10 February 2012

Million $$$ Baby



Judul: Million $$$ Baby (Kisah-kisah dari Sudut Ring)
Judul Awal: Rope Burns: Stories From the Corner
Penulis : F.X. Toole
Penerjemah : Basuki H. Winarno & Yusi A.Pareanom

Tebal: 360 halaman
Terbit : Cetakan 1, Oktober 2006
Penerbit : Banana




Tinju adalah sesuatu yang murni di atas ring. Tinju adalah tentang kehendak dan sikap menghormati, namun tinju tidak akan ada bila tidak ada wasit dan tali ring, dan pikiran seorang petarung.(Mac McGee, hlm. 249)
 
"Jab, jab, dua kali. Jab. Sekali lagi. Jab. Dua kali. Satu-dua. Satu-dua hook. Sekali lagi. Dua jab, kanan, hook, lanjutkan dengan pukulan kanan. Dua jab, pukul kanan, hook, lanjutkan dengan pukul kanan, dan jab lalu keluar. Hook ke tubuh, hook ke kepala, lanjutkan dengan pukulan kanan. Maju. Dua kali. Sekali lagi. Jab. Jab. Sekali lagi, dua kali lagi. Sekali lagi, sekali lagi. Terus."

Kalimat di atas mungkin adalah rentetan kata-kata yang kerap dilontarkan F. X. Toole ketika menghabiskan tahun-tahun kehidupannya di sasana untuk melatih petinju. Kalimat ini bisa ditemukan di bagian pembuka kumpulan cerita karya F. X. Toole yang bertajuk Million $$$ Baby: Kisah-kisah dari Sudut Ring. Bagian pembuka tersebut diberi judul : Anggota Sarekat Tinju, Sebuah Pendahuluan (Member of the Fancy : an Introduction). Bagian ini cukup panjang memaparkan ketertarikan lelaki kelahiran 30 Juli 1930 ini terhadap dunia tinju: ilmu tentang tinju dan keberanian yang dibutuhkan untuk menjadi petinju. Dalam bagian yang ditulis secara naratif ini, Toole membeberkan bahwa pada usia pertengahan empat puluhan, ia belajar tinju. Karena tanpa pelatih dan berlatih tanding dengan petinju yang sama-sama tidak memahami seni bertinju, maka Toole sempat mengalami patah hidung. Akhirnya, walau sudah tua, ubanan, badan keropos, Toole nekat masuk sasana, berlatih sampai gigi copot dan mendapatkan pelatih tinju kelas satu bernama Dub Hentley.

Bagi Toole, tinju adalah keajaiban. Tinju adalah keajaiban manusia dalam peperangan, keajaiban dari kehendak, keahlian, rasa sakit, serta kesanggupan manusia mempertaruhkan segalanya sehingga ia bisa menghargai dirinya sendiri. Hal yang sama rupanya Toole rasakan ketika menulis. Makanya dia mengatakan bahwa tinju hampir mirip dengan menulis. Dari tinju Toole tidak bisa mengumpulkan uang, dan seperti diakuinya, hal itu juga ia alami sebagai penulis.

Berbekal pengalaman sebagai pelatih tinju dan cut man berlisensi selama 25 tahun, maka Toole kembali menulis cerita, setelah pernah memulainya pada usia 20-an dan selalu mendapatkan penolakan selama hampir 50 tahun. Dunia tinju, dunia ajaib di mata Toole, dunia yang sangat ia cintai menjadi tambang kreativitas literernya.

The Monkey Look (Tampang Siamang) yang akhirnya menjadi cerita pembuka buku kumpulan kisahnya ini adalah karya pertamanya yang dipublikasikan. Cerita ini diterbitkan Zyzzyva, sebuah jurnal sastra di San Francisco pada tahun 1999 dengan honor 50 dolar. Setelah cerita ini diterbitkan, F. X. Toole merasa mendapat pengakuan sebagai seorang penulis cerita. Maka, terciptalah kisah-kisah berikutnya yang kemudian disajikan lengkap dalam buku ini.

Million $$$ Baby pertama kali terbit tahun 2000 sebagai kumpulan novela dan cerita pendek dengan judul Rope Burns: Stories From the Corner. Buku ini merangkum 6 karya Toole. Selain The Monkey Look (Tampang Siamang), kita akan menemukan 5 karya Toole lainnya yang terdiri atas Black Jew (Yahudi Hitam), Million Dollar Baby (Million $$$ Baby), Fightin' in Philly (Pertarungan di Philly), Frozen Water (Air Beku), dan Rope Burns (Sayatan Tali Ring). Setelah Toole meninggal dunia, Million Dollar Baby salah satu novelanya difilmkan dengan sutradara Clint Eastwood. Film ini dikukuhkan sebagai film terbaik Oscar 2004 dan membuat Hilary Swank meraih Aktris Terbaik dalam ajang yang sama untuk kedua kalinya. Mengikuti kesuksesan film tersebut, Rope Burns diterbitkan kembali dengan judul Million Dollar Baby: Stories From the Corner (2005).

Tidak bisa disangkal, kisah-kisah dari sudut ring karya Toole ini benar-benar merekam dunia tinju jauh lebih dalam dari dunia tinju yang umumnya dikenal awam. Ia tidak hanya berkisah tentang petinju, promotor, atau manajer tinju, tetapi ia juga bercerita mengenai orang-orang di belakang kesuksesan sang jago jotos, seperti pelatih atau cut man -orang yang bertugas menghentikan perdarahan yang dialami petinju sewaktu bertanding. Toole juga mendedahkan cerita-cerita yang mewarnai dunia tinju profesional seperti masalah penentuan kemenangan yang tidak adil karena wasit atau juri yang telah menerima suap atau perlakuan tidak menyenangkan terhadap petinju yang berstatus sebagai lawan. Dalam buku ini kita juga bisa menemukan cerita tentang petinju yang berbakat dan tidak berbakat, latihan-latihan untuk mendapatkan kemampuan bermain cantik, atau bahkan, bermain nakal jika diperlukan.

Buku ini adalah tentang tinju, dan petinju. Oleh sebab itu, dalam setiap cerita pasti ada karakter petinju yang Toole munculkan. Membaca ihwal petinju-petinju tersebut kita bisa menebak bahwa mereka adalah jenis-jenis manusia yang Toole temukan ketika bekerja dalam dunia jotos legal ini. 

Dalam Tampang Siamang, kita akan bertemu petinju bernama Hoolie Garza, seorang petinju tukang bocor bertampang siamang yang bertabiat licik. Dalam Yahudi Hitam, Reggie Love muncul sebagai petinju merah jambu yang akan berubah ganas jika sorot matanya menjadi dingin. Mookie Bodeen dalam Pertarungan di Philly adalah karakter petinju doyan perempuan yang memiliki keinginan luhur membelikan rumah buat ibunya. Toole juga menghadirkan seorang petinju perempuan yaitu Maggie Fitzgerald dalam Million $$$ Baby. Tidak hanya berani bertinju, karakter Maggie yang didasarkan pada petinju Juli Crockett -petinju perempuan yang pernah dilatih Dub Hentley, dengan Toole sebagai cut man dan asisten pelatih- juga berani mengigit putus lidahnya sendiri. Hoolie, Reggie, Mookie, dan Maggie adalah petinju yang berkecimpung dalam tinju pro dan mengalami berbagai peristiwa sebagai konsekwensi dari hasrat mereka untuk menjadi petinju pro dengan bayaran tinggi.

Dangerous Dillard Fightin Flippo Bam-Bam adalah pemuda miskin asal Missouri yang tidak berbakat sebagai petinju, tetapi nekat menempuh jarak 1 minggu perjalanan untuk bisa berlatih tinju. Dalam Air Beku, dikisahkan bahwa ia berlatih tanding sampai babak belur dengan seorang petinju yang tidak tahu menggunakan kepalan tangannya, kecuali kesombongannya. Dalam Sayatan Tali Ring, Toole mengemukakan Puddin Pye, calon petinju Olympiade yang berpeluang besar mengibarkan namanya di jagat tinju pro. Dengan kepolosannya yang menyentuh, ia berniat memberikan buah sulung yang ia peroleh dari tinju pro, 10 juta dolar, kepada ibunya.

Petinju berbakat dan petinju yang tidak berbakat tetapi nekat bertinju itu berinteraksi dengan berbagai karakter yang berpapasan dengan hidup mereka. Maka, kita juga akan bersua dengan beberapa cut man yang memiliki kebiasaan unik: ada yang doyan makan kue tarcis, ada yang suka seni, dan ada yang gemar memanggil semua orang dengan sebutan Jackie. Kita juga akan bertemu pelatih tinju yang nelangsa karena dihadapkan dengan pilihan berat untuk melakukan eutanasia kepada petinju kesayangannya, pemilik sasana yang menyayangi milik berharganya yang bernama Lena, dan seorang perempuan yang membuat kacang goreng rendah lemak untuk petinju yang menyayanginya.

Semua karakter ciptaan Toole tersebut menghidupkan kisah-kisah yang disulam secara sederhana tetapi sangat bertenaga. Toole melukiskan semua peristiwa dan karakter-karakter tersebut dengan mengesankan. Ia adalah penutur yang sabar dan telaten, sehingga tidak heran ceritanya merentang panjang tetapi tetap bisa dinikmati dengan nyaman. Bukan berarti semua ceritanya berakhir bahagia. Namun karena ia menggarapnya dengan enteng dan fasih. Toole dengan pintar menciptakan gambaran karakter antagonis yang menjengkelkan sehingga kita akan menilai Tampang Siamang dan Yahudi Hitam sebagai cerita dengan akhir melegakan. Pertarungan di Philly dan Air Beku akan membuat rawan hati pembaca. Bagaimanapun kita akan tergugah dengan cita-cita Mookie yang ingin membelikan rumah untuk ibunya dan membiayai sekolah adik-adiknya. Atau tekad Dillard untuk merebut gelar juara dunia WBA kelas welter. Lalu, ketika cita-cita dan tekad itu harus rontok di tengah jalan, sulit rasanya hati kita tidak tersentuh.

Sedangkan Millon $$$ Baby dan Sayatan Tali Ring menjadi bukti kemampuan Toole menggerakkan 'sembilu cerita' di hati pembaca. Kedua novela ini tampil sangat kuat dan memukau. Rasanya tidak ada pembaca yang tidak akan bersimpati pada gadis ulet dan pemberani seperti Maggie Fitzgerald. Simak bagaimana nasib mempermainkan Maggie, menghalaunya dari dunia yang ia cintai dengan kejam. Kemudian rasakan bagaimana gejolak hati seorang pelatih ketika harus mengeutanasia sang macushla. Kita akan menangkap jiwanya yang tertinggal dalam sebuah kamar di sebuah pusat rehabilitasi. Sedangkan Puddin dalam Sayatan Tali Ring tidak hanya menjadi kesayangan pelatihnya, tetapi juga pasti menjadi kesayangan pembaca. Sekali lagi kisah Puddin akan menorehkan perih di hati pembaca. Ada kepuasan ketika para antagonis berhasil diremukkan, tetapi kepedihan terus terasa sampai Cannonball tertinggal sendiri sebagai puing dari aksi kekerasan dan akhirnya ia harus merelakan Lena-nya untuk pamit dari hidupnya yang tinggal menghitung hari.

Million $$$ Baby yang antara lain didedikasikan Toole kepada pelatih tinjunya, Dub Hentley, secara tegas membuktikan bahwa Toole berhasil menciptakan kisah-kisah yang menarik yang sanggup merebut simpati pembaca. Dan benar, seperti kalimat yang dipetik dari Washington Post bahwa, tidak perlu mencintai tinju –atau bahkan peduli dengannya- untuk bisa menikmati dan menghargai kumpulannya ini. Sayangnya, buku ini adalah satu-satunya kumpulan cerita Toole yang bisa kita baca. Setelah Million $$$ Baby, ia memang sempat menulis novel berjudul Pound for Pound (2006) yang juga masih berkutat seputar dunia tinju. Tetapi itu adalah karyanya yang terakhir, yang bahkan baru terbit sekitar 4 tahun setelah ia meninggal. Pemilik nama asli Jerold Hayden Boyd yang mengkombinasikan nama tokoh Yesuit abad 16 (Francis Xavier) dan nama aktor Irlandia (Peter O'Toole) sebagai nama pena untuk memisahkan kehidupannya di dunia tinju dan dunia tulis-menulis ini meninggal 2 September 2002.

Terjemahan Indonesia Million $$$ Baby terbilang enak dibaca. Mungkin karena dalam berkisah Toole memanfaatkan bahasa sehari-hari maka penerjemah edisi Indonesia ini tak pantang menggunakan bahasa lokal seperti belaguk, bokek, hajar bleh, gile bener, nangis bombay, tepos-pos, atau blewah diiris-iris. Sayangnya saya tidak bisa memahami arti dari semua kata itu. Contohnya blewah diiris-iris, meski saya tahu apa itu blewah, saya tidak paham maksud ungkapan itu.

Akhirnya, salut untuk Banana yang telah menerbitkan sebuah buku yang bisa disebut unik karena mengusung kisah-kisah yang jarang ditemukan dalam fiksi karya penulis Indonesia. Dulu pernah ada fiksi yang berlatar tinju, seperti Opera Jakarta dan Opera Jakarta-Hongkong karya Arswendo Atmowiloto (menggunakan pseudonim Titi Nginung). Tetapi setelah itu belum ada fiksi tentang tinju karya pengarang Indonesia yang menciptakan gaung di dunia buku Indonesia. Atau bisa jadi, tidak ada yang pernah (tertarik) menulis kisah-kisah dari sudut ring seperti karya F. X. Toole yang sangat mengesankan ini.

Bip, bip, bang! Bib, bib, bang!

 
Catatan:
Sebelum meninggal pada tanggal 2 September 2002, F. X. Toole mengatakan kalimat ini :
"Doc, get me a little more time, I gotta finish my book".

0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan