Judul Buku: The Italian Secretary
Penulis: Caleb Carr (2005)
Penerjemah: Andang H. Sutopo
Tebal: 296 hlm; 20 cm
Penerjemah: Andang H. Sutopo
Tebal: 296 hlm; 20 cm
Cetakan: 1, Mei 2008
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
The Italian Secretary ditulis Caleb Carr, seorang novelis dan sejarawan militer Amerika, atas permintaan Jon Lellenberg, U.S. representative dari estate Sir Arthur Conan Doyle. Caleb Carr merupakan salah satu penulis yang diundang estate pencipta tokoh Sherlock Holmes untuk menuliskan petualangan baru bagi Sherlock Holmes dan Dr. Watson yang bertema dan bernuansa dunia gaib pada era Victorian (masa pemerintahan Ratu Inggris, Victoria, 1837 – 1901). Meski tidak yakin Conan Doyle akan setuju, Lellenberg yakin mengajukan The Hound of the Baskervilles sebagai dasar pembenaran dan inspirasi.
Caleb Carr, kelahiran 2 Agustus 1955, telah menulis novel-novel seperti The Alienist dan The Angel of Darkness
yang menampilkan tokoh utama bernama Laszlo Kreizler. Kreizler adalah
dokter yang menggunakan pengetahuannya untuk memecahkan kasus-kasus
dengan metode yang berbeda tetapi tidak kalah brilian dengan Sherlock
Holmes.
Dalam
rangka menghidupkan Sherlock Holmes, Caleb Carr mengambil sejarah
kriminalitas yang terjadi di sekitar kehidupan Mary Stuart, Ratu
Skotlandia, sebagai latar belakang. Pada tanggal 9 Maret 1566, David
Rizzio, guru musik dan sekretaris Mary Stuart, dibantai di depan Mary
oleh suaminya, Henry Stuart (Lord Danley) yang berkomplot dengan
bangsawan Protestan. Pembunuhan ini sangat penting karena berdampak pada
kejatuhan Lord Danley dan menjadi konsekuensi yang serius bagi
kelanjutan karier Mary. Awalnya, kisah petualangan baru Sherlock Holmes
ini hanya akan disajikan dalam bentuk cerpen, tetapi berkembang
menjadi novel.
Mary, Ratu Skotlandia (kiri) dan Rizzio (kanan)
Novel yang terjadi selama beberapa hari di bulan September 'pada tahun ketika kesehatan kerajaan maupun Ratu berada dalam kondisi yang sulit dibayangkan akan memburuk',
dimulai ketika Sherlock Holmes menerima telegram bersandi dari
kakaknya, Mycroft Holmes. Dalam karya-karya Conan Doyle, Mycroft muncul
dalam 4 cerita yaitu "The Greek Interpreter", "The Final Problem", "The
Empty House", dan "The Bruce-Partington Plans". Sherlock
Holmes dipanggil untuk membantu memecahkan kasus pembunuhan brutal
yang terjadi di Istana Holyrood, kediaman resmi keluarga kerajaan di
Edinburgh dan merupakan istana favorit Mary Stuart. Dennis McKay,
pekerja Glasgow, dibunuh secara brutal menyusul pembunuhan Sir Alistair
Sinclair, arsitek yang bertugas merenovasi sayap istana Holyrood yang
terkenal, tempat David dibunuh 3 abad silam. Mycroft menduga kedua
pembunuhan ini merupakan bagian dari rencana untuk mencelakakan Ratu
Victoria.
Tetapi, kedua pembunuhan ini justru mengingatkan Sherlock Holmes pada kasus pembunuhan David Rizzio dan mencoba meyakinkan Watson kalau kedua kasus ini memiliki hubungan spiritual.
Di
Istana Holyrood Sherlock Holmes dan Watson bertemu dengan berbagai
karakter yang berhubungan dengan kehidupan istana. Lord Francis
Hamilton, penjaga istana; Hackett kepala pelayan istana bermata satu
dengan istri dan Andrew, putranya; Robert Sadler, pengurus taman; Alison
Mackenzie, keponakan istri Hackett yang terlibat percintaan dengan
William Sadler (Likely Will), saudara Robert yang bekerja sebagai
tukang reparasi barang-barang tua. Mereka juga menemukan jika Istana
Holyrood secara tidak resmi dijadikan salah satu tujuan 'tour' bagi
orang-orang berduit yang ingin bertualang ke tengah kegelapan malam
Skotlandia. Dari pamflet yang ada dikatakan bahwa sampai saat itu David
Rizzio masih mendatangi lokasi pembunuhannya dan memperbaharui
genangan darah yang mengucur dari luka-lukanya. David Rizzio, katanya,
akan mencari pria dan wanita Skotlandia untuk melampiskan dendamnya.
Benarkah
kasus pembunuhan Alistair dan Dennis McKay ini berhubungan dengan
kasus pembunuhan David Rizzio? Bagaimana dengan darah yang tidak pernah
mengering di lokasi pembunuhan David Rizzio? Seiring perguliran plot
yang cukup menegangkan, hal ini akan terjawab dengan cara yang sangat
meyakinkan.
Istana Holyrood (Holyroodhouse), TKP
Membaca The Italian Secretary
kita akan seperti membaca petualangan-petualangan Sherlock Holmes
karya-karya Conan Doyle. Caleb Carr terbilang setia dalam
mempertahankan karakterisasi yang telah dibangun Conan Doyle. Bahkan,
gaya bercerita Caleb Carr tidak lari menjauh dari gaya Conan Doyle.
Apalagi Caleb Carr tetap menggunakan Watson sebagai narator.
Novel ini bisa dijadikan konsumsi bagi penggemar Sherlock Holmes yang masih setia merindukan petualangannya kendati penulis aslinya telah tiada. Sampai sekarang, Sherlock Holmes masih terus dihidupkan oleh banyak penulis, dan Caleb Carr adalah penulis dengan kemampuan memadai untuk mengembuskan 'napas kehidupan' baru bagi Sherlock Holmes.
Novel ini bisa dijadikan konsumsi bagi penggemar Sherlock Holmes yang masih setia merindukan petualangannya kendati penulis aslinya telah tiada. Sampai sekarang, Sherlock Holmes masih terus dihidupkan oleh banyak penulis, dan Caleb Carr adalah penulis dengan kemampuan memadai untuk mengembuskan 'napas kehidupan' baru bagi Sherlock Holmes.
Sebagai
seorang sejarawan, dalam latar belakang pendidikan maupun praktik,
Caleb Carr bisa disebut sebagai pilihan yang tepat. Latar belakang
sejarah dipulungnya menjadi elemen yang membuat novel ini hadir
memikat. Memang, plotnya tidak sangat berpilin untuk sebuah novel,
tetapi mengikuti usaha dan cara Sherlock Holmes mengungkap kasus dengan
cemerlang, tetap membuat novel ini sebagai pilihan yang pas bagi
penggemar setia Sherlock Holmes.
0 comments:
Post a Comment