12 June 2012

Fiksi Lotus Volume 1


Judul Buku: Fiksi Lotus Volume 1
Penerjemah: Maggie Tiojakin
Tebal: 194 hlm; 13,5 x 20 cm
Cetakan: 1, April 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama






Bagi Maggie Tiojakin, cerita klasik adalah cerita yang tidak mengenal batasan waktu. Cerita klasik bisa dinikmati sekarang bahkan seribu tahun ke depan. Jika dikaitkan dengan tanaman lotus atau Nelumbo nucifera, cerita klasik ibarat bibit yang bisa bertahan hingga ribuan tahun. Bibit lotus tertua yang ditemukan berumur 1300 tahun. Tidak heran Maggie memilih nama Fiksi Lotus untuk situs cerita klasik yang dikelolanya. Di dalam situs ini, kita akan menemukan sejumlah cerita yang diterjemahkan Maggie untuk menambah perbendaharaan cerpen klasik  Indonesia sekaligus menjadi bahan pembelajaran bagi para pembacanya.

Tiga belas cerpen yang pernah dimuat di situs Fiksi Lotus dibuhul dengan satu cerpen lainnya menjadi kumpulan cerita pendek klasik dunia berjudul Fiksi Lotus Volume 1. Pencantuman nomor volume mengindikasikan kalau kumcer ini tidak akan menjadi buku satu-satunya dari Fiksi Lotus. 

Walter de la Mare dipilih membuka kumcer ini dengan cerpen berjudul Teka-Teki (The Riddle, 1923). Seperti judul terjemahan yang dipilih Maggie, cerpen ini memang bermuatan teka-teki yang sampai cerita dikhatamkan tetap tidak gampang dipecahkan oleh pembaca. Tujuh orang anak datang ke sebuah rumah tua untuk tinggal dengan nenek mereka. Nenek atau Oma membolehkan para cucu bermain di semua bagian rumah kecuali kamar berisi sebuah peti kayu. Sebagaimana yang sudah diduga, anak-anak itu akan melanggar peringatan Oma.

Kecemasan akan masa depan hubungannya dengan sang kekasih membuat Alan Austen, tokoh dalam cerpen Ramuan Cinta (The Chaser, 1951) karya John Collier, berniat membeli ramuan cinta. Selain dialog antara Alan dan si pedagang ramuan cinta, tidak ada lagi yang bisa kita nikmati dalam cerpen ini. 

Sang Ayah (The Father, 1907) karya Bjørnstjerne Bjørnson mendedahkan kisah cinta seorang ayah kepada anak laki-lakinya. Bagi pendeta yang membaptis anaknya, Thord Overaas adalah pria awet muda. Kesan ini terus tertanam hingga bertahun-tahun kemudian saat Thord berkunjung dan si pendeta nyaris tidak mengenalinya. Dalam keringkasannya, cerpen ini begitu kuat menarik kita ke dalam kumparan kesedihan Thord sebagai seorang ayah. 
 
Pengorbanan pasutri muda dalam cerpen abadi Pemberian Sang Magi (The Gift of the Magi, 1907) gubahan O. Henry disandingkan dengan apa yang dilakukan tiga orang majus pada saat kelahiran Yesus Kristus. Para majus membawa tiga hadiah yang memiliki arti besar: emas, kemenyan, dan mur. Pemberian hadiah ini telah melahirkan tradisi yang membuat Della dan Jim mengorbankan harta mereka yang paling berharga, demi orang yang mereka cintai. Meskipun berulang dibaca, cerpen ini tidak pernah membosankan. Penggunaan kata sandang ‘sang’ dalam judul terjemahan cerpen ini sebenarnya kurang pas karena magi adalah bentuk jamak (tunggal: magus) sedangkan ‘sang’ merujuk pada bentuk tunggal. 

Saki -nama pena Hector Hugh Munro- mengisahkan pertikaian turun-temurun terkait kasus sengketa kepemilikan lahan hutan dalam cerpen Menembus Batas (The Interlopers, 1919). Pertikaian itu tidak pernah bisa didamaikan lantaran kedua belah pihak tetap menyimpan dendam kesumat dan tidak pernah mau mengalah. Sampai suatu malam di musim dingin dalam hutan yang disengketakan, kedua pewaris konflik dari generasi ketiga bertemu dan badai menumbangkan sebatang beringin. Saki menyiapkan kejutan yang membuat ketar-ketir di bagian pamungkas. Selagi ada waktu, pertikaian memang mesti segera diselesaikan. 

Timothy Lean, pemimpin pasukan Spitzbergen, memutuskan untuk memakamkan rekannya yang tewas dalam perang melawan Rostina. Pemakaman ini tidak berlangsung mulus bahkan hingga si korban tertimbun tanah. Kisah pemakaman menggelikan di kancah peperangan ini terdapat dalam cerpen Dilema Sang Komandan (The Upturned Face, 1900) karya Stephen Crane. Penggunaan kata ‘menggonggong’ (hlm. 56) dalam cerpen ini sulit untuk diterima. Menggonggong (atau menyalak) dilakukan oleh anjing, bukan manusia.  

“Fungsi cahaya, kebersihan dan kenyamanan amat besar bagi orang-orang berjiwa kosong,” kata Ernest Hemingway dalam cerpen Persinggahan Malam (A Clean, Well-Lighted Place, 1926). Kemungkinan besar ketiga faktor inilah yang membuat seorang pria tua yang pernah mencoba bunuh diri betah berada di sana hingga lewat tengah malam.

Mitya Kuldarov, karakter ciptaan Anton Chekov dalam cerpen Gegap Gempita (Rapture, 1884), girang bukan kepalang lantaran namanya muncul di sebuah koran. Petugas administrasi (bukan prajurit seperti disebutkan di sampul belakang) ini yakin namanya telah dikenal semua orang Rusia. Padahal namanya muncul di koran bukan karena telah berhasil mencetak prestasi. 

Setelah masuk TK, Laurie selalu pulang membawa cerita kenakalan anak bernama Charles ke rumahnya. Tidak heran Charles menjadi tidak asing bagi kedua orangtuanya. Tapi, siapa sebenarnya anak nakal itu?  Kita akan menemukan jawabannya di kalimat penutup cerpen bertajuk Charles (1948) besutan Shirley Jackson

Dorothy Parker muncul dalam koleksi ini dengan cerpen The Telephone Call (1930) yang diterjemahkan sebagai Dering Telepon. Cerpen yang sangat lumrah ini merupakan racauan seorang gadis yang sedang resah menunggu kekasihnya menelepon. Bagi umat Kristen yang meyakini konsep Trinitas, Tuhan adalah Bapa di dalam surga, bukan Ayah di dalam surga seperti yang diterjemahkan Maggie dari ‘Father in heaven.” (hlm. 100). 

Cerpen Pesan Sang Kaisar (A Message from the Emperor, 1917) yang dianggit Franz Kafka dan merupakan cerpen tersingkat dalam kumcer ini mengajak pembaca menjadi bagian dari cerita. Pembacalah yang akan menerima pesan dari kaisar yang entah kapan tibanya.

Seorang pria tua mendatangi Khnum, sebuah wilayah di Lembah Sungai Nil yang tenteram, dengan tekad menjadi reformator. Ia berhasil, karena kehadirannya memicu perubahan yang meresahkan trio penguasa: hakim, kepala polisi, dan tabib. Keresahan mereka muncul karena ketiga orang ini termasuk ‘pemuja setan’ yang dimaksud si pria tua. Kisah ini dikemas Naguib Mahfouz dalam cerpen Evil Adored (1939) yang diterjemahkan sebagai Republick (?). 

Menjelang Fajar (The Wall, 1933), cerpen ‘terpanjang’ dalam kumcer ini, ditulis oleh Jean Paul-Sartre. Di sini kita akan menemukan tiga tahanan politik yang disekap di sebuah sel yang sama pada malam sebelum dihukum mati. Di antara mereka, hanya Pablo Ibbieta yang berpeluang menangguhkan kematiannya. Hanya saja, apakah ia akan mengkhianati Ramon Gris, sang pemimpin gerakan anarki, untuk kepentingan dirinya sendiri? Sartre akan menghantam benak pembaca dengan kejutan di bagian pamungkas. Penerjemahan yang mengindikasikan ‘Basque’ sebagai nama orang dalam cerpen ini merupakan hal yang keliru (hlm. 127). Basque bukanlah nama orang, tapi nama etnis. 

Kumcer Fiksi Lotus Volume 1 ditutup dengan cerpen William Somerset Maugham berjudul Kalung Mutiara (A String of Beads, 1921). Kisah tentang kalung mutiara yang mengubah kehidupan seorang pembantu ini disampaikan seorang perempuan bernama Laura kepada pengarang yang kemungkinan besar adalah W. Somerset Maugham sendiri.

Setiap cerpen dalam kumcer Fiksi Lotus ini memiliki keunikan tersendiri. Tapi tidak semua menghasilkan efek pembacaan yang mengesankan. Saya memilih Sang Ayah, Pemberian Sang Magi, Menembus Batas, Republick, dan Menjelang Fajar sebagai cerpen-cerpen favorit. 

5 comments:

HobbyBuku said... Reply Comment

bang Jody, reviewnya bisa diikutkan lomba review di blogku lho, masukan saja link postingan ini ke kolom komentar di : http://my-classic-books.blogspot.com/2012/05/monthly-giveaway-challenge.html
hadiahnya lumayan, dan terakhir tgl. 15 juni entry peserta masuk :D

Jody said... Reply Comment

@HobbyBuku: Oke, terima kasih

HobbyBuku said... Reply Comment

O'ya, jgn dilihat kotak rafflecopternya, krn ada sdkt error shg dinyatakan sdh selesai, batas akhir data entry tgl. 15 Juni pk. 00.00 wib

Jody said... Reply Comment

Oke, link-nya udah dipasang di kolom komentar.

Terima kasih.

HobbyBuku said... Reply Comment

Thx sdh mengikuti giveaway challenge yang diadakan di blog HobbyBuku's Classic bang Jody, reviewnya menarik :D ditunggu pengumumannya minggu depan ya.

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan