12 February 2012

The Floods: Survivor



Judul Buku: Keluarga Flood Tetangga Culun
Judul Asli: The Floods : Survivor
Penulis: Colin Thompson (2007)
Penerjemah: Ferry Halim
Tebal: 222 hlm; 13 x 20 cm
Cetakan: 1, Januari 2009
Penerbit: Penerbit Atria




Dari 'Enggak Banget' Menjadi 'Keren Abis'





Colin Edward Thompson, mantan penderita depresi –sehingga tidak heran ia menulis buku Keluarga Flood yang antidepresi, hingga kini telah menulis 8 judul untuk serial keluarga penyihir ini. Buku kedelapan akan terbit Februari 2009 dengan judul Floods 8: Better Homes & Gardens. Penerbit Atria, sampai Januari 2009, telah menerbitkan edisi Indonesia Keluarga Flood sebanyak 4 judul. Yang telah beredar adalah Neighbours (Tetangga Menyebalkan), Playschool (Sekolah Sihir), Home & Away (Asal-usul Keluarga Flood), dan Survivor (Tetangga Culun).

"Kalau kamu belum membaca ketiga buku Keluarga Flood yang pertama, kamu mungkin merasa seperti pecundang sejati, yang tentu saja memang benar," begitu tulis Thompson pada prolog Tetangga Culun. Untuk berhenti menjadi pecundang, katanya, kamu hanya perlu membaca ketiga buku sebelumnya. Bahkan "kalau membeli sendiri, kamu akan menjadi orang yang benar-benar brilian dan dijamin akan sukses besar, luar biasa populer, kaya-raya, serta bertampang keren," lanjut Thompson. 

Kalau dulu, Keluarga Flood mendapatkan tetangga menyebalkan, yaitu Keluarga Dent (Floods 1: Neighbours), kali ini mereka mendapatkan tetangga culun, Keluarga Hulbert. Sepasang suami-istri yang tampak sangat kolot, membosankan, dengan sejoli anak yang juga membosankan, Ffiona –sebenarnya Fiona tapi menjadi keliru karena Mr. Hulbert menulisnya dengan tergagap, dan Claude –yang untungnya tidak menjadi Cccclaude. Keluarga menyedihkan yang 'enggak banget' ini memutuskan pindah ke Acacia Avenue untuk memberikan tempat bagus dan damai bagi Ffiona. Anak perempuan dengan koleksi ratusan bintik di wajah ini telah mengalami serangkaian pelecehan di sekolah terdahulu.
                                                                         
Oleh mantra Mrs. Flood alias Mordonna, Betty yang secantik boneka porselen, menjalin pertemanan dengan si culun Ffiona. Bahkan, Betty tertarik untuk mengajari Ffion melakukan sihir. Padahal, Betty masih sering melakukan kesalahan, melafalkan mantra secara keliru. Contohnya, bukannya menjadi sepatu keemasan bertabur batu permata, Betty menyihir sepatunya menjadi seekor buaya kecil.  Mengerikan bukan? Kasus sihir sukses Betty tidak banyak, antara lain mengubah Dickie Dent menjadi kulkas dan Mr. Dent menjadi robot penyedot debu.

Ketika Ffiona berkunjung ke rumah Betty ia meninggalkan kesan yang baik pada Keluarga Flood. Apalagi, ia sukses membuat si kembar Morbid dan Silent jatuh cinta. Karena jatuh cinta, Silent yang belum pernah ngomong, sanggup mengeluarkan sepatah kata. Tentu saja Mordonna menjadi gembira karenanya.

Betty pun bertekad membantu Ffiona, menghalangi murid lain di Sunnyview yang coba mengulang kejadian memilukan yang dialami Ffiona di sekolah-sekolah terdahulunya. Masalahnya, di sekolah ada anak perempuan gembrot bernama Birdie McTort, yang suka sekali mencari gara-gara. Ia terkenal sebagai tukang tindas nomor satu dan punya pengikut, yang semuanya goblok-goblok.

Ketika benar Birdie mencari gara-gara, Betty pun menyiapkan cara untuk mempermalukannya. Tambahan 15 jerawat yang sangat menyakitkan; lima ekor burung magpie besar yang bisa mencabut rambut, mencuri iPod, dan memecahkan jerawat; pantat seekor gajah besar yang habis menyantap 200 kg kacang panggang dan belum buang air selama seminggu; membungkam Birdie. Tapi dasar bodoh, Birdie tetap mencari gara-gara dengan mencoba menculik Ffiona. Betty pun punya cara mendepak Birdie selama-lamanya dari Sunnyview.

Nasib malang rupanya menimpa Mr. Hulbert alias Lionel di kantornya. Mr. Groos, sang bos, memperlakukannya dengan buruk. Mr. Gross sering mencari cara untuk menindas Lionel. Bahkan memanggil Lionel dengan nama Halibut (sejenis ikan). Begitu tahu, Betty pun menyiapkan cara untuk mengatasi penindasan Mr. Gross ini. Winchflat, sang kakak yang jenius, tidak tinggal diam. Ia siap menolong ayah si culun. Walaupun Winchflat sedang sibuk dengan proyek sendiri: menciptakan sahabat seperti dalam film Frankestein yang ditontonnya, Igorina.

Bagaimana cara Betty dan kakaknya menyingkirkan Mr. Gross untuk selamanya menjadi penghuni hutan hujan tropis Amazon?

Masih dengan formula yang sama dengan ketiga buku sebelumnya, Thompson akan mengocok perut Anda. Lelaki kelahiran Ealing, London, 18 Oktober 1942 ini adalah seorang pendongeng yang kocak, konyol, dan ngaco. Ia juga seorang yang ceriwis, sehingga membutuhkan catatan kaki untuk menambah keterangan pada apa yang disampaikannya dalam narasi. Namun, dalam semua kekonyolannya, Thompson tetap tak abai menghadirkan pesan dalam bukunya. Ia menunjukkan betapa pentingnya persahabatan yang sejati, tindakan tulus menolong orang yang tertimpa masalah, dan tidak bersikap sombong sekalipun kita berada pada posisi yang lebih baik dari orang lain.

Terlepas dari muatan pesan yang ditorehkan, kita bisa menyimpulkan jika, Tetangga Culun (Survivor) ini ditulis bukan dengan tujuan untuk mengaduk-aduk pikiran, tetapi  untuk tujuan menghibur. Sering terasa hiperbolis, namun secara mujarab, akan mereduksi stres sesegera kita membacanya.

Setelah menjalin pertemanan dengan Keluarga Flood, kita akan mengetahui Keluarga Hulbert akhirnya mengalami transformasi. Dari keluarga kelabu dan membosankan yang 'enggak banget' menjadi keluarga cerah ceria yang 'keren abis'. Jika sebelumnya tampak 20 tahun lebih tua, sesudahnya terlihat 10 tahun lebih muda, dari yang sebenarnya. Keluarga Flood memang hebat, luar biasa, sama sekali 'nggak ngebosenin'.

Sebagai penulis yang juga ilustrator, Thompson juga menghiasi buku ini dengan gambar-gambar hitam putih yang lucu-lucu. Setiap bab diawali dengan gambar tengkorak mengenakan topi wisudawan, di atas kitab. Sedangkan setiap peralihan cerita dalam setiap bab, terdapat gambar botol tergeletak dengan isi yang keluar bertuliskan "Aku Tidak Percaya Ini Bukan Saus Berbecue Darah".

Sedikit bocoran, jika kau berani membaca buku ini, kau akan tahu kalau penyihir menjadikan rambut sebagai penyedap makanan; ada kue bernama Kue Terbalik, yang dalam versi Mordonna dibuat dengan cara menggantung tubuh terbalik; juga acara barbie yang bukan acara membawa boneka barbie, tetapi acara barbecue.

Setelah Survivor (Tetangga Culun), Colin Thompson telah melanjutkan kisah kehidupan keluarga penyihir ini ke dalam buku-buku berjudul: Prime Suspect (Tersangka Utama), The Great Outdoors, Top Gear, dan yang terakhir, Better Homes & Gardens.

Penulis yang sampai usia 11 tahun menyandang nama Colin Willment ini sekarang menetap di Australia dan telah menghasilkan serial baru, The Dragons. Serial ini direncanakan akan terbit paling kurang 6 judul. Berkat karya-karyanya, Thompson telah menerima penghargaan seperti Kate Greenaway Medal, Aurealis Award untuk Best Children's Long Fiction, dan Hampshire Illustrated Book Award.

0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan