Judul Buku: Hannibal Rising
Penulis: Thomas Harris (2006)
Penerjemah: Tanti Lesmana
Tebal: 416 hlm; 20 cm
Cetakan: 1, Desember 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penulis: Thomas Harris (2006)
Penerjemah: Tanti Lesmana
Tebal: 416 hlm; 20 cm
Cetakan: 1, Desember 2012
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Hannibal Lecter yang berjuluk Hannibal the Cannibal dimunculkan pertama kali oleh penciptanya, Thomas Harris, dalam novel Red Dragon (1981). Setelah itu, ia dimunculkan kembali dalam The Silence of the Lambs (1988) dan Hannibal (1999). Dalam ketiga novel itu, kita mengenal Hannibal Lecter sebagai sosiopat yang telah membunuh banyak orang -termasuk pasiennya- saat masih berpraktik sebagai psikiater di Baltimore, Maryland.
Thomas Harris belum pernah membongkar kehidupan Hannibal Lecter sebelum ia menjadi pembunuh serial, kecuali informasi singkat mengenai kematian adiknya, Mischa Lecter, dalam Hannibal. Apa sesungguhnya yang telah dialaminya sehingga menjadi seperti saat ia diperkenalkan pertama kali, masih merupakan misteri. Tapi sudah bisa diduga kalau ia telah mengalami sebuah peristiwa traumatis. Karena, setiap pembunuh serial, selalu memiliki alasan spesifik yang mendorongnya melakukan tindakan kriminal.
Maka, buku keempat mengenai Hannibal Lecter pun diluncurkan oleh Thomas Harris. Dalam novel yang diberi judul Hannibal Rising (Awal Mula Hannibal) ini, Harris menguraikan perjalanan Hannibal dalam sepuluh tahun kehidupannya, yaitu sejak berusia delapan hingga delapan belas tahun. Perjalanan tersebut dikendalikan oleh pengalaman traumatis yang dialami pada usia dini.
Hannibal Lecter berumur sekitar dua belas tahun saat ditemukan tentara Rusia dalam keadaan mengenaskan pada musim dingin tahun 1945. Ia hampir tertembak saat keluar dari persembunyian, berjalan telanjang kaki di atas salju dengan leher dikalungi rantai dan digembok. Anak malang bertubuh kurus dan pucat itu tidak bisa bicara.
Ketika pasukan Nazi, Waffen-SS, menginvasi Lithuania pada Perang Dunia II, Count Lecter membawa keluarganya untuk tinggal di pondok berburu di dalam hutan. Setelah tiga setengah tahun dalam keadaan selamat, kediaman mereka diterobosi enam Osttruppen -penduduk lokal yang secara sukarela membantu invasi pasukan Nazi tapi tidak pernah diangkat menjadi SS. Mereka desersi karena setelah kejatuhan Nazi akan ditempatkan di batalion-batalion kerja paksa dan dikuras sampai mati. Kemunculan para desertir disusul dengan serangan bom yang menghancurkan pondok dan menewaskan keluarga Lecter, kecuali Hannibal dan adik perempuannya.
Hannibal tidak akan melupakan keenam desertir yang juga telah menjarah Kastil Lecter. Vladis Grutas, Zigmar Milko, Bronys Grentz, Enrikas Dortlich, Petras Kolnas, dan Karys Porvik atau yang biasa dipanggil Pot Watcher. Hannibal dan Mischa dirantai, kemudian dikurung di dalam gudang pondok. Hingga suatu hari pada musim dingin tahun 1945 yang berat, saat para desertir kelaparan dan tidak memiliki persediaan makanan, mereka mengambil Mischa untuk dimakan.
Robert Lecter -adik ayah Hannibal- pelukis yang menikahi Lady Murasaki, perempuan berdarah Jepang, menjemput Hannibal di panti asuhan yang dulunya adalah Kastil Lecter. Di panti asuhan, Hannibal memang tidak bisa dipulihkan. Ia masih membisu, setiap malam bermimpi buruk, dan apabila diusik anak-anak panti yang lain, ia akan bersikap kejam. Robert membawa Hannibal ke chateau-nya di daerah pedesaan Prancis. Bersama istrinya, ia berupaya memulihkan hidup Hannibal yang sudah compang-camping. Tapi sungguh tidak mudah membawa Hannibal keluar dari perangkap traumatisnya. Ia baru bisa bicara setelah Paul Momund, tukang daging yang melecehkan Lady Murasaki, dibunuh dengan cara yang sadis, menyusul kematian Robert Lecter. Diawali dengan peristiwa kematian tukang daging yang dicurigai sebagai penjahat perang itu, Hannibal akan sering berhadapan dengan Inspektur Pascal Popil.
Setelah chateau pamannya dilelang, bersama Lady Murasaki, Hannibal pindah ke Paris. Di sana, ia masuk sekolah kedokteran dan harus hidup mandiri. Mimpi buruk masih belum mau meninggalkan dirinya. Hingga suatu hari, ia merasa saatnya telah tiba untuk menuntaskan dendam yang telah membusuk dalam sanubarinya. Ia akan memulainya di kampung halamannya di Lithuania, tepatnya di lokasi reruntuhan pondok berburu, di mana Mischa menjadi santapan para kanibal.
"Hannibal kecil sudah mati pada tahun 1945 di luar sana, di tengah salju, sewaktu berusaha menyelamatkan adik perempuannya. Hatinya ikut mati bersama Mischa. Apa jadinya dia sekarang? Belum ada kata yang tepat untuk menggambarkannya. Karena tidak ada istilah yang lebih tepat, kita sebut saja dia itu monster," kata Inspektur Popil yang tidak bisa mencegah Hannibal melakukan tindakan kriminal (hlm. 359).
Dalam Hannibal, disebutkan bahwa peristiwa pembunuhan Mischa terjadi saat Hannibal berumur enam tahun. Informasi ini tidak konsisten dengan yang disampaikan Harris dalam novel ini. Di sini, pembunuhan Mischa terjadi ketika Hannibal berumur sekitar dua belas tahun. Pada tahun 1941, bertepatan dengan Operasi Barbarosa yang dilakukan Nazi dan keluarga Lecter meninggalkan Kastil Lecter, Hannibal berumur delapan tahun (hlm. 9). Keluarga Lecter telah bersembunyi di hutan selama tiga setengah tahun (hlm. 31) saat enam desertir muncul di tempat persembunyian mereka. Setelah Count Lecter dan istrinya tewas karena serangan bom, Hannibal dan Mischa disandera oleh para desertir itu. Kemudian, Mischa dibunuh pada musim dingin 1945. Inkonsistensi ini terlalu mencolok karena perbedaan umur sekitar enam tahun. Kurang bisa diterima walaupun di bagian Prolog, Harris menyatakan Hannibal:
"... suka mengubah tanggal-tanggal sesuka hatinya untuk membingungkan pihak-pihak yang berwenang serta para penulis kisah hidupnya." (hlm. 6).
Hannibal Rising yang adalah novel suspense dengan sentuhan horor mencekam (bukan horor dedemit ala Indonesia) yang berporos pada terbentuknya karakter Hannibal Lecter sebagai pembunuh serial kanibalis. Setelah Mischa dibunuh dan dimakan, Hannibal kehilangan suara. Suaranya baru muncul kembali setelah ia mulai menyalurkan kekejaman dengan melakukan pembunuhan. Semua pembunuhan yang dilakukannya adalah realisasi dari dendam kesumatnya. Mengimitasi apa yang dilakukan para desertir pada adiknya, ia mengambil bagian tubuh korban dan memakannya. Untuk memudahkannya memakan pipi korban, ia memancung mereka. Pipi menjadi target utama Hannibal untuk dimakan karena pengetahuan yang diperolehnya dari chef di chateau pamannya.
"Ingat, Hannibal, bagian terbaik pada ikan adalah pipinya. Ini juga berlaku untuk banyak makhluk lainnya. Saat memotong ikan di meja, satu pipi kauberikan pada Madame, satu lagi pada tamu kehormatan. Tapi kalau kau memotongnya di dapur, tentu saja dua-duanya boleh kau makan sendiri." (hlm. 144).
Hannibal Lecter, yang pada masa kecilnya tidak berdaya di tangan para desertir, malihrupa sosok yang ditakuti. Bagaikan nemesis, ia memburu orang-orang yang menghancurkan hidupnya. Memang sulit bagi kita untuk menaruh simpati pada para calon korbannya karena perangai mereka yang buruk. Kita malah akan bersimpati pada Hannibal, dan sebelum dendamnya terbayar sempurna, kita belum merasa tenang. Itulah sebabnya, Hannibal yang dalam tiga novel sebelumnya merupakan karakter antagonis, di sini bermetamorfosis menjadi protagonis. Protagonis semacam ini disebut antihero karena tidak mempunyai tabiat atau kualitas heroik. Untuk membuat proses pembalasan dendam Hannibal lebih menegangkan, Harris mengatur agar tidak semua desertir itu bisa dihabisi dengan mudah. Dedengkotnya menculik Lady Murasaki dan membuat Hannibal mesti melakukan pembunuhan di hadapan istri mendiang pamannya. Pada saat yang sama, Hannibal akan mengalami goncangan dahsyat dengan pengakuan mengejutkan dari korbannya.
Di bagian pamungkas Hannibal (versi novel bukan film), Harris memilih menjadikan Hannibal Lecter dan Clarice Starling sebagai sepasang kekasih. Inilah satu-satunya kisah cinta Hannibal yang telah diungkapkan Harris. Hannibal Rising mengungkapkan kisah cinta pertama Hannibal, dan agaknya, satu-satunya sebelum ia bertemu Starling. Hannibal jatuh cinta pada Lady Murasaki yang berparas jelita. Apakah Lady Murasaki akan menerima cintanya? Kita sudah bisa menebak jawabannnya. Tapi yang jelas, cinta Hannibal kepada Lady Murasaki ikut berperan dalam proses evolusinya menjadi pembunuh serial kanibalis.
"Hannibal telah memasuki musim dingin yang panjang di hatinya. Dia tidur nyenyak dan tidak diganggu mimpi-mimpi seperti manusia-manusia pada umumnya...." (hlm. 395).
Hannibal Rising adalah prekuel dari tiga novel mengenai Hannibal Lecter yang telah diterbitkan sebelumnya. Seperti sekuel-sekuelnya, novel ini tetap menarik untuk dibaca. Edisi Indonesia pun diterjemahkan dengan baik sehingga memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Saya tidak membutuhkan banyak waktu untuk menamatkan novel setebal 400-an halaman ini.
Sekadar informasi, nama Lady Murasaki diambil dari Murasaki Shikibu, novelis dan penyair perempuan Jepang pada periode Heian. Shikibu dikenal dengan dua karyanya yaitu The Diary of Lady Murasaki, sebuah kumpulan puisi, dan The Tale of Genji, novel termashyur pertama di dunia.
Seperti ketiga novel Hannibal Lecter sebelumnya, Hannibal Rising juga telah difilmkan (2007). Gaspar Ulliel, aktor dan model Prancis, memerankan Hannibal Lecter remaja. Ia didampingi Gong Li yang didapuk menjadi Lady Murasaki.
Gaspar Ulliel sebagai Hannibal Lecter
5 comments:
baca serial hannibal harus berurutan Mas Jody?
Sebaiknya dibaca dgn urutan: Red Dragon - The Silence of the Lambs - Hannibal - Hannibal Rising. Hannibal Rising memang prekuel, tapi jadi aneh kalau dibaca lebih dahulu :)
Hanibal memang Oke
nonton serial y, seakan hannibal dan will graham tidak dapat dipisahkan, di akhir serial mereka mati bersana setelah keduannya membunuh francis dolohyde
Dimana serialnya?
Post a Comment