06 February 2012

A Dog's Life


Judul Buku: A Dog's Life
Penulis : Ann M. Martin

Penerjemah : Tanti Lesmana

Cetakan: 1, Agustus 2006 
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama



Setelah lama tidak membaca literatur fiksi mengenai anjing, beberapa tahun lalu saya membaca buku tentang anjing yang bersahabat dengan anak-anak, yaitu Shiloh (Phyllis Reynolds Naylor) dan Because of Winn-Dixie (Kate DiCamillo). Kedua cerita itu sangat sederhana, karena memang ditujukan untuk anak-anak dan remaja. Belakangan, dalam antologi cerpen karya Avi Basuki, Tango (Gramedia, 2006), saya menemukan sebuah cerpen tentang seekor anjing berkaki tiga berjudul Anjing Kecil yang Tinggal Sendiri. Ternyata kisah tentang anjing masih juga digarap oleh penulis fiksi. Ketiga judul yang saya sebutkan berkisah tentang anjing yang dituturkan menggunakan perspektif orang ketiga. Berbeda dengan ketiga judul tersebut, A Dog's Life karya Ann M. Martin merupakan kisah seekor anjing yang sangat menarik, baik cerita maupun pemakaian orang pertama sebagai narator. Dan 'orang pertama' tersebut ternyata seekor anjing. 

Segera saya teringat pada cerpen berjudul "Perempuan dan Tiga Ekor Anjing", dari antologi cerpen seorang penulis muda berbakat, Anton Septian, berjudul "Pangeran Kegelapan dan Putri Mimpi" (Bentang, 2006). Cerpen ini mengisahkan tiga ekor anjing yang memangsa kekasih perempuan pemilik mereka karena cemburu. Dengan penuh kemarahan perempuan itu mengambil senapan berburu kakeknya kemudian membunuh ketiga anjingnya. Perempuan itu menjadi pembenci anjing, mengusir setiap anjing yang mencoba memasuki pekarangan rumahnya dan menyambit seekor anjing yang sedang mengais-ngais tempat sampah di pekarangan rumahnya dengan batu. Anjing yang kena sambitan inilah yang menjadi narator untuk menjelaskan latar belakang si perempuan menjadi pembenci anjing. Sebuah kisah yang dituturkan anjing, tetapi tidak membahas mendetail mengenai kehidupan anjing.

A Dog's Life, adalah cerita tentang anjing, masalah anjing, perjuangan anjing, harapan dan kerinduan anjing yang dituturkan oleh anjing.

Cerita dibuka dengan cantik oleh penulis ketika Addie, seekor anjing betina tua, yang sedang berbaring dalam kehangatan di dekat perapian, teringat akan kisah hidupnya yang panjang untuk seekor anjing (kira-kira 10 tahun).

Addie, dilahirkan sebagai Squirrel (tupai) oleh seekor anjing gelandangan bernama Stream di sebuah kereta sorong di sebuah gudang di rumah tempat berlibur keluarga Merrion di Lindenfield. Dari 5 ekor yang dilahirkan sang Ibu (begitu si narator menyebut induknya), hanya 2 yang bertahan. Squirrel dan kakaknya, Bone (tulang). Menurut narator, mereka diberi nama seperti itu karena, "Seperti para induk anjing pada umumnya, dia memilih nama-nama benda yang penting baginya."

Suatu hari ketika Squirrel dan Bone mulai tumbuh, Stream meninggalkan gudang untuk mencari makanan, tetapi tidak pernah kembali. Squirrel yakin ibunya sudah mati. Kedua anjing itu meninggalkan tempat kelahiran mereka. Mereka bertemu pasangan George dan Marey, dibawa pulang ke rumah, tetapi karena pasangan itu tidak memahami masalah anjing, akhirnya George melemparkan keduanya di depan sebuah mal. Dalam kondisi terluka, keduanya terpisah. Squirrel harus berjuang sendiri untuk mempertahankan hidupnya. Dia bertemu seekor anjing gelandangan lain bernama Moon dan mengembara bersama sampai akhirnya Moon mati tertabrak truk. Dalam kembara selanjutnya, termasuk coba-coba mencari Bone, saudaranya, Squirrel, bertahun-tahun kemudian, bertemu dengan seorang perempuan tua 82 tahun yang sebenarnya tidak butuh anjing. Perempuan tua bernama Susan itulah yang memberi Squirrel nama baru Addie. Kedua makhluk tua tersebut (sesuai dunia masing-masing), menjadi teman sejati. Squirrel yang sudah memutuskan untuk hidup sendiri karena tidak berhasil menemukan Bone, akhirnya menemukan kasih sayang yang dicarinya pada Susan.

Ann M. Martin si penulis adalah seorang pencinta anjing yang tergabung dalam sebuah komunitas penyelamat hewan lokal, dan nama Susan rupanya diambil dari nama Susan Roth, salah satu temannya dalam komunitas tersebut.
 
Saya membaca buku ini hanya beberapa jam--diselingi istirahat, karena ceritanya ditulis dengan indah dan mengalir tanpa sendat. Tak disangka seekor anjing, eh, seorang penulis, begitu berhasil menyampaikan perasaan seekor anjing tanpa membuat bosan. Novel diterjemahkan dan disunting dengan pas. Saya tidak menemukan kejanggalan kalimat, bahkan kesalahan cetak teks.

Bacalah, dan kau akan tahu, A Dog's Life adalah sebuah kisah tentang binatang yang indah. Sekalipun menggunakan anjing sebagai narator, sama sekali tidak ada kejanggalan dalam penuturannya.

0 comments:

Post a Comment

Recommended Post Slide Out For Blogger
 

Blog Template by Blogger.com

Author: Jody Setiawan