari pemuka Chitrakala yang bergerilya bersama Tipsi, kakaktua berjambul kuningnya. Kisahnya pasti sangat menarik. Selain Mina, saya juga ingin mengetahui lebih banyak soal Penjaga Putih -yang dibasmi Seth- dan Pasukan Amarta-nya.
Sitta perlu membuat kisah yang lebih mengundang keinginan terus membaca lagi. Permasalahan yang ada terlalu gampang diselesaikan dan menyebabkan interaksi antara Seira dan Seth terasa tidak menggigit. Semestinya Seira mengalami kesulitan yang signifikan dalam perjuangannya mengalahkan Seth. Tidak semudah itu mengalahkan raja yang telah mencabut nyawa para Penjaga Putih. Jujur saja, tidak ada kepuasan yang melegakan bisa dirasakan setelah novel berakhir.
Alur cerita yang dibangun Sitta terlalu bertele-tele. Kerap ia lebih berfokus pada hal-hal yang kurang penting sehingga yang penting malah kurang berkembang. Adegan dan percakapan sarat gosip di antara Seira, Maruti, dan Anta akan lebih bagus kalau diminimalkan saja. Tidak bermutu dan mengganggu alur cerita, dan pada gilirannya merusak keasyikan membaca.
Karakterisasi Seira memang sudah boleh dibilang dirancang dengan baik. Kita akan mudah memahami kepribadiannya yang introvert. Tapi Sitta tetap perlu memperbesar porsi Abel supaya kita juga lebih mengakrabinya. Toh kisah dalam novel ini dituturkan menggunakan perspektif orang ketiga yang berpeluang penceritaan yang lebih gamblang.
Meskipun begitu, tetap harus dimaklumi lantaran Seira and The Legend of Madriva masih buku pertama. Masih ada dua buku dalam seri Magical Seira yang belum saya jamah. Saya berharap dalam kedua buku itu Sitta sudah lebih mumpuni menulis kisah fantasi, lebih piawai dalam mengarahkan kisahnya, dan merancang karakterisasi. Saya tidak sabar lagi untuk mengetahuinya.
2 comments:
wah mas Jody ini produktif banget, update terus review bukunya :)
aku udah agak lupa sama ceritanya tapi ada yang terbaru di seri ini yang mau diterbitkan Buah Hati Sand Castle kalo g salah judulnya :)
Kebetulan ada sekitar 10 buku udah ditamatkan,dan krn lagi libur, berusaha me-review semuanya. Semoga memang akan lengkap diterbitkan Buah Hati, termasuk yang baru :)
Post a Comment