12 February 2012

Maria (Mary)


Judul Buku: Maria (Mary)
Penulis: Vladimir Nabokov
Penerjemah: Santi Hendrawati
Tebal: 208 halaman; 13 x 20,5 cm
Cetakan: 1, Maret 2009
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta

 


Bunga Musim Semi Berdaun Lima



Mashen'ka adalah novel perdana Vladimir Nabokov (1899-1977), pengarang berdarah Rusia yang terkenal dengan novel kontroversial Lolita. Novel ini pertama kali terbit di Berlin dalam bahasa Rusia pada tahun 1926, tempat Nabokov tinggal bersama keluarganya setelah meninggalkan Rusia dan sempat menetap di London. Pada tahun 1970, bersama Michael Glenny, Nabokov menerjemahkan karya yang diterbitkannya menggunakan pseudonim V. Sirin ini ke dalam bahasa Inggris, dengan judul Mary.  Edisi Indonesia novel ini diterbitkan penerbit Serambi Maret 2009 dengan judul Maria.

Berseting tahun 1924 di Berlin, sesungguhnya Maria mengisahkan kehidupan tujuh emigran Rusia yang mendiami sebuah pondokan kotor yang terletak di dekat rel kereta api. Lydia Nikolaevna Dorn, janda seorang pebisnis asal Jerman yang adalah pemilik pondokan. Anton Sergeyevitch Podtyagin, penyair tua asal Rusia yang mengidap sakit jantung dan ingin pindah ke Paris. Klara, seorang perempuan montok yang diam-diam mencintai salah satu penghuni pondokan. Aleksey Ivanovich Alfyorov, seorang lelaki yang meninggalkan istrinya di Rusia setelah 1 tahun menikah dan tidak lagi mencintai negara asalnya. Sepasang penari pria: Alec Gornotsvetov dan Kolin, dan Leb Glebovich yang dipanggil Ganin.

Nama terakhir, Ganin, yang dikisahkan baru 3 bulan menghuni pondokan, menjadi karakter yang paling banyak disorot Nabokov. Karenanya, bukannya memberi judul yang menggambarkan pondokan kumuh dan para penghuni yang disebut sebagai 'tujuh orang Rusia yang kehilangan jiwa', Nabokov memakai nama seorang perempuan yang mengusik minggu terakhir Ganin di pondokan sebagai judul.

Setelah lima tahun meninggalkan Rusia, dan tinggal di Berlin selama satu tahun, Ganin memutuskan benar-benar meninggalkan Jerman. Sebelumnya, ia pernah beberapa kali ingin pindah, namun selalu berubah pikiran dan menunda kepergian.  Namun, kali ini, pondokan yang tidak nyaman ini, tidak bisa menahannya lagi. Apalagi setelah satu hari minggu, Ganin terperangkap dalam lift yang macet bersama penghuni lainnya, Aleksey Ivanovich Alfyorov. Lelaki yang baru menghuni pondokan ini mengatakan jika istrinya akan datang dari Rusia. Mereka akan bertemu kembali setelah empat tahun berpisah. Istrinya akan tiba di pondokan, Sabtu mendatang. Dan, istri Alfyorov itu bernama MARIA.

Spontan, nama ini mengusik Ganin. Sebab, sembilan tahun lalu, ketika dirawat karena sakit tifus di sebuah pedesaan di Provinsi St Petersburgh, Rusia , ia mengenal perempuan cantik bernama sama, Maria. Percintaan mereka tidak berjalan dengan mulus karena Ganin harus ikut bertempur di Crimea setelah Revolusi Bolshevik, 1917-1919. Setelah dikeluarkan dari unitnya, Ganin meninggalkan Rusia, hingga akhirnya tiba di Berlin. Selama di rantau, 'ia hidup tanpa memikirkan Maria' (hlm. 116) sampai Alfyorov menyebutkan nama yang sama. Ia segera kehilangan hasrat, menjadi pemurung insomnia yang tidak menyenangkan. Apalagi setelah mengetahui Maria istri Alfyorov adalah Maria yang sama dengan yang ditinggalkannya di Rusia.

Nostalgia cinta pertama yang penuh gairah itu seketika menimbulkan gagasan di benak Ganin. Ia pun memastikan benar-benar meninggalkan pondokan pada hari yang sama dengan kedatangan Maria.  Dan berencana membawa Maria untuk kabur dan hidup bersamanya.

Akankah rencana Ganin ini terwujud? Saat ini ia sedang menganggur, uang yang tersisa hanya cukup untuk ongkos keluar dari Berlin. Selain itu, selama 3 bulan tinggal di pondokan, ia menjalin cinta dengan Lyudmilla Borisovna.

Meski menjadi judul novel, Maria tidak pernah hadir dalam waktu seminggu yang dijadikan latar novel. Perempuan yang disebut Alfyorov sebagai bunga musim semi berdaun lima ini hanya muncul dalam kenangan Ganin saja.  Namun harus diakui,  kendati hanya berasal dari masa lalu, Maria seolah-olah menjadi ruh dalam novel ini, menggerakkan si pemeran utama, Ganin. Membuat Ganin bisa menegaskan jalan hidup yang dipilihnya kendati tak urung pikirannya sempat teracuni.    Kabarnya, karakter Maria ini didasarkan pada mantan kekasih Nabokov, Lyussa. Lima dari surat cinta  Lyussa dikutip dalam novel ini.

Selain kisah cinta, novel ini juga memuat kisah emigran Rusia di Berlin akibat berkecamuknya revolusi di Rusia yang diwakili semua penghuni pondokan Frau Dorn. Di antara mereka ada yang masih mencintai Rusia meski merasa terluka oleh kondisi negara itu, namun ada juga yang lebih merasa bangga menjadi warga negara lain ketimbang warga Rusia, sekalipun masih bernama Rusia. Podtyagin, meski jauh dari tanah kelahirannya dan bermaksud tinggal di Paris, tetap mencintai Rusia. Sebaliknya, Alfyorov, kabur dari Rusia dan tidak pernah merasa bangga dengan negara asalnya itu. Nabokov, boleh dibilang, berhasil memotret situasi kehidupan warga sebangsanya di perantauan.

Setelah menuntaskan kuliahnya di Cambridge, Inggris, tahun 1922, Nabokov mengikuti keluarganya ke Berlin. Di sana, ia berhasil menyelesaikan 8 novel yang ditulis dalam bahasa Rusia, termasuk Maria, yang ditulisnya setelah ia menikahi Vera Evseyevna Slonim tahun 1925. Semua tempat yang dilalui Ganin dalam hidupnya pernah bersinggungan dengan hidup Nabokov sendiri.

Novel yang telah difilmkan tahun 1987 dengan judul Maschenka ini memang tidak langsung melambungkan nama Nabokov, dan masih kalah indah dibanding Lolita (1955). Namun, sayang dilewatkan, terutama oleh pembaca karya-karya Nabokov sesudahnya. Setidaknya, dengan membaca novel ini, pembaca bisa mengetahui bagaimana perjalanan kepenulisannya dimulai; bisa melihat bagaimana tradisinya memberi kejutan di akhir novel diawali.

0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan