Judul Buku : After
Penulis : Francis Chalifour (2005)
Penerjemah : Alexandra Karina
Tebal: 184 hlm; 20 cm
Cetakan: 1, Januari, 2007
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Apa yang terjadi dengan kita setelah orang yang dekat dengan kita atau yang kita sayangi meninggal dunia?
Suka
atau tidak, kehidupan akan terus berlanjut dengan mengabaikan pikiran
atau perasaan kita yang mungkin menjadi sensitif. Saat kehidupan
berlanjut, kita baru bisa mengetahui apakah kita bisa bertahan atau
tidak.
Ayah Francis, Ben, meninggal dunia ketika Francis sedang berkaryawisata di New York. Telepon dari ibunya meningkah acara Francis dan memintanya segera kembali ke Montreal.
Francis merasa bersalah karena tidak berada di dekat ayahnya ketika Ben menggantung diri hingga menemui ajal. Sebelumnya Ben telah
mencoba bunuh diri dan Francis memosisikan dirinya sebagai mata-mata untuk
mencegah ayahnya bertindak bodoh lagi. Francis berpikir selama
ia bisa mengawasi Ben, ayahnya bisa diselamatkan.
Kehilangan
ayah sudah menjadi masalah bagi Francis. Masih ditambah lagi dengan
sebab kematian yang memalukan. Bagi Francis, berpredikat lebih miskin
dari teman-temannya tidak separah dibandingkan menjadi anak dari
seorang laki-laki yang bunuh diri. Di tengah sikap mea culpa
(mempersalahkan diri) yang diterapkannya, Francis dihinggapi
ketakutan ibunya akan meninggalkan dirinya dan adiknya, Luc. Francis juga
bingung bagaimana menjelaskan hakikat kematian Ben pada Luc. Luc
menyangka suatu saat ayah mereka akan kembali.
Bacalah kalimat yang dilontarkan Luc, seperti di bawah ini:
"Kapan Papa pulang, Francis? Maman bilang dia sudah pergi untuk selamanya. Apa itu selamanya?"
"Bisakah
Papa berhenti meninggal untuk ulang tahunku? Apakah aku membunuh Papa
karena aku mengatakan padanya aku tidak menyayanginya lagi? Aku tidak
benar-benar bermaksud mengatakannya, Francis."
Sampai suatu malam, Luc bermaksud menggantung anjingnya -Sputnik- karena ingin anjing itu menemukan sang ayah.
Sejalan
dengan masalah kematian ayahnya, Francis
dihadapkan dengan masalah remaja. Francis jatuh cinta pada seorang
gadis yang tidak mencintainya. Ketika cintanya ditolak, ibunya malah
sukses menjalin cinta dengan seorang laki-laki bertopi hijau. Francis
protes dan menghasut Luc untuk menampik kehadiran pengganti ayah
mereka.
Kemudian
satu memo bertanggal 14 Agustus 1953 membuat Francis memutuskan
meninggalkan semua rasa sakit, frustrasi, kemarahan dan segala
kekonyolan yang telah ia lakukan. Francis meninggalkan Montreal menuju Toronto dengan harapan bisa melakukan kekonyolan yang lain!
After yang dimasukkan dalam kategori TeenLit oleh Gramedia Pustaka Utama merupakan hasil karya Francis Chalifour seorang guru ilmu sosial di Toronto, Canada. Kenyataannya, After merupakan pengalaman hidup Francis Chalifour setelah ayahnya meninggal karena bunuh diri. Novel ini memberikan penghargaan Edna Staebler Award untuk Creative Non-Fiction bagi penulis yang mengambil spesialisasi pengaruh proses berduka dalam
pembelajaran anak di University of Ottawa ini. Sebelum After, Chalifour telah menerbitkan novel dalam bahasa Prancis dengan judul Zoom Papaye.
After yang diindonesiakan sebagai Luc dan Aku
menurut saya kurang kena karena cerita justru lebih fokus pada keadaan
kejiwaan Francis pasca meninggalnya sang ayah dan bukan, misalnya,
hubungan dengan adiknya dalam mengatasi kepedihan.
Teenlit
versi Gramedia ini diterbitkan dengan huruf-huruf yang cukup besar
sehingga sangat ramah mata. Selain itu, karena cerita mengalir lancar
dan cepat, kita hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk
menyudahinya.
Francis Chalifour
1 comments:
sad
Post a Comment