11 February 2012

Different Ugliness, Different Madness


 

Judul Asli: L'autre laideur, l'autre folie
Kreator: Marc Malés
(Diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh: Jonathan Tanner)
Diterjemahkan dari: Different Ugliness, Different Madness
Penerjemah: Rosi L. Simamora
Teks dan layout: Eduard Iwan Mangopang
Editor: Tanti Lesmana
Tebal : 128 hlm; 6, 5 mm; 19 x 26 cm (
Cetakan: 1, Juli, 2007
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
 






APAKAH PEREMPUAN MERUPAKAN KEAJAIBAN? 



Novel grafis adalah jenis komik yang biasanya berisi cerita panjang dan kompleks seperti halnya novel dan sering ditujukan untuk pembaca dewasa. Tapi istilah novel grafis ditujukan juga untuk komik yang merupakan antologi cerita pendek dan koleksi komik berseri.*) Setelah menerbitkan novel grafis seperti Love Me Better- Sebuah Graphic Memoir (Rosalind B. Penfold), Bordir – Embroideries (Marjane Satrapi), Chicken Soup for the Soul Graphic Novel: Hadiah Terindah dan Pelajaran Berharga (Kim Donghwa), V For Vendetta (Alan Moore & David Lloyd, 2007), dan Age of Bronze: A Thousand Ships (Eric Shanower), Gramedia Pustaka Utama menerbitkan The White Lama - Reinkarnasi ( Bess, Jodorowsky) dan Different Ugliness, Different Madness.

Different Ugliness, Different Madness (Balada Seorang Penyiar) adalah karya Marc Malés, seorang kreator novel grafis berdarah Prancis. Marc Malés pertama kali menerbitkan karyanya pada tahun 1981 ketika berusia 27 tahun. Ia telah menggambar komik sejak usia 10 tahun, pernah bekerja sebagai petugas layout di sebuah agen periklanan dan membuat ilustrasi untuk Heart Press (majalah cerita romantis di Inggris).

Menurut Marc Malés, novel grafis yang diterjemahkan oleh Rosi L. Simamora dan diberi judul Balada Seorang Penyiar  ini terpengaruh film The Bridges of Madison County garapan Clint Eastwood (dibintangi Clint Eastwood dan Meryl Streep). Marc Malés juga menyebutkan bahwa novel grafis ini adalah realisasi ide mengenai penyiar radio bersuara memikat tapi –ternyata- berwajah jelek dan soal kebohongan dalam dunia hiburan -model yang 'meminjamkan' penampilannya untuk suara penyanyi yang berwajah tidak komersil. Kedua elemen ini dikombinasikan dengan kisah pertemuan lelaki-perempuan yang mengubahkan hidup. Juga menurut Marc Malés, karyanya ini merupakan jawaban untuk pertanyaan "Are women magical?" (Apakah perempuan merupakan keajaiban?) yang ditemukannya dalam film François Truffaut.

Kisah dalam Different Ugliness, Different Madness ini dibuka pada tahun 1952 ketika Ralph Burns mempromosikan bukunya yang berjudul Great Radio Personalities. Buku ini berisi tentang bintang-bintang radio tahun 30-an dan salah satu bab didedikasikan kepada Lloyd Goodman yang telah meninggal lima tahun sebelumnya. Lloyd Gooman adalah salah satu penyiar radio C.B.N. yang sangat populer dan dicintai oleh para pendengarnya, sebelum era maraknya televisi.

Suatu ketika, di puncak popularitasnya, Goodman meninggalkan acara radionya secara tiba-tiba. Kemudian, setelah absen selama hampir satu tahun, suatu malam pada Bulan Desember 1934, Goodman kembali lagi bekerja sebagai penyiar radio.

Apa yang terjadi dalam hidup Goodman selama meninggalkan acara radionya akan dijabarkan dalam kisah yang dielaborasi dari sudut pandang Helen Ford, perempuan berusia 78 tahun yang sedang sekarat karena kanker.

Merasa sudah mendekati akhir hidupnya, Helen mengajak Linda, putrinya, mengunjungi sebuah stasiun kereta api yang pernah ia singgahi 50-an tahun yang lalu. Dari stasiun kereta api itu, Helen bermaksud mencari sebuah rumah yang pernah dijadikan tempatnya menginap pada masa itu. Sayangnya, perubahan telah banyak terjadi, sehingga mereka tak bisa menemukan rumah itu lagi.

Lima puluhan tahun sebelumnya, dalam perjalanan tanpa tujuan untuk melarikan diri dari kenangan peristiwa buruk yang menimpa saudara kembarnya, Mary, Helen tiba di stasiun itu. Dari stasiun itu, nasib mempertemukannya dengan seorang lelaki asing baik hati yang bersedia menolongnya. Laki-laki ini memperlakukan Helen dengan hormat dan mengundang Helen menginap di rumahnya karena Helen benar-benar tidak punya tujuan dan tempat untuk menginap. Jadilah, untuk beberapa hari, Helen menginap di rumah laki-laki ini -sebuah rumah tanpa cermin, tempat laki-laki ini hidup hanya dengan seekor anjing.

Lelaki baik hati ini tidak lain adalah Llyod Goodman yang melarikan diri dari pekerjaannya sebagai penyiar radio. Dua manusia bertemu, lelaki dan perempuan, masing-masing menggenggam masalah yang merongrong hidup. Meski Helen tak langsung menyadari saat itu, pertemuan ini telah mengubah hidup mereka selama-lamanya.

Novel grafis nominator Europe's 2004 Association of Graphic Novels Critics and Journalist (ACBD) Award ini hadir bagaikan sebuah film. Cerita digulirkan menggunakan alur kilas balik dari perspektif Helen ketika ia mengunjungi stasiun penuh kenangan itu, kembali, dan tiba di rumah menjelang akhir hidupnya. Setiap ilustrasi dibuat secara sinematik. Akibatnya, seolah-olah hendak menggambarkan pertarungan pikiran yang intens -yang dalam film biasanya disajikan dalam adegan berdurasi panjang, pada halaman 95 – 101, adegan terasa terlalu panjang.

Transisi adegan dari masa kini ke masa lalu dan sebaliknya, tidak ada petunjuk. Untunglah tidak terlalu mengganggu, karena sambil membaca, pembaca akhirnya bisa memahami. Janggalnya, ada adegan yang diberikan porsi terlalu banyak kendati kurang penting, tapi ada adegan yang disajikan irit, baik visualisasi maupun dialognya, padahal cukup penting. Adegan pamungkas misalnya, meski dapat dimengerti, menurut saya terlalu irit. Tentu saja bukan karena saya berharap visualisasi adegan seks antara Llyod dan Helen diumbar lebih banyak. Hanya terkesan tidak cukup intens saja untuk menggambarkan adegan terpenting dalam hidup kedua karakter ini.

Seperti kata Helen, "Lebih baik begini, percayalah... Akan kita lihat, pertemuan ini hanyalah sebuah catatan kaki dlm (dalam) hidup kita (hlm. 127)", kisah pertemuan mereka memang akhirnya sekadar jatuh sebagai catatan kaki dalam hidup mereka, terutama hidup Llyod –setidaknya itulah yang saya tangkap, mengingat cerita dituturkan dari perspektif Helen.

Menikmati novel grafis ini memang akan terasa atmosfer The Bridges of Madison County -film yang diangkat dari novel Robert James Waller yang ditulis berdasarkan kisah cinta yang benar-benar terjadi antara seorang fotografer gaek (Robert Kincaid) dengan perempuan pedesaan (Francesca Johnson) yang berlangsung singkat tapi penuh gairah. Kisah cinta mereka tidak berakhir bahagia karena Francesca masih memiliki suami dan anak-anak serta tak ingin meninggalkan keluarganya. Sayangnya, dalam novel grafis ini, selain ungkapan Helen pada halaman 127 –seperti di atas- tidak ada penjelasan yang memadai alasan cinta Helen dan Llyod tidak bisa bertaut ketika mereka bertemu, kendati saat itu Helen belum bersuami.

Meskipun tetap mengharukan, kisah dalam novel grafis ini seolah-olah hanya menjadi semacam pembuktian bahwa Helen benar-benar memiliki kekuatan magis seorang perempuan seperti yang diyakininya. Kekuatan magis yang sangat istimewa yang menurut Helen hanya terjadi satu kali, tapi sanggup membuat seorang laki-laki yang tidak bahagia menjadi bahagia (hlm. 125). Kekuatan magis ini tidak hanya membuat Llyod kembali ke pekerjaannya, tapi juga membuahkan sebuah rahasia bernama Linda.

Menurut saya, gambar-gambar dalam novel grafis hitam putih ini tergolong sederhana. Sudah sering saya melihat komik dengan gambar-gambar semacam ini. Saya merasa lebih nyaman melihat gambar-gambar dalam Age of Bronze: A Thousand Ships yang terasa lebih segar, bersih, dan enak dilihat.

Seluruh kisah dalam novel grafis ini memang berangkat dari satu peristiwa dalam kehidupan Llyod Goodman, hanya dalam penjabaran selanjutnya kita juga akan menikmati kisah hidup Helen. Makanya, judul terjemahan yang dipakai, Balada Seorang Penyiar, terasa kurang pas. Tapi, sepertinya, sulit juga memindahkan judul Different Ugliness, Different Madness ke dalam bahasa Indonesia.



*) Wikipedia



















0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan