TEROMPET TAHUN BARU
Aku dan Ibu pergi jalan-jalan ke pusat kota
untuk meramaikan malam tahun baru.
Ayah pilih menyepi di rumah saja
sebab beliau harus menemani kalender
pada saat-saat terakhirnya.
Hai, aku menemukan sebuah terompet ungu
tergeletak di pinggir jalan.
Aku segera memungutnya
dan membersihkannya dengan ujung bajuku.
Kutiup berkali-kali, tidak juga berbunyi.
Mengapa terompet ini bisu, Ibu?
Mungkin karena terbuat dari kertas kalender, anakku.
(Joko Pinurbo: 2006)
2 comments:
Selamat tahun baru. Semoga kehidupan Dunia Buku semakin berwarna warni.
Selamat Tahun Baru, Ernie... thanks untuk doanya :)
Post a Comment