Judul Buku: Just Grace (Namaku, Grace Aja!)
Penulis & Ilustrator: Charise Mericle Harper (2007)
Penerjemah: Maria Masniari Lubis
Tebal: 13 X 20 cm; 107 hlm
Cetakan: 1, April 2008
Penerbit: Penerbit Atria
Ada empat hal yang diinginkan Grace Stewart tetapi tidak bisa didapatkannya.
Pertama,
dia tidak bisa jadi asisten Mister Magic, sang tukang sulap, pada
pesta ultahnya yang keenam. Sebelum pertunjukan dimulai, si jorok Sammy
Stringer menyemburkan jus anggur berwarna ungu ke kaus putihnya yang
keren.
Kedua,
dia tidak bisa mendapatkan peran sebagai bonggol jagung berpita-pita
lucu dengan ujung-ujung jagung betulan. Karena dianggap cukup tinggi
untuk berperan sebagai sebatang pohon, peran bonggol jagung diberikan
kepada si Kejam Abis. Padahal berperan sebagai pohon hanya membuat Grace
berdiri membeku dengan tangan yang terus terentang tanpa melakukan
apa-apa.
Ketiga,
dia tidak bisa tampil pada malam pertunjukan di sekolah dan memamerkan
foto-foto hasil jepretan kamera barunya. Dia terserang flu perut dan
muntah-muntah. Akibatnya dia tidak bisa memenangkan pita biru sebagai
hadiah pertama.
Dan yang keempat, yang TERBESAR yang tidak bisa Grace dapatkan dalam hidupnya adalah dia TIDAK BISA bisa dipanggil Grace, 'Grace' aja. Kenapa?
Ternyata
di kelas Grace terdapat 4 anak cewek bernama Grace. Secara memalukan,
untuk kelancaran belajar di kelas, Grace mendapatkan panggilan 'Grace
Aja ' (Just Grace), dan bukan 'Grace' aja. Grace
merasa kesal tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya dengan menggambar
komik, Grace bisa mengembalikan dengan cepat keceriaannya.
Tetapi,
selain menggambar komik, Grace Aja ternyata memiliki kemampuan
istimewa. Dia memiliki kemampuan berempati kepada orang yang kesusahan.
Kemampuan ini selalu membuat Grace, mau tidak mau, 'harus melakukan
sesuatu untuk menghibur orang lain'. Dan kekuatan kedua inilah yang
membuat Grace dituduh sebagai pencuri Crinkles, kucing Mrs. Luther yang
hilang. Padahal Grace Aja tidak mungkin mencuri Crinkles. Karena meski
dengan mudah Grace Aja bisa menyayangi Crinkles, dia tahu benar, "Jika
kita pernah disayangi seekor kucing yang hebat, pasti kita akan
merasakan kesedihan-di-seluruh-dunia-ini karena tidak memilikinya lagi" (hlm. 26). Dengan kata lain, Grace Aja sangat memahami bagaimana perasaan Mrs. Luther yang kehilangan kucing.
Buku
anak-anak dengan hiasan ilustrasi di dalamnya seperti buku ini bukanlah
hal yang baru. Tidak dapat disangkal, ilustrasi merupakan daya tarik
bagi anak-anak. Tanpa ilustrasi, buku anak-anak akan terasa berat
bahkan menjemukan. Charise Mericle Harper sangat memahami bagaimana
menghadirkan buku anak-anak dengan baik. Selain sebagai penulis cerita,
Charise juga seorang ilustrator buku anak-anak. Alhasil, Just Grace
(Namaku, Grace Aja!) hadir sebagai
buku anak-anak yang keren yang dapat dibaca sekali duduk. Ceritanya
kocak, ditulis dengan lincah, dan tidak ketinggalan pesan moral yang
indah seperti bersikap empatik kepada orang yang kesusahan. Ilustrasi
karya Charise dalam buku ini memang tidak berwarna, tetapi menarik, lucu
dan berbicara banyak. Lewat tulisan dan ilustrasi yang asyik,
tampaknya Charise ingin menghadirkan Grace Aja sebagai pahlawan cilik
yang pintar, berani, penuh semangat, empatik, dan kreatif. Tidak sulit
untuk menyukai karakter semanis ini.
Oleh sang penulis, Charise Mericle Harper, kisah Just Grace telah dikembangkan dalam bentuk serial. Setelah buku pertama, Just Grace, telah terbit 2 judul lain yaitu Still Just Grace dan Just Grace Walks the Dog. Buku ke-4, Just Grace Goes Green dijadwalkan terbit Januari 2009. Selain serial Just Grace, Charise juga telah menulis serial novel grafis, Fashion Kitty, khusus untuk anak-anak perempuan yang suka fashion; dan karya-karya lain seperti Ralph's World Rocks!, When Randolph Turned Rotten, dan Flashcards of My Life.
Bagi saya, Just Grace
adalah buku anak-anak yang patut diberi banyak bintang, dan sudah
pasti saya rekomendasikan sebagai bacaan segar menghibur yang asyik
dibaca kepada orangtua yang punya anak-anak kreatif. Tetapi, tentu saja,
umur berapa pun Anda, Anda tetap layak membaca buku ini.
0 comments:
Post a Comment