29 May 2013

Paper Romance






Judul Buku: Paper Romance
Pengarang:  Lia Indra Andriana
Penyunting: Tia Widiana
Tebal: 372 halaman
Cetakan: 1, April 2013
Penerbit: Haru







Setelah menetap selama dua tahun di Italia, akhirnya Kev Mirrow, pengarang novel romansa bestseller, kembali ke Indonesia dan menulis novel terbarunya, Love Note. Tangannya terkilir gara-gara kakaknya dan menghambat proses penulisan novelnya. Sang Kakak, pemilik perusahaan furniture, merasa bersalah. Ia meminjamkan Kev ruangan yang nyaman di kantor perusahaan untuk tempat Kev bekerja dan memberikannya asisten untuk mengetik novelnya. Kev memang sedang diburu-buru tenggat waktu dari penerbit novelnya, tapi ia tidak mau ada orang asing di rumahnya. 

Kev bertemperamen tinggi, tak sabaran, dan berlidah tajam. Sikapnya yang buruk ini membuat tiga asisten pertama mengundurkan diri dari pekerjaan. Akhirnya, Eliana Candra, gadis 25 tahun, salah satu staf kakaknya, ditunjuk Kev sendiri untuk menjadi asistennya. Dan meskipun Kev bos yang tidak menyenangkan, ternyata Eli -nama panggilan Eliana- bisa bertahan menghadapi kerewelannya. Bahkan agar bisa bekerja dengan baik di depan Kev, ia membeli dan membaca dua novel laki-laki itu. Sikap Kev yang seperti Dementor -dalam novel Harry Potter- tidak mampu membuatnya membenci laki-laki itu. 

Diam-diam, digerakkan oleh naluri belaka, Eli yang sebenarnya hanya bertugas mengetikkan kata-kata yang keluar dari mulut Kev, mulai bersikap seperti seorang editor. Tentu saja, Kev merasa tersinggung dan menuduh Eli sok tahu. Saking jengkelnya, Kev pun menyuruh Eli mengganti nama tokoh dalam novel dari Nadia menjadi Eli. 

Sebelum Kev mendapatkan akhir bagi novelnya dan menulis bab terakhirnya, sekali lagi Kev mengalami kecelakaan yang membuatnya mesti dirawat di rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya dua aneurisma di pembuluh darah otak Kev. Pada saat salah satunya pecah, Kev terpaksa harus dioperasi. Tapi gara-gara pikirannya yang kacau pascaoperasi, Kev mengira Eli adalah pacarnya. Atas permintaan Hadrian Setiawan, manajer Kev, Eli membenarkan kesalahan Kev ini. 

Setelah keluar dari rumah sakit, Kev meminta Eli untuk datang ke rumahnya. Kev telah mendapatkan ide untuk akhir kisahnya. Ia memutuskan membunuh karakter laki-laki dalam novelnya, Riki Corvi. Eli terkejut dengan keputusan Kev lantaran ia menginginkan akhir yang bahagia. Mengapa Kev bersikeras membunuh Riki dengan cara menghukumnya seperti itu? 

Love Note menceritakan tentang kesempatan kedua. Tentang menebus kesalahan. Kalau itu yang ingin kamu tekankan pada pembaca, kamu seharusnya memberikan Riki akhir bahagia. Kesempatan kedua bagi Riki (hlm. 100). 

Penulis itu layaknya seorang pencipta. Sedang tokoh yang ditulis adalah makhluk hidup... ciptaannya. Kalau tokoh itu bisa diselamatkan, kenapa harus membunuhnya? Seorang pencipta, harusnya enggak melukai ciptaannya, kan?" (hlm. 102). 

Tapi Kev tidak mau mengubah akhir kisahnya dan telah mengirimkan kepada editornya. Novel ini memang sangat berarti bagi Kev. Novel ini akan menentukan ketenangan hatinya dan merupakan harapan akan masa depannya. Sesungguhnya, Love Note ditulisnya untuk meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya pada seorang gadis yang pernah mencintainya. 

Siapakah gadis yang telah membuat Kev bersikap sebagai pengecut dan melarikan diri ke Italia? Seiring dengan kemajuan kisah dalam novel ini, kita akan mengetahui sosok cantik yang sekian lama telah menghantui Kev. Tapi ternyata, untuk mendapatkan maaf gadis itu, tidak semudah yang diperkirakan Kev. Kev harus menurutkan semua keinginan gadisnya tidak boleh membantahnya. Padahal, dengan menyepakati permintaan sang gadis, Kev harus mengorbankan perasaan Eli. 

Mengorbankan perasaan Eli? Ya, karena Kev masih memosisikan diri Eli sebagai kekasihnya, meskipun begitu keluar dari rumah sakit, ia sudah tahu kalau Eli hanyalah asistennya. Padahal, setelah sekian lama berperan sebagai kekasih Kev, mulai tumbuh perasaan cinta dalam hati Eli. Di sisi lain, kendati mengaku tidak mencintai Eli, ada kecemburuan yang muncul dalam hatinya melihat Eli akrab dengan Nathan Black, pemuda tampan blasteran Indonesia-Inggris. Sikap mendua yang ditunjukkan Kev membuat Eli marah karena merasa dipermainkan.

Paper Romance karya Lia Indra Adriana, pengarang yang dikenal sebagai penulis novel-novel berlatar Korea, sekali lagi membincang cinta dan problematika yang ditimbulkannya secara habis-habisan. Untuk mendapatkan solusi, ia memanfaatkan plot yang panjang dan gemulai sebelum mencapai bagian pamungkas. Sebenarnya cukup melelahkan membaca novel ini. Tapi karena telah dibuat penasaran sejak awal, tidak lega rasanya sebelum menamatkannya. Maka, kesabaran yang cukup dibutuhkan untuk mengikuti kisah yang ditulis dengan konflik yang serupa dengan konflik-konfik dalam serial drama TV dari Korea. 

Mungkin karena penulisannya yang terarah dan luwes meskipun masih ditemukan typo dan kesalahan penggunaan kata,  akhirnya saya bisa menamatkan novel ini dengan sukses. Seiring perguliran plot, saya mulai menyukai kisah dan para karakternya. Setelah dimunculkan sebagai karakter yang tidak menyenangkan, lama-kelamaan Kev mengalami evolusi kepribadian. Kebersamaan yang dilaluinya dengan Eli dan perasaan-perasaan yang mengikutinya pelan-pelan mengikis keburukan sikapnya. Cinta adalah penyebabnya, dan Kev hampir telat menyadarinya karena masih harus menyelesaikan masalahnya sendiri. Sedangkan Eli, setelah pada awalnya ditampilkan sebagai karakter yang loyal dan mau melakukan apa saja untuk Kev, ia pun bermetamorfosis menjadi pribadi kuat yang menuntut ketegasan seorang laki-laki. Terasa berlarat-larat memang untuk menuntaskan konflik yang tumbuh di antara mereka. 

Selain kedua karakter utama ini, Lia juga memunculkan karakter pendukung yang menarik perhatian. Karakter-karakter ini membantu kedua karakter utama untuk mengambil keputusan-keputusan terpenting dalam hidup mereka. Hadri, manajer Kev, cukup mengagumkan karena memiliki kesabaran dalam menghadapi kerewelan Kev yang kadang aje gile. Tapi sikap seperti ini, tanpa disadarinya, membuat persahabatan mereka tidak mampu digoncang prahara apa pun. Tiffany, sahabat Eli, pemilik kafe Two Cups, memunculkan kelebihan-kelebihan Eli yang terpendam. Dan yang paling mengesankan adalah Nathan Black yang mampu membuat Eli belajar mengenai pengampunan. Meskipun lebih muda dari Eli (23 tahun), Nathan menyimpan kebesaran jiwa yang langka. 

Ada sebuah pengungkapan tidak terduga yang dimunculkan Lia untuk menyelesaikan masalah yang dialami Kev. Kev yang enggan mengucapkan permintaan maaf memang harus belajar bahwa meminta maaf secara langsung dengan bahasa lisan merupakan cara untuk menyelesaikan masalah yang gampang dan ampuh. 

Apakah novel ini akan berakhir bahagia seperti yang disukai Eli? Anda harus mendapatkan jawabannya sendiri dengan membaca novel yang cukup mengasyikkan ini. 

0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan