Judul
Buku: Envy
Pengarang:
Sandra Brown (2001)
Penerjemah:
Amelia Listiani
Tebal:
648 hlm; 18 cm
Cetakan:
1, Desember 2004
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama
Maris Matherly-Reed menemukan dua belas halaman prolog dari sebuah novel yang diberi judul Envy di tumpukan naskah yang terabaikan. Pengirimnya adalah seorang berinisial P.M.E. yang secara sengaja menyembunyikan identitasnya. Naskah itu sukses memikat Maris dan memprovokasinya untuk kembali menekuni pekerjaan lamanya sebagai editor di perusahaan penerbitan milik ayahnya. Saking terpikatnya, Maris merasa perlu bertemu sang pengarang untuk membicarakan kelanjutan kisahnya. Maka, ia pun mendatangi Pulau St. Anne, Geogia, tempat di mana naskah itu berasal.
Ternyata sang pengarang adalah Parker Evans. Ia adalah
seorang lelaki bertabiat kasar yang menyimpan banyak kosa kata mesum. Ia tidak
segan bertindak keji sehingga menjadi sangat menyebalkan meski ia cacat dan
duduk di kursi roda. Bagi Maris, Parker adalah manusia paling kompleks yang
pernah ditemuinya. Sangat pemarah, tapi juga sangat berbakat. Tidak tampan tapi
memiliki daya tarik binatang. Parker adalah kejantanan. Kejantanan di mana
mundur adalah jarak paling aman bagi wanita yang sudah menikah (hlm. 278).
Maris memang sudah menikah dengan Noah Reed, laki-laki
yang dikenalnya berkat novel bestseller –dan satu-satunya yang pernah laki-laki
itu tulis, The Vanquished. Ia jatuh cinta pada Noah sebelum bertemu gara-gara
novel itu. Setelah Noah bekerja di Penerbit Matherly dan berbagi kepemimpinan
dengan ayah Maris, Daniel Matherly, cinta Maris mewujud dalam pernikahan
mereka. Maris mendambakan bisa memiliki anak-anak dari Noah, tapi ia tidak
pernah tahu, semenjak mereka menikah, Noah telah memutuskan tidak akan memberi
Maris seorang anak pun. Maris juga tidak tahu kalau Noah berselingkuh di balik
punggungnya dengan Nadia Schuller, kolomnis dan kritikus buku terkenal, dan
sedang menjalankan sebuah rencana busuk.
Sesungguhnya, Parker Evans sengaja mengirimkan naskahnya
untuk menarik perhatian Maris. Tindakan ini merupakan bagian dari sebuah plot
pembalasan dendam yang telah berumur lebih dari empat belas tahun. Dan boleh
dibilang, Parker berhasil. Maris muncul di kediamannya dan Parker siap
memanfaatkan daya tariknya untuk menyeret Maris ke dalam petualangan seksual yang
memabukkan.
Berhasilkah Parker mendapatkan hati Maris? Sudah bisa
dipastikan sejak Maris memutuskan meninggalkan New York dan pergi ke Pulau St.
Anne. Tapi apakah keberhasilan ini membuat plot yang dirancang Parker berakhir
di sini? Oh, tentu saja, belum. Karena bagaimanapun, membuat Maris lumer dan
bersedia ditiduri, hanya salah satu bagian dari plot pembalasan dendam yang
telah dirancang Parker.
Lambat laun, seiring perguliran plot, kita bisa memahami
apa yang melatarbelakangi tindakan Parker. Kisah di dalam novelnya yang
berjudul Envy berperan dalam memperbesar pemahaman kita. Ternyata, Parker
adalah produk dari tindakan kriminal yang terjadi bertahun-tahun silam, dalam
sebuah peristiwa mengenaskan yang telah mengubah seorang pemuda bermasa depan
cerah menjadi lelaki penuh luka. Tidak ada terapi yang lebih mujarab untuk
memulihkan luka-luka itu selain pembalasan dendam.
Sesuai judulnya - Envy, fondasi konflik dalam novel ini adalah
iri hati. Persis seperti apa yang dikatakan laki-laki muda di bagian akhir dari
prolog novel Envy karya Parker Evans. “Iri,”
katanya parau. “Semua ini karena itu. Iri hati.” (hlm. 23). Iri hati
membuat seorang mampu berbuat keji untuk menghancurkan orang lain, bahkan,
orang terdekat dengannya. Iri hati menetaskan dendam kesumat secara berulang
dan berdampak mengerikan.
Seperti sudah menjadi ciri khasnya, dalam novel ini
Sandra Brown memadukan suspense dan
erotisisme. Sandra Brown memang paling bisa
mengemasnya dengan memanfaatkan karakter-karakter yang mempesona dan plot
berpilin yang menyimpan kejutan demi kejutan di setiap tikungannya. Sehingga, kendati
cukup tebal, novel ini sangat provokatif untuk ditamatkan dengan segera. Menegangkan dan
seksi.
Cara bertutur Sandra Brown dalam novel ini kerap membuat kaget. Ia
tidak berbunga-bunga dalam merangkai kalimat. Blakblakan, seksis, dan tidak
pantang menggunakan kata-kata mesum. Bukan bacaan yang cocok untuk pembaca
kisah-kisah romansa yang mengalir gemulai bergelimang narasi cantik.
Melalui novel ini, Sandra Brown memperkenalkan dunia yang
membesarkan namanya. Dunia penerbitan, buku, dan pengarang. Di sini kita bisa
mengetahui proses penerbitan sebuah buku, pekerjaan seorang editor, dan proses penulisan
yang dilakoni seorang pengarang. Proses penulisan mendapatkan porsi terbesar
karena interaksi yang terjadi di antara Maris dan Parker adalah interaksi
editor dan pengarang. Pengarang yang baik akan bersikap terbuka terhadap
masukan-masukan yang diberikan seorang editor.
Meskipun menyebut buku-buku karya pengarang misterius
Mackensie Roone, hanya ada dua buku yang berperan penting dalam novel ini.
Kedua buku itu adalah The Vanquished
karya Noah Reed dan Envy yang sedang
ditulis Parker Evans. Sejauhmana peranan kedua buku itu dalam konflik yang
mengikat seluruh kisah yang ada, hanya akan diketahui oleh yang sudah membaca
novel karya Sandra Brown ini.
Tentang Pengarang:
Sandra Lynn Brown, kelahiran 1948, memulai kariernya pada tahun 1981 sebagai penulis novel romantis dengan pseudonim Rachel Ryan. Pada awal kariernya, ia juga menggunakan pseudonim lain yaitu Laura Jordan dan Erin St. Claire. Ia telah menerbitkan puluhan novel yang masuk dalam daftar buku laris New York Times.
Sandra Lynn Brown, kelahiran 1948, memulai kariernya pada tahun 1981 sebagai penulis novel romantis dengan pseudonim Rachel Ryan. Pada awal kariernya, ia juga menggunakan pseudonim lain yaitu Laura Jordan dan Erin St. Claire. Ia telah menerbitkan puluhan novel yang masuk dalam daftar buku laris New York Times.
Catatan:
Novel ini dibaca dalam rangka Baca Bareng BBI April 2013 untuk buku tentang buku, untuk merayakan ulang tahun BBI.
2 comments:
Sandra Brown ini kayaknya udah banyaaaak banget novelnya ya.. aku belum pernah baca malahan, sepertinya seru..penasaran sama ending buku ini ;p
Betul, udah banyak sekali, tapi aku cuma baca satu dua. Ia mengawali karier dgn menulis novel2 Harlequin, dan tentu saja, aku ga baca novel2 itu :)
Post a Comment