Judul Buku: Hostage
Penulis: Robert Crais (2001)
Penerjemah: Maria Lubis
Tebal: 536 halaman
Cetakan: 1, Agustus 2007
Penerbit: Rajut Publishing
Penulis: Robert Crais (2001)
Penerjemah: Maria Lubis
Tebal: 536 halaman
Cetakan: 1, Agustus 2007
Penerbit: Rajut Publishing
Kisah Penyanderaan Bercabang
Kisah Penyanderaan
Setiap
negosiator dalam kasus penyanderaan tahu bahwa kesuksesan
pekerjaannya hanya terjadi jika sandera maupun penyandera keluar dari
krisis dalam keadaan hidup. Jeff Talley, seorang negosiator yang
tergabung dalam tim SWAT Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD),
terguncang oleh salah satu kasus penyanderaan yang gagal ditanganinya.
Seorang anak laki-laki berusia 9 tahun tertembak mati, dan Talley terus
dihantui bayangan anak itu. Talley meninggalkan pekerjaan, keluarga,
Los Angeles, dan memulai karier baru di departemen kepolisian Bristo
Camino, komunitas suburban utara Los Angeles.
Seakan kegagalannya tidak mau meninggalkan kenangan Talley, di Bristo Camino kasus penyanderaan terjadi lagi.
Dalam
upaya melarikan diri, tiga pelaku perampokan berdarah yang gagal di
sebuah minimarket milik warga negara Amerika keturunan Korea,
mendatangi rumah seorang akuntan bernama Walter Smith dan menyandera
laki-laki ini beserta dua anaknya. Sebenarnya, ketiga perampok ini
menyatroni rumah keluarga Smith hanya untuk mendapatkan mobil yang akan
dipakai melarikan diri. Tapi, situasi berkembang tak terkendali dan
menyandera pemilik rumah menjadi pilihan yang mereka ambil.
Meski
ini kasus penyanderaan, kali ini bukan tugas Talley untuk bertindak
sebagai negosiator. Sesudah pendekatan yang dilakukan Talley,
selanjutnya kasus akan ditangani oleh tim negosiator dari Tim Respons
Krisis Departemen Sheriff Wilayah LA yang dikomandani Laura Martin.
Tapi,
masalah menjadi kian pelik karena ternyata, Walter Smith bekerja
sebagai akuntan untuk mafia dan menyimpan catatan keuangan mereka di
rumahnya. Tak terhindarkan lagi, dengan berbagai cara, mafia melakukan
interupsi untuk menyelamatkan diri.
Saat
Talley merasa tugasnya telah beralih menjadi tanggung jawab
negosiator, mendadak istri dan anak perempuannya diculik. Untuk menebus
keluarganya, Talley harus mendapatkan dua buah disket zip yang berada
di rumah keluarga Smith.
Talley
memutuskan kembali ke tengah krisis dan mencoba mencari solusi.
Solusi itu menampakkan diri lewat kecerdasan Thomas, anak laki-laki
Walter Smith. Tapi, tetap tidak mudah membawa keluar disket-disket
tersebut dari rumah keluarga Smith. Di tengah upaya yang ia lakukan,
Talley menemukan jika mafia telah membeli seorang dari Tim Respons
Krisis dan salah satu dari tiga penyandera bukan hanya penyandera
biasa, tapi makhluk bengis yang menyimpan sejarah pembunuhan.
Plot, Karakter, dan Gaya Penulisan
Novel yang dielaborasi dalam 5 bagian (Kebun Alpukat, Lalat, Kepala, Taktik, Kebun Alpukat) yang
terdiri atas prolog dan 29 bab ini berisi kisah utama yang terjadi
dalam jangka waktu kurang dari 2 hari. Kisah ini digulirkan dalam plot
yang bergerak cepat dengan percikan ketegangan di sana-sini. Seakan
ketegangan yang ada belum cukup, secara teratur, Crais juga
mencipratkan bumbu kejutan yang membuat novelnya semakin mencekam.
Namun, meski bergerak cepat, Crais tetap tidak mengabaikan detail yang
diperlukan. Hasilnya, ceritanya tetap terasa padat dan miskin rongga.
Bagaikan mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi, Crais tetap
berhasil mengendalikan dengan cekatan.
Gaya
penulisan yang digunakan Crais mengingatkan pada gaya penulisan
skenario. Hanya, tidak menjadi seringkas skenario atau seperti skenario
yang ditambahkan kalimat secukupnya di sana-sini supaya bisa
dihadirkan sebagai novel. Gaya penulisan seperti ini biasanya sukses
mengundang pembaca untuk terus mengikuti cerita yang ada hingga tuntas.
Bagi
penikmat film-film aksi Holywood sepertinya akan merasa akrab dengan
elemen-elemen yang diandalkan Crais. Sebut saja negosiator, polisi,
perampok, sandera, penyanderaan keluarga, pengkhianatan, kegilaan,
mafia, darah, dan peluru. Bukankah semua itu dengan mudah bisa kita
temukan dalam film-film Holywood? Dan, terus terang saja, membaca Hostage, saya merasa seperti sedang menonton sebuah film suspense-thriller Holywood.
Dalam
menggambarkan karakter ciptaannya, Crais sangat fasih.
Karakter-karakter ciptaannya, terutama karakter utama, terkesan hidup
dan sangat mudah untuk dibayangkan jika misalnya mereka itu benar-benar
nyata.
Ada
yang kurang teliti dari penggambaran latar kehidupan karakter Dennis
Rooney. Meski tampak sepele, saya kira akurasi selalu diperlukan dalam
penulisan karya apapun. Pada halaman 13, disebutkan Dennis Rooney baru
11 hari keluar dari fasilitas rehabilitasi Lembah Antilop (Ant Farm),
tapi pada halaman 111 dikatakan Dennis baru lepas 30 hari dari Ant
Farm. Mana yang benar?
Menurut
saya, pencantuman waktu (jam) kejadian dalam novel ini sebetulnya
tidak terlalu penting. Bisa saja dihilangkan dan cukup dinyatakan dalam
narasi. Tapi karena sejak awal penulis telah mencantumkan waktu
kejadian, ketepatan pencantuman waktu menjadi perhatian saya. Pada bab
19 dituliskan waktu kejadian 'Jumat, Pukul 11.52'. Jelas maksudnya
pukul 11.52 malam. Tapi penulisan ini tidak konsisten dengan cara
penulisan yang digunakan Crais sebelum dan setelah bab ini. Karena saya
tidak membaca versi asli novel ini, saya tidak tahu inkonsistensi ini
dilakukan oleh Crais atau penerjemahnya.
Robert Crais
Sebelumnya, Robert Crais dikenal sebagai penulis novel serial Elvis Cole dan Joe Pike. Novel perdananya, The Monkey's Raincoat (1987) memenangkan Anthony Award dan Macavity Award serta menjadi nominee Edgard Award tahun 1988. Setelah Demolition Angel (2000), Hostage adalah novel nonserial kedua karya Crais. Hostage terpilih sebagai Notable Book of the Year versi New York Times dan dikukuhkan sebagai thriller nomor satu oleh para editor Amazon.com (2001). Tahun 2005, Hostage difilmkan dengan aktor Bruce Willis sebagai Jeff Talley. Hostage merupakan
novel pertama yang dibolehkan Crais untuk diadaptasi menjadi film
layar lebar. Sampai saat ini Crais tetap tidak ingin menjual hak
pembuatan film untuk novel-novel serialnya dengan alasan hendak menjaga
karakter-karakter ciptaannya yang sudah melekat di benak pembaca.
Lelaki
kelahiran Baton Rouge (Lousiana) 1953 yang dikenal juga sebagai
cerpenis ini memulai karier kepenulisannya sebagai penulis skenario
untuk serial televisi seperti Hill Street Blues, Cagney & Lacey, Quincy, Miami Vice dan L.A Law. Ia pernah menjadi nominee Emmy Award untuk Hill Street Blues. Untuk
karya-karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam 36 bahasa , pada
tahun 2006, Crais meraih Ross Macdonald Literary Award.
Edisi Indonesia
Setelah Map of Bones (James Rollins), Hostage adalah novel kedua genre suspense-thriller karya penulis bestseller
internasional yang diterbitkan Rajut Publishing. Kehadiran karya
Robert Crais versi Indonesia ini tak pelak lagi akan ikut meramaikan
dunia perbukuan Indonesia yang saat ini kian riuh oleh novel terjemahan
genre yang sama. Menyenangkan bagi para pengemar novel genre ini
karena dengan bertambahnya penulis dan judul baru, akan bertambah
karya yang bisa dijadikan pilihan.
Selain hasil terjemahan dan penyuntingan yang unggul, novel akan sangat dinikmati jika dikemas dengan baik. Secara umum, Hostage telah dikemas secara menarik. Sampulnya bagus, meski tetap terkesan ramai dengan tambahan sub judul yang lumayan panjang: Tegakah Anda Mengorbankan Orang Lain Demi Menyelamatkan Keluarga Sendiri?. Naskah novel juga dicetak dengan jenis huruf berukuran besar sehingga enak dibaca.
Sayangnya,
kesalahan cetak tidak terhindarkan. Masih terdapat pembukaan alinea
yang salah letak dan penulisan nama yang keliru. Hal ini memang tidak
terlalu mengganggu keenakan membaca. Hanya, selain itu, masih ada
halaman yang tidak berurutan seperti pada halaman 129 - 144. Yang
paling mengganggu, ada satu bab yang tidak tercetak, yaitu bab 14.
Sepertinya kekurangan ini tidak hanya terjadi di buku yang saya baca.
Karena, bab 14 tetap ada (hlm. 260 – 276), tapi memiliki isi yang
persis sama dengan bab 16.
Walaupun
dengan kekurangan yang ada jalan cerita masih bisa dipahami, tentu
saja lebih enak membaca versi yang benar-benar lengkap, dengan
minimalisasi atau bahkan eliminasi kesalahan cetak.
0 comments:
Post a Comment