Judul Buku: Harry and the Wrinklies
Penulis: Alan Temperley (1997)
Penerjemah: Hidayat Saleh
Tebal: 336 hlm; 13,5 X 20 cm
Cetakan: 1, Mei 2008
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Nama lengkapnya Eugene Augustus Montgomery Harold Barton, biasa dipanggil Harry. Orangtuanya yang kaya raya lebih suka menghabiskan hidup dengan melancong ke mancanegara ketimbang tinggal di London. Hanya 2 kali setahun mereka muncul di London, memanjakan Harry, berpesta, kemudian pergi lagi. Harry dipercayakan pada pengurus rumah tangga yang sekaligus diharapkan bisa merawat Harry, Lavinia McSrew. Meski dibayar mahal, Lavinia tidak menjalankan tugasnya. Ia menilap uang belanja, menjual barang-barang berharga milik keluarga, dan terutama, memperlakukan Harry dengan kejam. Harry menjulukinya Gestapo Lil.
Suatu
hari di awal liburan musim panas, orangtua Harry dikabarkan meninggal
karena kecelakaan. Kata Gestapo Lil, mereka meninggal dalam keadaan
bangkrut. Ketika cerita kian bergulir, saya menduga kematian mereka ada
hubungannya dengan tokoh-tokoh antagonis novel, tetapi ternyata tidak.
Penulis hanya mengatakan bahwa, "Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka, rincian tentang kecelakaan itu, tidak Harry ketahui sampai bertahun-tahun kemudian." (hlm. 12). Harry tidak merasa kehilangan orangtuanya. Ia memang tidak mengenal mereka.
Karena rumah Harry akan dijual, Gestapo
Lil mengirim Harry ke rumah bibi-bibinya, Bridget dan Florrie. Maka,
Harry meninggalkan London, pergi ke pedesaan, tempat Lagg Hall, rumah
para bibi berada.
Harry
menyangka, kehidupan di desa yang diawalinya pada liburan musim panas
itu akan membosankan. Tetapi, ia keliru. Bibi Bridget dan Florrie
menyambut kedatangannya dengan antusias. Mereka adalah bibi-bibi tua
yang ceria dan eksentrik. Keduanya memiliki sejarah hidup yang menarik.
Bibi Florrie bahkan menyambut Harry dengan mengemudikan mobil tuanya
dengan kecepatan hingga 220 km/jam.
Selain
kedua perempuan renta itu, Harry juga bertemu manusia-manusia renta
menyenangkan dengan berbagai keahlian. Ada Dotty Skylark yang mahir
memanjat. Hunggy Bear yang jago gulat. Fisher Peterman yang ahli
membobol kunci. Angus McGregor yang piawai melakukan pemalsuan. Maxim
Beauguss si jago tipu. Dan Autolycus yang pintar sulap. Bersama Bibi
Bridget, sang pemimpin, dan Bibi Florrie si tukang ngebut, mereka
membentuk komplotan perampok yang menamakan diri Geng Keriput. Mereka
merampok bank, kemudian seperti Robin Hood, menyalurkan hasil rampokan
kepada pihak yang membutuhkan.
Segalanya
tampak menyenangkan, hingga di penghujung liburan musim panas,
tiba-tiba Gestapo Lil datang ke pedesaan. Ketika Harry mesti masuk
sekolah, bagaikan diatur, Gestapo Lil menjadi gurunya. Ternyata Gestapo
Lil telah bertunangan dengan Kolonel Percival Bonaparte Priestly,
pemilik Felon Grange. Kolonel Priestly adalah seorang hakim pengadilan
tinggi yang pernah menjebloskan Bibi Bridget ke penjara di masa lalu.
Akhirnya,
pihak Lagg Hall maupun Felon Grange menjadi saling memata-matai.
Masing-masing ingin ingin tahu rahasia satu sama lain. Maka, tak
terelakkan lagi, Harry pun mengalami petualangan yang mendebarkan.
Bersama-sama dengan Geng Keriput, Harry siap menyingkapkan kebobrokan
kedua penghuni Felon Grange.
Harry and the Wrinklies
-Harry dan Geng Keriput- adalah novel (anak-anak) karya Alan Temperley, seorang guru bahasa
Inggris lulusan Universitas Edinburgh, yang terbit pertama kali tahun
1997. Novel ini telah diadaptasi menjadi serial televisi berjudul sama
yang diproduksi tahun 1999-2002. Alan Temperley yang juga dikenal
sebagai penulis karya-karya seperti The Magician of Samarkand; The Brave Whale; Murdo's War; The Huntress of the Sea telah melanjutkan petualangan Harry dalam Harry and the Treasure of Eddie Carver (2003).
Ketika
mengetahui konflik dalam novel ini, sebelum selesai, saya sudah bisa
menebak akhir dari kisah di dalamnya. Sudah jelas jika Harry bisa
menamatkan ulah Gestapo Lil dan kekasihnya. Tetapi saya dibuat penasaran
bagaimana Harry dan Geng Keriput bisa mengalahkan keduanya. Alan
Temperley sudah merancang apa yang akan terjadi dengan sebaik-baiknya. Dan mungkin, seperti saya, Anda juga akan bersorak penuh kelegaan ketika kedua begundal itu berhasil dipecundangi.
Dengan alur yang tidak rumit dan karakter-karakter yang tidak mudah dilupakan berseting pedesaan Inggris Harry and the Wrinklies
menjadi bacaan dengan kadar humor memadai yang cocok untuk keluarga. Ada yang membuat saya bertanya-tanya. Pada bab 25 (hlm. 253), Harry
diceritakan pergi ke tempat pengintaian bersama Bibi Florrie larut malam
tanggal tiga belas (13) Desember. Padahal sebelumnya (bab 24) sudah
Hari Natal. Selanjutnya, hari berikutnya disebut Malam Tahun Baru (hlm. 256). Siapakah yang melakukan kesalahan? Penulis atau penerjemahnya?
0 comments:
Post a Comment